xlvi
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Menurut M. Iqbal Hasan 2002: 20, “Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan,
yang memiliki langkah-langkah yang sistematis”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa untuk melakukan pemecahan masalah dalam suatu
penelitian diperlukan suatu metode penelitian. Menurut Winarno Surakhmad 2004: 132:
Metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Penelitian deskriptif
lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif. Diantaranya adalah penelitian yang menuturkan, menganalisa dan
mengklasifikasikan penyelidikan dengan survey, teknik test, studi kasus, studi komparatif, dan studi opersional.
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dan jenis data yang diperlukan maka penelitian ini akan menggunakan bentuk penelitian kualitatif yang bersifat
deskriptif karena memaparkan objek yang diteliti berdasarkan fakta aktual pada masa sekarang.
Menurut Lexy J. Moleong 2007: 6: Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
Peneliti memilih bentuk penelitian kualitatif juga didasarkan bahwa penelitian kualitatif lebih menekankan pada sifat naturalisme, artinya realita yang
muncul menjadi bahan kajian dalam penelitian ini sehingga obyek penelitian dan permasalahan yang diteliti akan diungkapkan secara detail dan mendalam.
2. Strategi Penelitian
Setelah menentukan bentuk penelitian, maka selanjutnya akan ditentukan tentang strategi penelitian yang dalam hal ini sangat penting untuk dilakukan agar
xlvii masalah yang diteliti dapat diungkapkan dengan teliti dan akurat. Strategi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tunggal terpancang, dimana Peneliti hanya mengkaji satu masalah saja. Jadi, strategi tunggal terpancang yang digunakan
dalam penelitian ini mengandung pengertian yaitu: tunggal artinya hanya ada satu ruang lingkup lokasi penelitian yaitu UPK Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen.
Sedangkan terpancang pada tujuan penelitian, maksudnya bahwa apa yang harus diteliti dibatasi pada aspek-aspek yang sudah dipilih sebelum melaksanakan
penelitian. Dalam penelitian ini terpancang pada tujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi pemberian kredit PNPM Mandiri Perdesaan dalam
meningkatkan pendapatan golongan ekonomi lemah di Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen tahun 2008.
Ditinjau dari aspek yang diteliti, penelitian ini merupakan studi kasus Case Study. Studi kasus adalah bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu
aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Menurut Winarno Surakhmad 2004: 143 ”Studi kasus lebih memusatkan perhatian pada suatu
kasus secara intensif dan mendetail.” Subyek yang diselidiki terdiri dari satu unit atau satu kesatuan unit yang dipandang sebagai kasus. Karena sifat yang
mendalam dan mendetail itu, studi kasus umumnya menghasilkan gambaran yang ”longitudinal”, yakni hasil pengumpulan dan analisa data kasus dalam satu jangka
waktu. Dengan demikian, studi kasus memperlihatkan kebulatan dan keseluruhan kasus, termasuk bila diperlukan kebulatan siklus hidup kasus dan keseluruhan
interaksi faktor-faktor dalam kasus itu.
C. Teknik Sampling