24
area pembagi yang digunakan untuk perhitungan tetap. Hal ini terjadi karena benih ikan lele dalam wadah cenderung menggerombol pada daerah tepi wadah sehingga mempengaruhi perhitungan
dari luas area benih. Seperti pada hasil perhitungan sebelumnya bahwa luasan area yang dibentuk oleh 1 ekor benih ikan lele dapat menghasilkan bermacam luasan area tergantung posisi dari benih
tersebut. Dengan posisi benih yang semakin banyak berhimpit maka luasan area yang diciptakan juga semakin bervariasi sehingga pembagian luas area dengan luas 1 ekor ikan menjadi bervariasi
juga. Perhitungan jumlah error yang terjadi ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6. Error perhitungan dengan image processing
Grade Jumlah
ekor Ulangan
ke- Error
0 s 5 s
10 s 15 s
3-4 cm 50
1 4
2 4
10 2
6 6
2 2
3 4
2 4
8 4
2 4
14 18
5 4
2 12
5-7 cm 50
1 8
6 10
16 2
6 4
4 8
3 8
6 10
12 4
2 4
18 5
8 4
6 14
Berdasarkan hasil perhitungan error di atas, waktu pengambilan citra terbaik yaitu pada waktu 5 detik benih berada dalam wadah. Rata-rata error pada pengambilan citra waktu 0 detik setelah
benih dituang sebesar 4, 5 detik setelah benih dituang sebesar 3, 10 detik setelah benih dituang sebesar 5, dan 15 detik setelah benih dituang sebesar 10 untuk grade 3-4 cm. Pada grade 5-7
cm rata-rata error pada pengambilan citra waktu 0 detik setelah benih dituang sebesar 6, 5 detik setelah dituang sebesar 4, 10 detik setelah dituang sebesar 7, dan 15 detik setelah dituang
sebesar 14.
E. Berat Benih Ikan Lele
1. Berat 1 ekor benih
Berdasarkan analisa berat benih ikan lele, dapat diketahui bahwa berat benih ikan yang satu dengan yang lain bervariasi tergantung dari ukuran benih itu sendiri. Benih yang
berukuran kecil memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan benih yang berukuran lebih besar. Hal ini dapat ditunjukkan pada Tabel 7. Pengukuran berat benih ditunjukkan Gambar 22.
25
Tabel 7. Hasil pengukuran berat dan panjang per ekor benih ikan lele Ikan
ke Berat g
Panjang cm
Ikan ke
Berat g Panjang
cm Ikan
ke Berat g
Panjang cm
1 3.21
7.6 27
3.37 7.2
53 2.75
7.1 2
1.05 6
28 1.43
5.9 54
3.29 7.4
3 2.03
6.7 29
3.14 7.6
55 2.11
6.4 4
1.54 5.9
30 1.78
6.2 56
3.01 7
5 0.98
5.1 31
2.43 6.5
57 2.58
6.8 6
2.31 7.1
32 1.67
6.3 58
3.14 7.3
7 2.74
6.4 33
2.35 6.4
59 4.68
8.7 8
2.73 7.4
34 2.65
6.7 60
1.33 5.7
9 2.11
6.3 35
1.53 6.1
61 1.86
6.2 10
1.66 6.5
36 1.87
6.3 62
1.63 6
11 2.21
6.8 37
2.21 6.4
63 2.61
6.6 12
1.83 6
38 1.77
6.1 64
2.53 6.5
13 0.83
4.6 39
2.64 6.9
65 2.21
6.2 14
1.96 6.2
40 2.37
6.6 66
1.44 6
15 1.53
6.1 41
1.61 6.1
67 1.78
6.1 16
1.65 6
42 2.23
6.3 68
2.47 6.6
17 2.17
6.6 43
2.14 6.2
69 2.98
7.3 18
3.12 7.1
44 1.73
6.1 70
3.11 7.8
19 1.84
6.3 45
1.51 6
71 2.54
7.2 20
2.73 6.6
46 1.68
6.2 72
1.37 6.1
21 2.77
7 47
2.16 6.4
73 1.71
6.3 22
2.25 6.4
48 1.88
6 74
2.43 7.3
23 1.63
5.7 49
1.47 5.9
75 2.46
6.9 24
2.24 6.3
50 1.72
6.1 76
1.17 5.9
25 1.71
6.1 51
2.16 6.3
26 3.21
7.1 52
2.44 6.5
Gambar 22. Penimbangan benih
26
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa setiap benih ikan lele memiliki panjang tubuh dan berat yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh keseragaman benih
dalam suatu komunitas. Hubungan antara berat benih dan panjang benih ditunjukkan pada Gambar 23.
Gambar 23. Grafik perbandingan berat terhadap panjang tubuh benih ikan ukuran 5-7 cm Hipotesis
H0 : Panjang tidak berpengaruh nyata terhadap berat H1 : Panjang berpengaruh nyata terhadap berat
Berdasarkan analisis regresi berat terhadap panjang benih, dapat diperoleh hasil bahwa nilai-p pada uji-t sebesar 0.000alpha 5 maka tolak H0. Hal ini menunjukkan bahwa panjang
benih berpengaruh nyata terhadap perubahan berat benih. Nilai R-square 83.2, menunjukkan keragaman yang mampu dijelaskan oleh faktor panjang dalam model sebesar 83.2
sedangkan sisanya 16.8 dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Analisis regresi dapat dilihat pada Lampiran 10.
Data di atas menunjukkan benih ikan memiliki berat yang cenderung berbanding lurus dengan panjang tubuh benih. Dari grafik diperoleh persamaan regresi berat terhadap panjang,
Berat g= -4.22 + 0.986 Panjang cm. Hal ini berarti setiap kenaikan satu cm panjang maka pertambahan berat sebesar 0.986 g. Berat benih ikan bervariasi tergantung dari keseragaman
ukuran antara benih ikan yang satu dengan yang lain. Keseragaman ukuran benih dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dari benih ikan lele itu sendiri. Ikan yang memperoleh pakan lebih
banyak akan memiliki ukuran dan berat yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan benih yang kurang mendapat makanan.
Untuk mengetahui penyebaran normal dari berat benih ikan tersebut, maka dilakukan uji kenormalan untuk berat benih ikan. Hasil uji kenormalan berat benih dapat ditunjukkan pada
Gambar 24. y = 0.986x - 4.218
R² = 0.831
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5 5
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
M as
sa g
Panjang cm
27
Hipotesis H0 : Menyebar normal
H1 : Tidak menyebar normal
Gambar 24. Grafik uji kenormalan berat benih ikan lele ukuran 5-7 cm Berdasarkan uji KS Kolmogorov Smirnov nilai-p 0.117 alpha 5 maka terima H0. Hal ini
menunjukkan bahwa data berat menyebar normal. Kurva sebaran normal dari berat benih dapat ditunjukkan pada Gambar 25.
Gambar 25. Kurva sebaran normal berat benih ukuran 5-7 cm Berdasarkan data pengukuran diketahui bahwa benih ikan lele pada ukuran antara 5-7 cm
memiliki berat rata-rata 2.17 g dengan standar deviasi sebesar 0.66 dan panjang tubuh 6.48 cm.
Berat g Berat g
28
2. Berat beberapa ekor benih ikan