Karakteristik Area untuk benih ikan lele yang berhimpit

19

b. Area pada benih ikan lele yang berbeda

Tiap benih ikan lele mempunyai posisi masing-masing. Area yang diciptakan dari tiap benih berbeda satu sama lain. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 16. Ukuran ikan yang beragam akan menghasilkan luasan yang beragam juga tetapi perbedaan area benih ikan satu dengan yang lain tidak jauh berbeda. Gambar 16. Diagram area beberapa benih ikan ukuran 3-4 cm

c. Karakteristik

Threshold Selain dari keragaman benih ikan lele, batasan nilai R, G, dan B untuk melakukan thresholding memberikan pengaruh terhadap hasil perhitungan area yang terjadi. Dalam hal ini telah dilakukan pengamatan perhitungan luas area pada benih ikan lele dengan menggunakan nilai threshold yang berbeda. Pada threshold 1, dengan nilai R= 128, G = 183, dan B = 98 menghasilkan rata-rata luas per ekor 498 piksel. Pada threshold 2, nilai R =128, G= 190, B= 98, rata-rata luas yang dihasilkan per ekor benih yaitu 585 piksel. Pada threshold 3, R =128, G= 175, B= 98, luas yang dihasilkan sebesar 432 piksel. Jika batas nilai G ditambah atau diturunkan, maka akan menghasilkan perbedaan area benih ikan yang jelas. Perubahan nilai R atau B tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap perubahan area yang terjadi. Pembacaan area dengan batasan thresholding yang berbeda dapat ditunjukkan pada Gambar 17, 18, dan 19. 100 200 300 400 500 600 1 2 3 4 5 Lu as p ik se l Ikan 20 Gambar 17. Diagram area hasil threshold 1 Gambar 18. Diagram area hasil threshold 2 Gambar 19. Diagram area hasil threshold 3 100 200 300 400 500 600 700 1 2 3 4 5 Lu as p ik se l Ikan 100 200 300 400 500 600 700 1 2 3 4 5 Lu as p ik se l Ikan 100 200 300 400 500 600 700 1 2 3 4 5 Lu as p ik se l Ikan 21 Jika batas nilai G ditambah maka jumlah piksel luasan area benih ikan lele yang diperoleh semakin besar. Begitu juga sebaliknya, jika nilai G diturunkan maka jumlah piksel luasan area benih yang diperoleh juga semakin kecil. Hal ini terjadi karena pada benih ikan lele warna yang dominan adalah warna hijau, sehingga pada nilai R, G, B nilai G mempunyai nilai paling besar jika dibandingkan dengan R dan B.

d. Area untuk benih ikan lele yang berhimpit

Area benih ikan lele ketika sendiri dan menggerombol sangatlah berbeda. Benih ikan lele yang berhimpit memiliki luasan area yang lebih besar daripada benih ikan lele yang sendiri. Luasan area yang dibentuk tersebut tergantung dari posisi ketika berhimpit. Hal ini dapat ditunjukkan pada Gambar 20 dan 21. Gambar 20. Diagram area 2 ekor ikan 3-4 cm yang berhimpit Gambar 21. Diagram area 2 ekor ikan 5-7 cm yang berhimpit Besarnya luasan area yang dibentuk oleh 2 ekor benih ikan yang berhimpit rata-rata diatas 850 piksel untuk benih ukuran 3-4 cm dan 1100 piksel untuk benih ukuran 5-7 cm. Luasan area yang dibentuk oleh 2 ekor benih yang berhimpit belum tentu 2 kali lipat luasan area 1 ekor benih ikan lele. Besarnya luasan area tersebut bisa lebih besar atau lebih kecil dari 2 kali ukuran luas 1 ekor ikan, tergantung posisi benih yang berhimpit. Hal ini terjadi karena hasil 200 400 600 800 1000 1200 1400 1 2 3 4 5 Lu as p ik se l Posisi 200 400 600 800 1000 1200 1400 1 2 3 4 5 Lu as p ik se l Posisi 22 tresholding belum mampu menganalisis tiap celah antar benih secara detil, sehingga celah- celah tersebut masuk dalam perhitungan area benih.

D. PERHITUNGAN JUMLAH BENIH IKAN LELE