Kulit adalah lapisan terluar dan organ terbesar dari tubuh, terhitung sekitar 15 dari total berat badan manusia. Kulit tersusun atas tiga lapisan yaitu epidermis,
dermis, dan subkutis. Setiap lapisan memiliki karakteristik dan fungsinya masing –
masing Kanitakis, 2002; Baumann dan Saghari, 2009.
2.2.1.1 Lapisan Epidermis
Epidermis adalah lapisan terluar dari kulit, terdiri dari epitel skuamosa bertingkat yang terutama terdiri dari dua jenis sel yaitu sel keratinosit dan sel
dendritik. Epidermis dibagi menjadi empat lapisan sesuai dengan morfologi keratinosit yang tersusun dari dalam ke luar, yaitu lapisan sel basal stratum basale,
lapisan sel skuamosa stratum spinosum, lapisan sel granular stratum granulosum, dan lapisan sel cornified stratum korneum Baumann dan Saghari, 2009.
a. Lapisan sel basal
Lapisan sel basal stratum germinativum, mengandung sel keratinosit yang menempel pada membran dasar dengan sumbu panjang tegak lurus
terhadap dermis. Sel basal memiliki peran dalam terjadinya proliferasi sel pada epidermis. Pada stratum basale terdapat ornithine decarboxylase ODC
yang digunakan sebagai marker aktivitas proliferasi. ODC distimulasi oleh paparan berulang UVB dan diinaktivasi oleh asam retinoat, kortikosteroid dan
vitamin D3 Baumann dan Saghari, 2009.
b. Lapisan sel skuamosa
Lapisan sel skuamosa terdiri dari berbagai sel yang berbeda dalam bentuk, struktur dan sifat tergantung dari lokasinya. Di lapisan bawah terdapat
sel spinosus supra basal yang berbentuk polyhedral dengan inti bulat, sedangkan sel
– sel dari lapisan spinosus atas umumnya lebih besar ukurannya dan menjadi datar karena terdorong ke arah permukaan kulit dan mengandung
granula lamellar. Pada lapisan ini terdapat cell junction yaitu, desmosom, adherent junction, tight junction dan gap junction Baumann dan Saghari,
2009.
c. Stratum Granulosum
Stratum granulosum terdiri dari beberapa sel – sel pipih yang
mengandung granul keratohialin dalam sitoplasmanya. Granul keratohialin mengandung profilagrin, lorikrin dan involukrin. Sel
– sel ini bertanggung jawab untuk sintesis dan modifikasi protein yang terlibat dalam keratinisasi
Baumann dan Saghari, 2009.
d. Stratum Korneum
Pada stratum korneum terdapat korneosit yang memiliki fungsi sebagai pelindung mekanik untuk epidermis dengan mencegah hilangnya air
dan invasi oleh zat – zat asing. Korneosit yang mengandung kadar protein
tinggi dan kadar lemak rendah ini dikelilingi oleh matriks ekstraseluler lipid. Sifat fisik dan biokimia dari sel
– sel di stratum korneum bervariasi sesuai dengan letaknya. Sel
– sel di lapisan tengah memiliki kapasitas untuk mengikat air lebih banyak dibandingkan dengan sel
– sel yang berada di lapisan yang lebih di dalam Baumann dan Saghari, 2009.