Bahaya Ergonomi FAKTOR DOMINAN DALAM KARAKTERISTIK PEKERJA

25

5.1.3 Bahaya Ergonomi

❈ r ❉ ❊ ❋ omical hazard Ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi manusia, mesin dan lingkungan yang bertujuan untuk menyesuaikan pekerjaan dengan manusia Briger, 1995. Bahaya ergonomi biasanya disebabkan oleh posisi kerja yang salah atau kurang tepat serta konstruksi mesin atau struktur lingkungan kerja yang kurang baik. Kondisi ini akan mempengaruhi kapasitas kerja otot. Astand dan Rodahl 1970 menyebutkan bahwa faktor somatik, latihan dan adaptasi, faktor psikis, cara kerja dan lingkungan akan mempengaruhi fungsi metabolisme tubuh. Hal ini akan berpengaruh terhadap pembentukan energi dan kapasitas fisik. Bahaya ergonomi yang sering terjadi dalam industri RPH adalah Musculosekeletal disorders MSD. Setiawan 2009 menyebutkan bahwa penyakit tersebut berkaitan dengan jaringan otot tendon, ligament, kartilago, persendian, sistem syaraf, struktur tulang dan pembuluh darah. Di dalam proses produksi di RPH, bentuk-bentuk pekerjaan yang ada memungkinkan terjadinya bahaya ergonomi, diantaranya saat proses penggantungan, penimbangan oval, boning, pengemasan dan pengepakan. Pada proses penggantungan bahaya ergonomi yang muncul diantaranya arm myalgia. Gangguan tersebut muncul saat pekerja memasang hook di kaki sapi. Beban hook yang cukup berat ± 5 Kg membuat otot cepat lelah dan menimbulkan rasa sakit pada otot lengan bawah. Pada saat penimbangan oval, posisi pekerja yang dapat menimbulkan bahaya ergonomi diantaranya, 1 saat mendorong keranjang yang berisi jeroankakikepala sapi ke tempat penimbangan, 2 saat memindahkan keranjang yang berisi jeroankakikepala sapi dari timbangan ke konveyor dan 3 saat mendorong keranjang tersebut di atas konveyor. Posisi pertama membahayakan karena posisi pekerja membungkuk dan hal tersebut terjadi dengan frekuensi yang sering. Pekerja harus membungkuk karena keranjang yang digunakan tingginya hanya sekitar 50 cm. Posisi kedua membahayakan karena beban material yang dipindahkan sangat berat yaitu sekitar 20-40 Kg, apalagi dengan frekuensi gerakan yang tinggi. Kondisi tersebut dapat menyebabkan munculnya DeQurvain’s syndrome. Sindrom ini menyebabkan rasa sakit pada pergelangan tangan dan jari-jari Ranney et al., 1995. Posisi ketiga juga memiliki potensi membahayakan karena saat mendorong, pekerja menggunakan jangkauan terjauhnya. Hal ini berakibat pada munculnya rasa sakit pada punggung pekerja. Ketika kegiatan boning, posisi tangan saat memotong bagian ribs dan chuck berada dalam posisi di atas level siku yang normal. Hal ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan arm myalgia. Rasa sakit pada otot lengan bawah disebabkan oleh pergerakan siku dan lengan bawah Ranney et al., 1995. Bahaya ergonomi yang terdapat pada unit pengemasan terjadi saat pekerja melakukan pengemasan dengan mesin vacuum salah satunya adalah Carpal tunnel syndrome. Penyakit tersebut terjadi karena penggunaan jari dan pergelangan tangan yang cepat Kroemer et al., 1994 secara terus- menerus saat mengemas. Keadaan tersebut dapat menyebabkan pergelangan tangan pekerja menjadi mati rasa dan kesemutan Ranney et al., 1995. Selain itu tendonitis juga dapat terjadi yang diakibatkan oleh penggunaan tenaga yang terlalu besar serta gerakan yang cepat pada lengan bagian bawah. Kondisi tersebut terjadi saat mengemas potongan daging yang ukurannya terlalu besar. Pekerja akan mengalami rasa pegal karena peradangan yang terjadi pada tendon lengan Kroemer, et al., 1994. Dalam proses pengepakan kegiatan yang berptensi menyebabkan bahaya ergonomi yaitu saat mendorong daging dalam kardus di atas konveyor. Bahaya yang terjadi adalah saat pekerja menggunakan jangkuan terjauhnya dengan frekuensi yang tinggi. Akibatnya postur bekerja akan menjadi bungkuk dan kondisi tersebut terjadi dengan frekuensi yang cukup banyak sehingga pekerja akan mengalami rasa sakit di bagian pungung low back pain. 26

5.1.4 Bahaya Psikososial Psychosocial hazard