Destian Kudus Irmansyah, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Prestasi Dan Aktivitas
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Merawat Ternak Sakit Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tersebut meliputi: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan
menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
B. Pengertian Model Pembelajaran
Secara kaffah „model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang
digunakan untuk merepresentasikan sesuatu hal, sesuatu yang nyata dan dikonversi untuk sebuah bentuk yang lebih kom
prehensif‟Mayer, W. J., dalam Trianto, 2010: 21.
„Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat- perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer,
kurikulum dan lain-lain ‟ Joyce dalam Trianto, 2010: 22. Joyce menyatakan
bahwa „setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain
pembelajaran untuk membantu siswa sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai
‟. Adapun menurut Soekamto dalam Trianto, 2010: 22 mengemukakan
bahwa: Model pembelajaran yaitu kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan fungsi sebagai pedoman bagi
para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan keaktifan belajar mengajar
‟. Sehingga keaktifan pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan yang tertata secara sistematis.
Menurut Nieveen dalam Trianto, 2010: 24 mengungkapkan model pembelajaran dikatakan baik jika memenuhi kriteria sebagai berikut :
Destian Kudus Irmansyah, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Prestasi Dan Aktivitas
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Merawat Ternak Sakit Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pertama, Sahih valid. Validitas dikaitkan dengan dua hal yaitu 1 apakah model yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoritis yang
kuat; dan 2 apakah terdapat konsistensi internal. Kedua praktis. Aspek kepraktisan dapat terpenuhi jika : 1 para ahli dan praktisi meenyatakan
bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan dan 2 kenyataan menunjukan bahwa yang dikembangkan tersebut dapat diterapkan. Ketiga,
efektif. Berkaitan dengan aspek efektifitas ini, Nieveen memberikan parameter sebagai berikut : 1 ahli dan praktisi berdasar pengalamannya
menyatakan bahwa model tersebut afektif; dan 2 secara operasional model tersebut memberikan hasil sesuai dengan yang harapkan.
C. Pembelajaran Kooperatif