36
Analisis Trend Akun Neraca
50 100
150 200
250 300
350 400
2005 2006
2007 2008
2009
Tahun
Piutang Kas Bank
Hutang Persediaan
Gambar 6. Analisis Trend Beberapa Akun Neraca
Analisis Trend Akun Laba Rugi Lain-lain
50 100
150 200
250 300
350 400
2005 2006
2007 2008
2009
Tahun
Penjualan Laba Bersih
HP.Penjualan Beban Usaha
Piutang Ragu-ragu
Gambar 7. Analisis Trend Beberapa Akun Laba Rugi Lain-lain
4.7. Analisis Cash Conversion Cycle
Proses meminimalkan modal kerja dilakukan dengan mempercepat penagihan kas dari penjualan, meningkatkan perputaran persediaan, dan
mengurangi pembelanjaan dengan kas.
Tabel 9. Analisis Cash Conversion Cycle
U R A I A N T A H U N
2005 2006
2007 2008
2009 Rata-Rata
DSO days
of sales
outsanding 146.40
70.84 97.07
139.56 116.63 114.10
DSI days of sales in inventory
107.73 105.72 138.31 111.57 95.98
111.86
DPO days of payable outsanding
156.69 192.45 265.88 347.50 253.82 243.27
Cash Conversion Cycle
97.44 -15.89
-30.51 -96.37
-41.21
-17.31
sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah
37
Analisis Cash Conversion Cycle
-150.00 -100.00
-50.00 0.00
50.00 100.00
150.00 200.00
250.00 300.00
350.00 400.00
2005 2006
2007 2008
2009 Rata-Rata
Tahun
DSO DSI
DPO CCC
Gambar 8. Analisis Cash Conversion Cycle Berdasarkan analisis Cash Conversion Cycle, PT. Z memiliki nilai
rata-rata DSO, DSI, dan DPO sebesar 114,10; 111,86; 243,27 serta didapat angka cash concersion cycle sebesar - 17,31. Rata-rata DSO senilai 114
hari menunjukkan perusahaan masih terlalu lama dalam mengumpulkan piutang akibat adanya penjualan secara kredit. Padahal perusahaan memiliki
kebijakan yaitu piutang harus tertagih dalam jangka waktu 60 hari. Adapun dampak yang akan terjadi yaitu berkurangnya jumlah pemasukan inflow
yang akan diterima perusahaan setiap tahunnya. Kemudian rata-rata DSI senilai 112 hari juga menunjukkan
perusahaan masih terlalu lama dalam menjual persediaannya. Apabila dilihat dari penjualan, perusahaan telah melakukan penjualan dengan baik,
tetapi terdapat permasalahan ditahun 2007 yaitu adanya penolakan barang yang telah dijual kepada pelanggan karena suatu masalah tertentu sehingga
menumpuk pada gudang persediaan. Perusahaan perlu melakukan peningkatan penjualan yang efektif agar persediaan barang di gudang tidak
menumpuk terlalu banyak. Pada saat persediaan menumpuk terlalu banyak mengakibatkan tingginya risiko kerusakan terhadap barang tersebut
sehingga perusahaan pun pasti mengalokasikan biaya penyimpanan untuk menjaga keutuhan dari barang tersebut. Begitu pula dengan rata-rata DPO
senilai 243 hari yang menunjukkan perusahaan memperoleh waktu yang cukup panjang untuk melunasi hutang-hutangnya setelah mengumpulkan
kas dan piutang terlebih dahulu dalam satu periode. Hal ini disebabkan oleh
38
jumlah hutang yang dimiliki oleh perusahaan sangat besar karena sebagian besar kegiatan operasinya didanai dari hutang. Misalnya pembelian bahan
baku yang diperoleh dari pemasok supplier dilakukan secara kredit atau hutang.
Secara keseluruhan, berdasarkan analisis cash conversion cycle, menunjukkan perusahaan masih memiliki angka cash conversion cycle yang
negatif dan berarti bahwa perusahaan belum memiliki kas yang cukup banyak untuk mendanai seluruh aktifitas perusahaannya secara optimal. Hal
ini juga dibuktikan belum efektifnya perusahaan dalam melakukan perputaran persediaan dengan baik yang dapat dilihat dari kegiatan
penjualannya dan pengumpulan piutang sesuai dengan batas hari yang telah ditetapkan perusahaan, sehingga siklus antara persediaan, piutang, dan kas
pada perusahaan belum berjalan secara efektif.
4.8. Analisis Rasio-Rasio Keuangan