sel spinosus supra basal yang berbentuk polyhedral dengan inti bulat, sedangkan sel
– sel dari lapisan spinosus atas umumnya lebih besar ukurannya dan menjadi datar karena terdorong ke arah permukaan kulit dan mengandung
granula lamellar. Pada lapisan ini terdapat cell junction yaitu, desmosom, adherent junction, tight junction dan gap junction Baumann dan Saghari,
2009.
c. Stratum Granulosum
Stratum granulosum terdiri dari beberapa sel – sel pipih yang
mengandung granul keratohialin dalam sitoplasmanya. Granul keratohialin mengandung profilagrin, lorikrin dan involukrin. Sel
– sel ini bertanggung jawab untuk sintesis dan modifikasi protein yang terlibat dalam keratinisasi
Baumann dan Saghari, 2009.
d. Stratum Korneum
Pada stratum korneum terdapat korneosit yang memiliki fungsi sebagai pelindung mekanik untuk epidermis dengan mencegah hilangnya air
dan invasi oleh zat – zat asing. Korneosit yang mengandung kadar protein
tinggi dan kadar lemak rendah ini dikelilingi oleh matriks ekstraseluler lipid. Sifat fisik dan biokimia dari sel
– sel di stratum korneum bervariasi sesuai dengan letaknya. Sel
– sel di lapisan tengah memiliki kapasitas untuk mengikat air lebih banyak dibandingkan dengan sel
– sel yang berada di lapisan yang lebih di dalam Baumann dan Saghari, 2009.
2.2.1.2 Lapisan Dermis
Lapisan dermis terletak antara epidermis dan lemak subkutan. Lapisan dermis menentukan ketebalan kulit dan memiliki peranan penting pada penampilan kosmetik
kulit. Ketebalan dermis bervariasi di berbagai bagian tubuh. Di dalam dermis terdapat syaraf, pembuluh darah, kelenjar keringat dan sebagian besar dermis terdiri
dari kolagen. Bagian paling atas lapisan dermis yang dekat dengan epidermis disebut dermis pars papilare dan bagian bawah dari lapisan dermis yang dekat dengan lemak
subkutan disebut dermis pars retikulare. Pada penuaan, terjadi penurunan ketebalan dan kelembaban pada lapisan dermis Baumann dan Saghari, 2009.
Pada dermis pars papilare terdapat bundel kolagen yang kecil, kepadatan yang tinggi dan terdapat elemen vaskular. Pada pars retikulare terdapat bundel kolagen
yang lebih besar, elastin yang matang, pembuluh darah, saraf, otot, polisebasea, kelenjar apokrin dan ekrin Baumann dan Saghari, 2009.
Fibroblast adalah jenis sel utama di lapisan dermis. Fibroblast memproduksi kolagen, elastin, protein matriks lainnya, dan enzim seperti kolagenase dan
stromelysin. Di dalam dermis juga terdapat sel mast, leukosit polimorfonuklear, limfosit dan makrofag Baumann dan Saghari, 2009.
a. Kolagen
Kolagen merupakan protein alami terkuat yang terdapat dalam tubuh manusia. Terdapat beberapa tipe kolagen. Kolagen tipe I 80-85 terdapat di dermis, terdiri
d ari 2 rantai α yaitu α1 dan α2 yang berguna untuk kelenturan dermis. Jumlah
kolagen tipe I terbukti menurun pada kulit yang menua. Kolagen tipe III adalah