BAB 5 PEMBAHASAN
5.3. Pengetahuan Siswa Sebelum dan Sesudah Dilakukan Intervensi Pelatihan
HIVAIDS
Pengetahuan siswa tentang HIVAIDS adalah segala sesuatu yang diketahui oleh siswa mengenai HIVAIDS dari 15 lima belas indikator pengetahuan dengan
alternatif salah satu pilihan jawaban yang benar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan pelatihan, siswa
berada pada tingkat pengetahuan sedang yaitu sebanyak 17 orang 56,7, siswa dengan tingkat pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 11 orang 36,7, dan siswa
dengan tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 2 orang 6,7. Setelah dilakukan intervensi Pelatihan HIVAIDS kepada siswa maka terjadi
peningkatan pengetahuan. Mayoritas siswa berada pada tingkat pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 18 orang 60, siswa dengan tingkat pengetahuan sedang ada
sebanyak 11 orang 36,7, dan siswa dengan tingkat perbedaan pengetahuan kurang yaitu sebanyak 1 orang 3,3.
Hasil uji pair t-test menyatakan bahwa variabel pengetahuan pada siswa kelompok perlakuan menunjukkan terdapat rerata nilai sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi yaitu dari 9,10 menjadi 10,33 pada nilai t -2,096, dan dengan nilai p=0,045 artinya terdapat perbedaan pengetahuan siswa tentang HIV dan AIDS
sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi pada pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
siswa. Untuk kelompok kontrol tidak terdapat pengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan siswa tentang HIV dan AIDS dengan nilai p=0,533 dan nilai rerata
7,97. Keadaan ini menyampaikan informasi kepada peneliti bahwa intervensi
Pelatihan HIVAIDS efektif meningkatkan pengetahuan siswa terkait HIVAIDS walau sebagai catatan khusus bagi peneliti bahwa pengukuran pengetahuan setelah
intervensi dilakukan langsung sesaat setelah pelatihan berlangsung. Pelatihan HIVAIDS adalah kegiatan yang bertujuan untuk melaksanakan
pendidikan dalam meningkatkan kecakapankompetensi psikososial seseorang untuk mengatasi berbagai tuntutan dan tantangan hidup sehari-hari terkait persoalan
HIVAIDS. Tujuan Umum Pelatihan HIVAIDS adalah agar siswa memiliki kecakapan melaksanakan hidup sehat sehari-hari merubah perilaku untuk hidup
sehat, fisik maupun mental sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan pola hidup yang lebih baik-fisik,mental, maupun sosial.
Meningkatnya pengetahuan siswa setelah diberikan Pelatihan HIVAIDS sebagai bentuk pendidikan kesehatan didukung oleh Simonds yang dikutip oleh
Gianz 1997 dan menyatakan pendidikan kesehatan akan merubah perilaku individu, kelompok dan masyarakat dari perilaku-perilaku yang dapat
mengancammembahayakan kesehatan ke perilaku yang kondusif bagi kesehatan saat ini dan masa yang akan datang. Sedangkan Green 1980 mengartikan pendidikan
kesehatan sebagai pengalaman belajar yang dimaksud untuk memudahkan atau membantu penyesuaian perilaku yang bersifat sukarela, yang kondusif bagi
Universitas Sumatera Utara
kesehatan. Pengertian lainnya dikemukakan oleh Soekidjo 1993 yang mendefenisikan pendidikan kesehatan sebagai usaha atau kegiatan untuk membantu
individu, kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan perilakunya, untuk mencapai kesehatan secara optimal.
5.4. Sikap Siswa Sebelum dan Sesudah Dilakukan Intervensi Pelatihan