ARSITEKTUR REALISME
AGUS MUSTIKA 17
070406028
Kegiatan di dalamnya hanya terjadwal dalam waktu-waktu tertentu dan berubah- ubah koleksi lukisan yang dipamerkan.
Semua pameran yang dilakukan baik di galeri tetap maupun temporer harus terlebih dahulu disetujui oleh kurator. dimana seorang kurator bertanggung jawab untuk
mengadakan eksibisi. Adapun tugas kuratorial adalah memelihara, menjaga semua koleksi benda seni dari institusi yang bersangkutan, mengumpulkan objek, membuat
proses atau pengawasan untuk mendapatkan perawatan atas benda seni secara lebih efektif, konservasi, dokumentasi, research, menampilkan koleksi.
10
2. 3. 2. Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu bagian dari karya seni tertua di dunia, selalu menjadi ciri dan bagian dari seni rupa yang tidak terlepaskan. Baik untuk
pendidikan, komersil, maupun bagian dari kebutuhan manusia saat ini.
Seni lukis adalah seni menyusun pigmen di atas bidang seperti kanvas, kertas, kayu, tembok, kain, kaca, dan sebagainya untuk menghasilkan efek-
efek berupa: - representasi objek atau pemandangan, baik melalui alam maupun
imajinasi - komposisi tektur, garis, raut, dan warna
- bentuk dengan makna simbolik - kecenderungan abstrak melalui alam atau pengalaman manusia
11
Lingkup batasan untuk seni lukis dalam kasus ini adalah kegiatan melukis yang dilakukan di atas kanvas canvas painting, kaca glass painting, kayu
dan kain craft painting. Adapun lukisan yang dilukis di media kanvas, kayu, kain, serta kaca adalah lukisan portrait, pemandangan alam ataupun sesuai
kehendak senimannya sendiri. Aliran lukisannya pun bebas sesuai selera, tetapi aliran yang banyak diterapkan adalah lukisan dengan aliran realisme. Hal ini
10
http:portal.cbn.net.idcbprtlcyberjobdetail.aspx?x=Professionsy=cyberjob7C07C07C57C31
11
Ibid
Universitas Sumatera Utara
ARSITEKTUR REALISME
AGUS MUSTIKA 18
070406028
disebabkan karena masyarakat Kota Medan cenderung menyukai lukisan yang beraliran realisme. Karena lukisan beraliran realisme lebih mudah untuk
dipahami.
2.3.2.1. Alat-alat melukis
12
Berikut adalah alat-alat yang digunakan untuk melukis, diantaranya:
Media Gambar
Media gambar yang digunakan dalam seni lukis yang dilakukan dalam Galeri Seni Lukis Medan ini adalah kanvas, kaca, kayu, dan kain.
Kanvas
Untuk media kanvas, media ini banyak ditemukan di toko-toko dalam bentuk meteran maupun dalam bentuk yang sudah dibingkai. Besarnya
bingkai juga bermacam-macam. Disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan si pelukis.
Gambar 7: kanvas
Kaca glass painting
Media ini berupa bahan-bahan yang terbuat dari kaca yang kemudian dilukis, seperti pot bunga, piring, gelas mug, stoples dan mangkuk.
12
http:www.anneahira.comperalatan-melukis.htm
Universitas Sumatera Utara
ARSITEKTUR REALISME
AGUS MUSTIKA 19
070406028
Gambar 8: contoh karya glass painting
Kain
Media ini berupa kaos, tas, dan sepatu yang dilukis dengan menggunakan cat anti luntur. Hasil dari lukisan dengan media kain ini
dapat dipakai.
Gambar 9: contoh karya lukis dengan media kain
Kayu
Media ini dapat berupa pernak-pernik yang terbuat dari kayu yang difinishing dengan lukisan.
Gambar 10:contoh karya lukis dengan media kayu
Universitas Sumatera Utara
ARSITEKTUR REALISME
AGUS MUSTIKA 20
070406028
Kuas Lukis
Kuas digunakan sebagai salah satu alat bantu menorehkan cat di kanvas. Ukuran kuas lukis bermacam-macam. Demikian pula bahan kuas dan
pegangannya. Seorang pelukis dapat memilih kuas sesuai ukuran yang diperlukan. Kuas yang besar biasa digunakan untuk mewarnai bidang
yang besar. Sebaliknya untuk bagian detil seperti benang sari bunga, tepi helaian kelopak daun atau bulu mata obyek manusia, digunakan
kuas berukuran kecil.
Cat
Cat yang digunakan untuk melukis juga bermacam-macam, namun pada umumnya pelukis menggunakan cat minyak. Berbagai macam dan
merek cat minyak tersedia di pasaran. Harganya pun bervariasi. Walau kelihatannya sama, harga cat biasanya berpengaruh pada mutu cat.
