14
1. Area Benih Ikan Tiap Waktu
Analisa pengolahan citra dilakukan dengan parameter luas. Hasil analisa menunjukkan bahwa area yang diciptakan benih ikan lele tiap waktu mengalami peningkatan. Hal ini dapat
dilihat pada Gambar 10, 11, 12, dan 13. Peningkatan luasan area dari benih ikan lele disebabkan oleh tingkah laku benih yang cenderung berkumpul ke tepi wadah setelah beberapa
saat. Hal ini mempengaruhi hasil analisa program. Program akan mendeteksi tiap luasan area yang ditempati oleh benih ikan lele. Ketika benih berada pada posisi sendiri tidak
bersinggungan dengan yang lain, program akan mendeteksi luasan yang dibentuk oleh benih ikan tersebut kemudian luasan area tersebut akan diakumulasikan untuk menunjukkan luas area
benih secara keseluruhan. Ketika benih ikan berada pada posisi menggerombol bersinggungan dengan benih ikan yang lain, program tidak bisa memisahkan secara detil area dari tiap ikan.
Program akan membaca luasan area yang dibentuk sebagai satu kesatuan sehingga celah area antar benih ikan yang bersinggungan tidak terdeteksi. Hal ini menyebabkan hasil pembacaan
luas area yang dibentuk oleh benih ikan tersebut menjadi semakin besar. Oleh karena itu, luas area yang dibentuk benih ikan lele semakin besar seiring bertambahnya waktu benih di dalam
wadah tersebut.
Gambar 10. Grafik perubahan area 50 ekor benih ikan ukuran 3-4 cm pada siang hari 5000
10000 15000
20000 25000
30000 35000
40000
5 10
15
Lu as
p ik
se l
Waktu s
Ulangan1 Ulangan2
Ulangan3
15
Gambar 11. Grafik perubahan area 50 ekor benih ikan ukuran 5-7 cm pada siang hari
Gambar 12. Grafik perubahan area 50 ekor benih ikan ukuran 3-4 cm pada sore hari 5000
10000 15000
20000 25000
30000 35000
40000
5 10
15
Lu as
p ik
se l
Waktu s
Ulangan1 Ulangan2
Ulangan3
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000 40000
5 10
15
Lu as
p ik
se l
Waktu s
Ulangan1 Ulangan2
Ulangan3
16
Gambar 13. Grafik perubahan area 50 ekor benih ikan ukuran 5-7 cm pada sore hari Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa pada kondisi awal 0 detik penempatan
ikan di dalam wadah, luasan area yang dibentuk oleh benih lebih kecil daripada setelah beberapa saat 10 detik. Hal ini terjadi karena pada saat benih pertama dituang di dalam
wadah, benih ikan lele berenang menyebar dan belum menggerombol sehingga luasan yang terhitung masih luasan tiap ekor yang terpisah. Setelah beberapa saat benih cenderung
menggerombol dan berhimpit satu dengan yang lain. Gambar dari pengambilan citra mulai 0 detik sampai 15 detik dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3. Pengambilan citra yang dilakukan
pada sore hari memiliki pencahayaan yang kurang, sehingga hasil pemotretan harus dinaikkan brignese dan contrasnya agar dapat dilakukan proses threshold. Selain itu, arah datang cahaya
juga mempengaruhi hasil pengambilan citra yang selanjutnya berpengaruh pada hasil perhitungan. Arah datang cahaya yang tidak tegak lurus langsung pada bidang wadah
menyebabkan adanya bayangan pada tepi wadah. Bayangan tersebut tidak terhapus saat dilakukan proses threshold sehingga dihitung sebagai ikan.
2. Karakteristik Area per Ekor Benih Ikan Lele