Metode pelatihan pelatihan dan pendidikan kecakapan hidup Life Skills

2.1.4. Metode pelatihan pelatihan dan pendidikan kecakapan hidup Life Skills

Education Belajar pada hakekatnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, keterampilan dan sikap maupun nilai-nilai. Belajar untuk mengetahui learning to know dan melakukan learning to do diharapkan dapat menciptakan manusia-manusia yang produktif dan kreatif, sementara belajar untuk menjadi diri sendiri learning to be my self diharapkan dapat menciptakan manusia-manusia yang percaya diri, dan belajar untuk hidup bersama learning to life together diharapkan dapat menciptakan manusia-manusia yang mempunyai daya saing, daya penyesuaian, dan daya kerja sama Mansour Fakih dkk, 2001. Proses pembelajaran dalam pelatihan ini menggunakan azas pendidikan orang dewasa Andragogi. Andragogi berasal dari bahasa Yunani, Andra yang berarti orang dewasa dan Agogos yang berarti memimpin, pendefenisian andragogi secara etimologi adalah suatu ilmu dan seni untuk membantu orang dewasa belajar. Peserta belajar diperlakukan sebagai orang dewasa yang diasumsikan memiliki kemampuan aktif untuk merencanakan arah, memiliki bahan dan materi yang bermanfaat, memikirkan cara terbaik untuk belajar, menganalisis dan menyimpulkan serta mampu mengambil manfaat proses belajar. Fungsi Guru atau Pelatih dalam andragogi adalah fasilitator yang tidak bersifat menggurui Mansour Fakih dkk, 2001. Universitas Sumatera Utara Menurut Lindeman, konsep andragogi merupakan pembelajaran yang berpola non otoriter, lebih bersifat informal yang pada umumnya lebih bertujuan untuk menemukan pengertian pengalaman dan atau pencarian pemikiran guna merumuskan perilaku yang standar. Dengan demikian teknik andragogi adalah bagaimana membuat pembelajaran menjadi selaras dengan kehidupan nyata Mansour Fakih dkk, 2001. Menurut Knowles, beberapa asumsi yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran andragogi adalah: 1. Kebutuhan untuk mengetahui 2. Konsep diri peserta sebagai pembelajar 3. Peranan pengalaman peserta belajar 4. Kesiapan peserta belajar 5. Orientasi peserta belajar 6. Motivasi peserta belajar Mansour Fakih dkk, 2001 Tujuan pendidikan dengan pendekatan andragogi bertujuan untuk: 1. Membangkitkan semangat percaya diri dan optimisme peserta belajar 2. Memberikan kemampuan dan keterampilan untuk berbuat sesuatu 3. Memberikan kemampuan untuk dapat menerima atau menolak sesuatu atas dasar standar peraturan atau nilai-nilai atau etika masyarakat yang dianut peserta belajar. Universitas Sumatera Utara Pelatihan dengan pendekatan andragogi, menempatkan peserta sebagai orang yang telah memiliki pengetahuan, pengalaman, keterampilan serta cenderung untuk menentukan prestasinya sendiri. Pengalaman dan potensi yang ada pada peserta adalah sumber yang perlu digali dalam proses pelatihan ini. Dalam sebuah pelatihan yang menggunakan pendekatan andragogi akan melibatkan unsur-unsur komunikasi secara menyeluruh yaitu: 1. Fasilitator pelatihan yang berfungsi sebagai komunikator utama 2. Materi Pelatihan yang berfungsi sebagai isi pesan yang akan disampaikan komunikator kepada komunikan 3. Alat Bantu Pelatihan yang berfungsi sebagai media yang akan membantu komunikator menyampaikan isi pesan kepada komunikan 4. Peserta belajar yang berfungsi sebagai komunikan utama 5. Respon aktif peserta belajar terhadap isi pesan yang disampaikan komunikator sebagai bentuk fungsi feed back dari komunikan kepada komunikator.

2.1.5. Materi Pelatihan Dan Pendidikan Kecakapan Hidup Life Skills