Cat yang kurang bagus biasanya berpengaruh pada hasil lukisan. Seiring berjalannya waktu, cat tersebut kadang mengelupas atau retak di
permukaan kanvas. Warna cat minyak pun sangat bervariasi. Untuk menghemat, biasanya
seorang pelukis hanya membeli cat dengan warna primer seperti merah, kuning dan biru. Ketiga warna tersebut dapat dihasilkan jenis warna
lainnya. Warna hitam dan putih juga digunakan untuk menghasilkan tua dan mudanya suatu warna.
Pengencer Cat
Pengencer minyak digunakan untuk mengencerkan cat minyak sebelum ditorehkan di kanvas. Namun ada pula pelukis yang tidak menggunakan
peralatan melukis ini. Mereka langsung membubuhkan cat ke kanvas.
Palet
Palet adalah peralatan melukis bantu yang sering digunakan pelukis
Universitas Sumatera Utara
ARSITEKTUR REALISME
AGUS MUSTIKA 21
070406028
sebagai tempat untuk meletakkan cat, mencampur warna dan mengencerkan cat minyak. Ada berbagai jenis bentuk palet dan
bahannya. Ada yang terbuat dari kayu maupun plastik.
Pisau Palet
Ada pula pelukis yang menggunakan pisau palet sebagai pengganti kuas untuk melukis. Ukuran pisau palet juga bermacam-macam.
Standing Easel
Alat ini digunakan untuk meletakkan kanvas sehingga memudahkan pelukis saat melukis. Terdapat baut untuk menyetel posisi nyaman bagi
pelukis. Tentu saja untuk bidang gambar yang besar, alat ini tidak bisa digunakan. Bahan pembuatnya pun macam-macam, namun umumnya
terbuat dari kayu.
Alat Bantu Peralatan Melukis Lainnya
Selain peralatan melukis seperti disebutkan di atas, masih banyak alat bantu yang sering digunakan untuk melukis. Misalnya thinner, pensil
untuk sketsa, tempat cat, kursi lukis, lap, dan lain-lain.
2.3.2.2. Sejarah Seni Lukis
Kehidupan melukis sangat erat kaitannya dengan gambar. Dalam penelusuran sejarahnya, sejak zaman prasejarah ternyata sudah banyak
ditemukan berbagai peninggalan berupa gambar-gambar nenek moyang di gua-gua, bibir pantai, sebagai representasi bagian penting dari sekuel
kehidupannya. Ketika itu, lukisan dibuat dengan menggunakan perlengkapan seadanya saja, seperti arang, batu, kapur, dsb. Satu teknik
yang terkenal dari orang-orang purba ketika melukis yakni dengan
Universitas Sumatera Utara
ARSITEKTUR REALISME
AGUS MUSTIKA 22
070406028
menempelkan telapak tangannya di dinding gua dan kemudian menyemburnya dengan kunyahan dedaunan sehingga akan tampak jelas
siluet atau sketsa telapak tangan tersebut. Dari sanalah rupanya teknik seni lukis berkembang cukup signifikan
dibandingkan dengan jenis seni rupa yang lainnya, semisal seni keramik atau seni patung. Seperti halnya menggambar, kegiatan melukis juga
banyak dilakukan dalam bidang datar seperti kanvas, atau kertas. Mungkin karena itu, seringpula disebut dengan dwi-matra atau dua
dimensi. Hal yang patut diperbincangkan berikutnya yakni mengenai objek
yang sering dimunculkan dalam setiap karya manusia purba, seperti manusia, binatang hutan, pohon, bukit, dsb. Bentuk dari lukisan tak
harus serupa dengan objek aslinya yang digambar. Dan ini yang disebut dengan citra dimana sangat dipengaruhi oleh interpretasi dan daya
imajinasi si pelukis sendiri untuk membuat sebuah tema lukisan yang lebih menarik dan mempunyai daya imaji yang terasa.
13
2.3.2.2.1. Sejarah Seni Lukis di Indonesia
14
Kebudayaan melukis di Indonesia telah dimulai sejak Belanda masuk ke wilayah tanah air untuk melakukan imperialisme. Ketika itu, di Eropa
tengah bergejolak aliran lukisan romantisme dan dikembangkan oleh Belanda di Indonesia sehingga banyak warga pribumi yang juga
memperlebar aliran tersebut. Raden Saleh Syarif Bustaman merupakan segelintir nama ketika itu
yang beruntung karena bisa merasakan pendidikan seni lukis di Eropa, ketika ia menjadi asisten pelukis asal Belanda. Setelah belajar melukis di
Belanda, ia kembali ke Indonesia dan makin mengembangkan karier melukisnya sehingga ia pun sangat tersohor sebagai pelukis ternama.
