Rumusan Masalah ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI BAGIAN HULU DAN SAWAH IRIGASI BAGIAN HILIR DAERAH IRIGASI BAPANG KABUPATEN SRAGEN

commit to user 5 Selain faktor umur ekonomi bangunan dan kerusakan akibat alam, juga dikarenakan kurangnya anggaran dana pemeliharaan dan perbaikkan sarana fisik irigasi oleh pemerintah. Kurangnya rasa memiliki, khususnya oleh petani pemakai air menyebabkan kesadaran untuk menjaga dan memelihara sarana irigasi yang ada juga sangat rendah. Upaya peningkatan kemampuan petani yang masih terbatas, khususnya dalam manajeman pengairan di tingkat pemakai menyebabkan efisiensi penggunaan air tidak tercapai. Akibat dari berbagai permasalahan tersebut menyebabkan perbedaan penyediaan dan pelayanan air untuk irigasi di lahan sawah dalam kesatuan Daerah Irigasi Bapang, khususnya lahan sawah di bagian hulu dan hilir jaringan irigasi.

B. Rumusan Masalah

Perbedaan bagian hulu dan bagian hilir Daerah Irigasi Bapang berdampak pada jumlah air irigasi yang diterima petak-petak sawah untuk usahatani padi di dua lokasi tersebut. Jumlah air irigasi yang diterima di bagian hulu lebih banyak daripada di bagian hilir jaringan irigasi karena lebih dekat dengan bendungan sebagai sumber utama pengairan. Selain faktor lokasi, kondisi sarana irigasi seperti bangunan utama, saluran pembawa, bangunan pengatur dan bangunan pelengkap di Daerah Irigasi Bapang telah banyak yang mengalami kerusakan dan pendangkalan saluran sehingga distribusi air irigasi dari hulu sampai dengan hilir menjadi tidak merata. Ketersediaan air irigasi untuk pengairan pada usahatani padi sawah akan mempengaruhi penggunaan masukan-masukan produksi, seperti penggunaan benih, pupuk, obat-obat kimia pengendali hama, penyakit dan gulma, tenaga kerja dan biaya usahatani lainnya . Secara agronomis benih padi varietas unggul sangat responsif terhadap pemupukan, dengan syarat apabila tersedia air yang cukup. Hal ini berarti, tersedianya air irigasi yang cukup akan mampu meningkatkan produktivitas padi. Ketersediaan air sangat berpangaruh dalam biaya operasional pengairan. Lahan sawah dimana air irigasi dapat diperoleh dari jaringan irigasi, seperti di bagian hulu jaringan irigasi, petani cukup membayar iuran irigasi sedangkan commit to user 6 jika air irigai sulit atau tidak dapat diperoleh dari jaringan irigasi maka petani harus menggunakan pompa air untuk mencukupi kebutuhan air tanaman padi yang nilainya jauh lebih besar dibandingkan iuran irigasi. Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : 1. Apakah produktivitas lahan usahatani padi sawah irigasi bagian hulu lebih tinggi dibandingkan produktivitas lahan usahatani padi sawah irigasi bagian hilir Daerah Irigasi Bapang Kabupaten Sragen? 2. Apakah pendapatan usahatani padi sawah irigasi bagian hulu lebih tinggi dibandingkan pendapatan usahatani padi sawah irigasi bagian hilir Daerah Irigasi Bapang Kabupaten Sragen? 3. Apakah usahatani padi sawah irigasi bagian hulu lebih efisien dibandingkan usahatani padi sawah irigasi bagian hilir Daerah Irigasi Bapang Kabupaten Sragen? 4. Apakah usahatani padi sawah irigasi bagian hulu lebih memberikan kemanfaatan dibandingkan usahatani padi sawah irigasi bagian hilir Daerah Irigasi Bapang Kabupaten Sragen?

C. Tujuan Penelitian