TEMUAN .1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian HASIL TEMUAN .1. Deskripsi Hasil Temuan Deskripsi Hasil Wawancara

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP Negeri 1 Pekanbaru merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri yang ada di Provinsi Riau, Indonesia. Sama dengan SMP pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMPN 1 Pekanbaru ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas VII sampai Kelas IX. Sekolah ini berlamat di Jalan Sultan Syarif Kasim No. 157 Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru. SMP Negeri 1 Pekanbaru ini merupakan sekolah unggul yang dipilih sebagai sekolah percontohan Piloting dalam penerapan Kurikulum 2013 sejak bulan Juli 2013. SMP Negeri 1 Pekanbaru memiliki berbagai program, yaitu kegiatan Mengaji Pagi yang dilaksanakan pada setiap hari Senin sampai Kamis, kegiatan IMTAQ yang dilaksanakan pada setiap hari Jumat. Selanjutnya, Sebagai sekolah yang unggul di Pekanbaru, SMPN 1 Pekanbaru memiliki banyak ekstrakurikuler yang menunjang siswa di sekolah sesuai dengan bakat dan minat mereka. Di SMPN 1 Pekanbaru terdapat beberapa ekstrakurikuler, yaitu: pasus, Palang Merah Remaja PMR, drum band, pramuka, tutsal, basket dan seni. Fasilitas yang dimiliki SMP Negeri 1 Pekanbaru untuk menunjang kegiatan belajar mengajar antara lain: Kelas, Perpustakaan, Laboratorium Biologi, Laboratorium Fisika, Laboratorium Komputer, Ruang baca, Bimbingan Konseling, Unit Kesehatan Sekolah UKS, Koperasi, Kantin, Lapangan Upacara dan Lapangan Olahraga Basket ball, Lempar lembing, Bola kaki, Tkraw, Pimpong, Volley ball, dan Badminton. Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.2 HASIL TEMUAN 4.2.1. Deskripsi Hasil Temuan

