xxxi 3
Kredit sektor perindustrian Adalah kredit untuk pembiayaan kegiatan-kegiatan mengubah bentuk,
meningkatkan faedah dalam bentuk pengolahan. 4
Kredit untuk sektor listrik, gas dan air Adalah kredit yang diberikan untuk pembiayaan usaha-usaha pengadaan
dan pendistribusian listrik, gas dan air. 5
Kredit untuk sektor kontruksi Adalah kredit yang diberikan kepada para kontraktor untuk pembiayaan
pembangunan gedung, renovasi , dan lain sebagainya. 6
Kredit untuk sektor pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Adalah kredit untuk investasi ataupun modal kerja untuk tujuan
pengangkutan umum. 7
Kredit untuk sektor jasa-jasa dan dunia usaha Adalah kredit yang diberikan untuk membiayai sektor real estate, profesi
dokter, advokat, pengacara, notaris dan lain-lain. 8
Kredit untuk jasa-jasa sosial Adalah yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai kegiatan-kegiatan di
bidang kesenian dan kebudayaan. 9
Kredit untuk sektor yang lainnya yang tidak termasuk dalam sektor di atas
6. Syarat-syarat Pemberian Kredit
Pada dasarnya pihak kreditur, khususnya lembaga pemberi kredit perlu keyakinan akan kemampuan debitur untuk mengembalikan pinjaman beserta
bunganya sesuai waktu yang telah disepakati. Karenanya untuk memperkecil resiko uang pinjamannya tidak kembali, dalam memberikan kredit pihak
pemberi utang kreditur harus mempertimbangkan beberapa hal yang terkait dengan itikad baik willingness to pay dan kemampuan membayar ability to pay
seorang debitur untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya. Maka analisis yang digunakan untuk melakukan penilaian kepada debitur adalah analisis
5C dalam http:id.wikipedia.orgwikiKredit_keuangan, yaitu :
xxxii a.
Character kepribadian Watak, sifat, kebiasaan debitur pihak yang berutang sangat berpengaruh
pada pemberian kredit. Kreditur pihak pemberi utang dapat meneliti apakah calon debitur masuk ke dalam Daftar Orang Tercela DOT atau tidak. Untuk
itu kreditur juga dapat meneliti biodatanya dan informasi dari lingkungan usahanya.
b. Capacity kemampuan
Berhubungan dengan kemampuan seorang debitur untuk mengembalikan pinjaman. Untuk mengukurnya, kreditur dapat meneliti kemampuan debitur
dalam bidang manajemen, keuangan, pemasaran dan lain-lain. c.
Capital modal Dengan melihat banyaknya modal yang dimiliki debitur atau melihat berapa
banyak modal yang ditanamkan debitur dalam usahanya, kreditur dapat menilai modal debitur. Semakin banyak modal yang ditanamkan, debitur akan
dipandang semakin serius dalam menjalankan usahanya. d.
Collateral jaminan Jaminan dibutuhkan untuk berjaga-jaga seandainya debitur tidak dapat
mengembalikan pinjamannya. Biasanya nilai jaminan lebih tinggi dari jumlah pinjaman.
e. Condition of Economy kondisi ekonomi
Keadaan perekonomian di sekitar tempat tinggal calon debitur juga harus diperhatikan untuk memperhitungkan kondisi ekonomi yang akan terjadi di
masa datang.
7. Prosedur Umum Kredit