Destian Kudus Irmansyah, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Prestasi Dan Aktivitas
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Merawat Ternak Sakit Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran ini terdeskripsikan pada lembar observasi yang diisi oleh observer.
Pembahasan hasil penelitian dilakukan berdasarkann faktor-faktor yang dicermati dalam penelitian ini. Faktor tersebut meliputi peningkatan hasil
obesrvasi guru, peningkatan keaktifan belajar siswa, peningkatan pemahaman konsep, peningkatan hasil belajar nilai dan efektifitas hasil belajar siswa.
1. Data Hasil Observasi Guru dan Siwa
Secara umum keterlaksanaan pembelajaran merawat ternak sakit di kelas XI Agribisnis Ternak Unggas ATU melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD pada siklus I, siklus II dan siklus III sudah sesuai dengan tahapan pada pedoman
observasi pembelajaran yang sudah disusun peneliti sebelumnya. Keterlaksana pembelajaran diobservasi oleh 2 orang observer yang
menentukan menilai keterlaksaan pembelajaran. Rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran oleh guru pada siklus 1 adalah sebesar 80,6
dan berdasarkan pedoman kualifikasi persentase tersebut tergolong dalam kategori baik. Persentase keterlaksaan pembelajaran tersebut meningkat
pada siklus II menjadi sebesar 87,5 dan berdasarkan pedoman kualifikasi persentase tersebut tergolong dalam kategori baik. Kemudian pada siklus
III persentase keterlaksanaan pembelajaran meningkat menjadi 90,6 dengan kategori baik sekali.
Keaktifan siswa pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD dari siklus ke siklusnya
Destian Kudus Irmansyah, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Prestasi Dan Aktivitas
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Merawat Ternak Sakit Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
terjadi peningkatan. Pada siklus I keaktifan siswa yaitu 67,4 dengan kategori cukup. Kemudian terjadi peningkatan pada siklus II yaitu 87,0
dan pada siklus III 93,5 dengan masing-masing berkategori baik dan baik sekali.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan observer, pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
STAD dari siklus ke siklusnya memenuhi kriteria kooperatif tipe STAD.
Hal tersebut terjadi karena setiap siklus dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan refleksi sehingga bisa menyempurnakan pelaksanaan
pembelajaran pada siklus sebelumnya. Ketika siklus terakhir dilaksanakan pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD bisa tercapai dengan
maksimal. Pada penerapan model pembelajran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions STAD adanya peningkatan keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran. Hal ini ditunjukan oleh lembar observasi siswa yang diamati oleh peneliti. Peningkatan terjadi dari siklus ke siklusnya yang
menandakan siswa nyaman dengan model pembelajaran tersebut. Akan tetapi peningkatan keaktifan siswa yang signifikan terjadi yaitu pada siklus
I ke siklus II. Masalah utama yang menyebabkan persentase keaktifan siswa kecil pada siklus I yaitu karena siswa baru mengenal model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan belum paham proses pembelajaran dengan menggunakan model tersebut.
Destian Kudus Irmansyah, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Prestasi Dan Aktivitas
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Merawat Ternak Sakit Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Hal ini sesuai dengan pendapat Joyce Marsha 2004: 208-209 dalam Kusumaningtyas 2011 yang mengungkapkan bahwa anggota-
anggota kelompok akan saling belajar satu sama lain dan interaksi dengan orang lain menghasilkan keaktifan intelektual lebih tinggi.
2. Data Hasil Tes dan N-Gain