Raden Saleh pun sempat menjadi pelukis yang cukup disegani di istana beberapa negara Eropa yang telah menggunakan jasanya.
13
http:www.anneahira.commelukis-12813.htm
14
http:www.anneahira.commelukis-12813.htm
Universitas Sumatera Utara
ARSITEKTUR REALISME
AGUS MUSTIKA 23
070406028
Kegiatan melukis sampai kapanpun, selama di bumi ini masih ada manusia maka selama itu pula melukis akan tetap bertahan eksistensinya.
2.3.2.2.2.Perkembangan Seni Lukis di Medan
15
Di Medan tahun 1945 berdiri Angkatan Seni Rupa Indonesia ASRI 45, tempat berhimpunannya para pelukis dengan berbagai aktivitas pameran
dan melukis bersama. Kondisi ini merupakan awal pertumbuhan kehidupan seni lukis di Sumatera Utara. Tetapi kemudian, pada tahun 1960-an kehidupan
seni mulai menghadapi berbagai tantangan di mana peranan partai politik sangat dominan sehingga kebebasan kreatif terbelenggu, puncaknya dengan
meletusnya peristiwa G30SPKI. Setelah peristiwa politik itu, kehidupan seni mengalami kekosongan
dan para pelukis trauma dengan kondisi yang ada. Di masa kekosongan tahun 1967, di Medan berdiri organisasi Simpaian Seniman Seni Rupa Indonesia
Simpassri. Kehadiran Simpassri memberi semangat dan dorongan moril bagi para
pelukis untuk bangkit. Pada dekade 1970-an para pelukis mulai tampil dalam berbagi kegiatan pameran baik dilakukan secara kelompok maupun individu.
Dari sinilah kemudian muncul figur-figur pelukis muda potensial mewarnai maraknya perkembangan kehidupan seni lukis di daerah itu.
Sepanjang era 1980-an sampai 2000-an kehidupan seni lukis di Medan memperlihatkan pertumbuahan yang positif salah satunya ditandai munculnya
sanggar seni rupa, komunitas seni rupa dan galeri. Aktivitas ini merupakan langkah positif untuk mengisi perkembangan seni lukis Indonesia sebagai
Titik Sambung. Membicarakan seni lukis modern di Medan tentunya untuk melihat
dan mengamati pertumbuhan dan keberadaannya sebagai titik sambung bagian kehidupan seni lukis modern di Indonesia. Keberagaman etnis yang melatari
kehidupan para pelukisnya, tentunya akan memberi nuansa dalam ungkapan karya-karyanya.
15
http:www.medanbisnisdaily.comnewsread201011076798catatan_perjalanan_seni_lukis_di_medan
Universitas Sumatera Utara
ARSITEKTUR REALISME
AGUS MUSTIKA 24
070406028
2.3.2.2.3. Aliran Seni Lukis
Berikut adalah aliraan-aliran yang ada dalam seni lukis:
Surrelisme
Aliran yang menggambarkan segala sesuatu penuh dengan khayalan dan imajinasi, kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di
dalam mimpi. Aliran ini dinilai sebagai bentuk protes terhadap lingkungan.
Kubisme
Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah
satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.
Romantisme
Aliran ini umumnya ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh khayal, atau petualangan para pahlawan purba. Juga banyak menampilkan berbagai
perilaku dan karakter manusia yang dilebih-lebihkan.
Abstraksionisme
Adalah usaha untuk mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Abstraksi berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang
dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya.
Ekspresionisme
Aliran yang cenderung mendistorsikan kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra,
film, arsitektur, dan music. Istilah ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
Realisme
Aliran dalam seni lukis yang menggambarkan segala sesuatu sesuai dengan kenyataan, tanpa dibuat-buat, atau dibesar-besarkan.
Universitas Sumatera Utara
ARSITEKTUR REALISME
AGUS MUSTIKA 25
070406028
Impresionisme
Aliran seni lukis yang mengutamakan cahaya atau sinar yang dipantulkan oleh benda yang dilukiskan.
Fauvisme
Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Pemahaman pada aliran ini dilakukan secara
emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi
disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.
Naturalisme
aliran dalam seni lukis yang menggambarkan segala sesuatu yang mirip dengan bentuk-bentuk alam.
Dadaisme
Adalah aliran seni modern yang memiliki kecendrungan menihilkan hukum–hukum keindahan yang ada.Ciri utama gaya ini adalah paduan dari
berbagai karya lukisan, patung atau barang tertentu dengan menambahkan unsur yang tak lazim sebagai protes pada keadaan sekitarnya.
16
2. 4. Tinjauan Lokasi