4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manajemen Piutang
Banyak perusahaan menjual secara kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau jasa. Piutang yang timbul dari penjualan semacam itu
biasanya diklasifikasikan sebagai piutang usaha atau wesel tagih. Istilah piutang receivable meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap
pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan, atau organisasi lainnya. Piutang biasanya memiliki bagian yang signifikan dari total aktiva lancar
perusahaan. Warren, 2005. Sebuah perusahaan mengelola piutangnya tergantung pada apa yang
dijual perusahaan secara kredit. Semakin banyak yang dijual secara kredit, semakin tinggi proporsi aktiva yang terkait dengan piutang. Akibatnya,
ketika sedang membahas pengelolaan piutang, maka sebenarnya juga sedang membahas seperlima aktiva perusahaan. Selain itu, karena arus kas
dari penjualan tidak bisa diinvestasikan sampai piutang itu dibayar, kontrol atas piutang itu menjadi bertambah penting. Adapun penagihan yang efisien
menentukan profitabilitas dan likuiditas perusahaan. Keown, 2010 Para manajer maupun pemakai eksternal laporan keuangan perlu
mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan menggunakan aktiva usaha atau aktiva operasi, terutama elemen-elemen modal kerja tertentu seperti
piutang, persediaan, dan utang usaha. Hubungan paling umum yang biasa digunakan untuk mengawasi piutang adalah periode penagihan rata-rata.
Stice, 2004. Pentingnya sebuah pengelolaan piutang yang baik memberikan
dampak pada laporan keuangan perusahaan dan kemudian dapat menunjukkan pada suatu kinerja perusahaan. Menurut Warren 2005,
berkaitan dengan proses pengendalian piutang, perusahaan berupaya membatasi nilai piutang tak tertagih dengan menerapkan beragam perangkat
pengendalian. Pengendalian yang paling penting berhubungan dengan fungsi pengesahan kredit. Pengendalian ini melibatkan penyelidikan atas
kredibilitas pelanggan. Adapun dua metode akuntansi untuk mencatat
5
piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih, yaitu metode penyisihan dan metode penghapusan langsung. Melihat hal tersebut, maka peran manajer
keuangan sangat berpengaruh dalam pengelolaan piutang yang berkaitan erat dengan keadaan keuangan perusahaan secara keseluruhan.
2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang