diarahkan, maka pada suatu saat akan meningkatkan menjadi lebih terbuka dan berwujud pada suatu reaksi yang berupa perilaku.
Dari skema yang dijelaskan oleh Mar’at 1985 dan bila dikaitkan dengan terjadinya perubahan tingkatan sikap pada siswa yang mendapat intervensi Pelatihan
HIVAIDS maka dapat disampaikan bahwa Pelatihan HIVAIDS merupakan rangsang dan proses stimulus dalam bentuk dukungan informasi yang memberi
dorongan kepada siswa dalam perubahan tingkatan sikapnya.
5.5. Pengaruh Komunikator Pelatihan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa
Dani Vardiansyah menyampaikan dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi bahwa Pengirim pesan atau komunikator adalah manusia yang
mengambil inisiatif dalam berkomunikasi. Pesan disampaikan komunikator untuk mewujudkan motif komunikasi. Karena itu, komunikator kita defenisikan sebagai
manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.
Dalam Pelatihan HIVAIDS yang bertindak sebagai komunikator adalah Fasilitator Pelatihan HIVAIDS yang didefenisikan sebagai manusia yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman di bidang pencegahan HIVAIDS, Kesehatan Reproduksi serta pengetahuan kesehatan lainnya, yang berhubungan dengan upaya
pendidikan pencegahan HIVAIDS. Hasil penelitian menginformasikan bahwa berdasarkan komunikator
fasilitator pelatihan, 45,5 siswa memberikan penilaian bahwa komunikator
Universitas Sumatera Utara
tersebut baik dalam memberikan pelatihan terdapat pada siswa dengan pengetahuan tinggi dan hasil uji chi square menunjukkan variabel komunikator mempunyai
hubungan yang signifikan dengan pengetahuan siswa p=0,012. Selanjutnya hasil penelitian juga menginformasikan bahwa berdasarkan
komunikator fasilitator pelatihan, 36,4 siswa memberikan penilaian bahwa komunikator tersebut baik dalam memberikan pelatihan terdapat pada siswa dengan
sikap baik dan hasil uji chi square menunjukkan variabel komunikator mempunyai hubungan yang signifikan dengan sikap siswa p=0,018.
Dari analisis multivariat berdasarkan hasil uji chi square pada analisis bivariat dengan menggunakan uji regresi linear berganda metode enter untuk mengetahui
hubungan pelatihan HIVAIDS terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa terhadap HIVAIDS di Kabupaten Aceh Barat maka diketahui untuk pengetahuan
ditemukan 2 dua variabel yang mempunyai hubungan signifikan dengan pelatihan yaitu variabel komunikator dan media, untuk sikap ditemukan satu variabel yang
mempunyai hubungan signifikan dengan pelatihan yaitu variabel komunikator. Kesimpulan analisis multivariat menyatakan bahwa dari kedua variabel diatas maka
variabel komunikator yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa .
Hasil penelitian menjelaskan bahwa komunikator atau fasilitator dalam Pelatihan HIVAIDS ini sudah memenuhi kriteria fasilitator dalam menyampaikan
pesan untuk merubah pengetahuan dan sikap siswa yakni: 1.
Energik, menyenangkan, dan mudah bergaul dengan peserta
Universitas Sumatera Utara
2. Memiliki minat pada upaya pencegahan HIVAIDS
3. Kreatif, rajin dan mampu mengembangkan bahan-bahan yang diperlukan untuk
alat peraga, permainan dan simulasi. Modul Pelatihan dan Pendidikan Kecakapan Hidup, 2007.
5.6. Pengaruh Pesan Pelatihan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa