commit to user 16
Kriteria Net BC Ratio adalah jika nilai Net BC Ratio lebih dari satu 1 maka usahatani layak dijalankan memberikan kemanfaatan
sedangkan jika nilai Net BC Ratio kurang dari satu 1 maka usahatani tidak layak dijalankan tidak memberikan kemanfaatan.
B. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
Usahatani merupakan bentuk cara-cara penentuan, pengorganisasian dan pengkoordinasian penggunaan faktor-faktor produksi dengan efektif,
efisien, dan berkesinambungan untuk menghasilkan produksi dan pendapatan usahatani yang tinggi. Usahatani yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
usahatani padi sawah irigasi bagian hulu dan usahatani padi sawah irigasi bagian hilir. Kedua usahatani tersebut bertujuan untuk memperoleh
pendapatan bagi keluarga petani yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan
usahatani dapat digunakan untuk menilai keberhasilan petani dalam mengelola usahataninya. Besarnya pendapatan yang diterima petani dari
kegiatan usahatani dipengaruhi oleh besarnya biaya yang ditanggung atau dikeluarkan dan penerimaan petani dalam waktu tertentu.
Biaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah biaya mengusahakan. Biaya mengusahakan adalah biaya alat-alat luar seperti biaya untuk
pembelian benih, pupuk, obat-obat kimia, upah tenaga kerja luar, pajak, iuran irigasi, operasi pompa air, penyusutan dan selamatan ditambah dengan upah
tenaga keluarga sendiri, yang diperhitungkan berdasarkan upah yang dibayarkan kepada tenaga luar. Jumlah produksi yang dihasilkan
mempengaruhi produktivitas lahan. Produktivitas lahan adalah perbandingan hasil produksi usahatani padi sawah irigasi yang dihasilkan pada satu musim
tanam dengan luas lahan garapan. Besarnya produktivitas lahan usahatani padi sawah irigasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
commit to user 17
Ha garapan
lahan Luas
KwMT tanam
musim satu
dalam padi
produksi Hasil
Lahan tas
Produktivi =
Penerimaan adalah keseluruhan nilai produk dari usahatani padi sawah irigasi yang diterima oleh petani. Besarnya penerimaan yang diperoleh dari
usahatani padi sawah irigasi dapat diketahui dengan mengalikan jumlah produksi gabah kering panen Kw dengan harga jual produk per Kw
RpKw yang berlaku pada saat penelitian berlangsung. Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan biaya. Pendapatan
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih usahatani. Pendapatan bersih adalah selisih antara penerimaan yang diterima petani
dengan biaya mengusahakan yang dikeluarkan petani dalam kegiatan usahatani selama satu musim tanam. Besarnya pendapatan bersih yang
diperoleh petani yang mengusahakan padi sawah irigasi dapat dihitung dengan rumus :
Pd = TR – TC
= Y x Py - Bm, dimana Pd
= Pendapatan bersih usahatani padi sawah irigasi bagian hulu atau usahatani padi sawah irigasi bagian hilir RpHaMT
TR = Total penerimaan usahatani padi sawah irigasi bagian hulu atau
usahatani padi sawah irigasi bagian hilir RpHaMT TC
= Total biaya usahatani padi sawah irigasi bagian hulu atau usahatani padi sawah irigasi bagian hilir RpHaMT
Y = Hasil produksi Kw
Py = Harga produk per Kw KwRp
Bm = Biaya mengusahakan RpHaMT
Penerimaan yang diperoleh dan biaya yang ditanggung petani, dapat digunakan untuk mengetahui efisiensi dari suatu usahatani. Efisiensi
usahatani padi sawah irigasi dapat diketahui dengan menggunakan Revenue Cost Ratio, yang dirumuskan sebagai berikut :
commit to user 18
C R
Ratio C
R =
, dimana R = Besarnya penerimaan usahatani padi sawah irigasi bagian hulu atau
usahatani padi sawah irigasi bagian hilir Rp Ha MT C = Besarnya biaya mengusahakan usahatani padi sawah irigasi bagian
hulu atau usahatani padi sawah irigasi bagian hilir Rp Ha MT Dengan kriteria jika nilai RC ratio 1, maka usahatani padi sawah irigasi
bagian hulu atau usahatani padi sawah irigasi bagian hilir telah efisien. Namun, jika nilai RC ratio
≤ 1, maka usahatani padi sawah irigasi bagian hulu atau usahatani padi sawah irigasi bagian hilir tidak efisien.
Kemanfaatan dari usahatani padi sawah irigasi bagian hulu atau usahatani padi sawah irigasi bagian hilir dapat diketahui menggunakan Net
BC Ratio, dengan rumus sebagai berikut : Net B C Ratio =
C B
, dimana :
B = Pendapatan bersih C = Biaya
Kriteria : Net BC Ratio 1 Usahatani padi sawah irigasi bagian hulu atau usahatani
padi sawah irigasi bagian hilir layak dijalankan memberikan kemanfaatan
Net BC Ratio 1 Usahatani padi sawah irigasi bagian hulu atau usahatani padi sawah irigasi bagian hilir tidak layak dijalankan
tidak memberikan kemanfaatan Berdasarkan uraian di atas dapat disusun skema kerangka teori
pendekatan masalah sebagai berikut :
commit to user 19
Gambar 1. Bagan Kerangka Teori Pendekatan Masalah
C. Hipotesis