a. Deskripsi Hasil Wawancara

Pada penelitian tesis dengan judul kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran PPKn untuk pencapaian kompetensi sikap spiritual dan sosial peseta didik, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil wawancara yang didukung dengan observasi dan dokumentasi, peneliti akan memaparkannya sesuai dengan rumusan masalah penelitian dengan maksud untuk memudahkan dalam proses pembahasan masalah. Tabel 4.1 Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran PPKn untuk Pencapaian Kompetensi Sikap Peserta Didik No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara 1 Bagaimana memahami karakteristik pesarta didik? TR Memahami karakteristik peserta didik yakni dengan melakukan komunikasi yang baik dengan peserta didik dan berinteraksi dengan peserta didik dalam setiap aktivitas pendidikan. Proses tersebut apabila dilakukan dengan baik, maka kita sebagai guru akan mengetahui bagaimana karakteristik peserta didik. Setelah mengetahui karakteristik peserta didik itu seperti apa, maka akan lebih memudahkan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. FRW Untuk memahami karakteristik peserta didik yang berasal dari latar belakang Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara yang berbeda-beda yakni dengan melakukan pendekatan kepada para peserta didik dengan cara harus mengenal baik dimulai dari nama, maupun asal usul keluarganya, singkatnya harus ada interaksi timbal balik antara guru dan peserta didik. Interaksi ini akan membangun kedekatan emosional yang erat, sehingga hubungan antara guru dan peserta didik akan harmonis. Keharmonisan ini akan lebih memudahkan guru memahami karakteristik peserta didik. 2 Bagaimana cara mengidentifikasi potensi peserta didik? TR Potensi peserta didik dapat dideteksi dari keberbakatan intelektual pada peserta didik. Ada dua cara untuk mengidentifikasi anak berbakat, yaitu dengan menggunakan data objektif skor tes intelegensi individual, skor tes intelegensi kelompok, skor tes akademik, dll dan data subjektif ceklis perilaku, penilaian oleh guru, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dll. FRW Untuk mengidentifikasi potensi peserta didik dapat dikenali dari ciri-ciri indikator bakat peserta didik dan kecenderungan minat peserta didik. 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar peserta Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik? didik dilakukan dengan cara menanyakan kembali kepada peserta tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. FRW Biasanya saya menanyakan kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari dengan memberikan gambaran materi yang akan dipelajari. Apabila telah mengetahui bekal ajar tersebut, maka akan lebih mudah dalam melanjutkan materi selanjutnya. 4 Bagaimana cara mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik? TR Cara mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dapat melalui tes hasil belajar, dengan tes ini akan diketahui sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Peserta didik dikatakan telah mencapai tujuan pengajaran apabila dia telah menguasai sebagian besar materi yang telah diajarkan. Ketentuan penguasaan bahan ditentukan dengan menetapkan patokan. Peserta didik yang belum menguasai bahan pelajaran sesuai patokan yang ditetapkan, maka dikatakan belum menguasai tujuan pengajaran. Peserta didik yang seperti ini diduga mengalami kesulitan belajar dan memerlukan bantuan khusus Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara FRW Kesulitan belajar itu dapat diidentifikasi melaui catatan observasi atau laporan proses belajarnya, misalnya cepat atau lambat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Selanjutnya ketekunan atau persistensi dalam mengikuti pelajaran. Selain itu dapat pula diidentifikasi dengan melihat partisipasi dan kontribu- sinya dalam pemecahan masalah. 5 Bagaimana cara memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran? TR Teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran itu merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Cara untuk memahami teori dan prinsip pembelajaran ini dikaitkan pula dengan tujuan yang sebenarnya akan dicapai dalam pembelajaran itu sendiri. Dalam hal mencapai kompetensi sikap peserta didik, maka dilakukan dengan cara mengidentifikasi teori serta prinsip pembelajaran yang tepat dalam menanamkan sikap yang baik kepada peserta didik. FRW Memahami teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran dilakukan dengan cara mengetahui terlebih dahulu tujuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran. Teori dan prinsip –prinsip pembelajaran ini sangat bermanfaat Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara dalam proses pembelajaran di kelas antara guru yang langsung berinteraksi dengan peserta didik. Jadi, setelah itu barulah guru menyesuaikan dengan aspek apa yang akan dicapai, yang dalam ini adalah dalam mencapai kompetensi sikap peserta didik. 6 Bagaimana cara menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif? TR Penerapan berbagai pendekatan, metode serta teknik pembelajaran yang akan dilakukan dengan memperhatikan juga materi yang disampaikan. Misalnya, ada beberapa materi yang dapat diajarkan dengan menggunakan metode simulasi dan ada pula materi yang tidak dapat disampaikan dengan menggunakan metode tersebut. Jadi seorang guru harus dapat memilih metode yang sesuai dengan materi pelajaran. Untuk mencapai kompetensi sikap peserta didik, misalnya sikap gotong royong, tanggung jawab, toleransi, sopan santun dapat ditanamkan dengan menggunakan metode diskusi. FRW Strategi dan metode pembelajaran yang mendidik dapat dipilih-pilih dan disesuaikan dengan materi yang sedang diajarkan. Selain disesuaikan dengan materi, metode ini juga harus disesuaikan pula dengan kondisi Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara sekolah dan juga sarana dan prasarana yang ada. Metode yang dapat digunakan untuk pencapaian kompetensi sikap peserta didik misalnya dengan menggunakan metode sosiodrama. Metode ini dapat menanamkan sikap percaya diri dalam diri peserta didik. 7 Bagaimana cara memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum? TR Memahami prinsip-prinsip dalam pengambangan kurikulum merupakan suatu keharusan bagi seorang guru yang notabene merupakan aktor penting yang bertugas dalam proses belajar mengajar. Caranya yakni dengan mempelajari kurikulum yang telah ada dengan sebaik-baiknya. FRW Komponen kurikulum dan prinsip- prinsip kurikulum memiliki keterkaitan antara satu dan lainnya. Pengambangan kurikulum dengan sendirinya berkenaan dengan komponen kurikulum dan prinsip kurikulum. Jadi, dalam memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum harus memperhatikan pula komponen kurikulum. 8 Bagaimana cara menentukan tujuan pembelajaran? TR Tujuan pembelajaran harus dirumuskan terlebih dahulu sebelum menyampaikan materi dengan lebih jauh. Cara menentukannya yaitu dengan Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara memfokuskan aspek mana yang akan dicapai, misalnya aspek sikap, pengetahuan, ataupun aspek keterampilannya. Setelah mengetahui aspek apa yang akan dicapai, maka dapat dirumuskan tujuan pembelajaran. FRW Seorang guru diharuskan dapat menyusun tujuan pembelajaran dengan jelas. Tujuan pembelajaran ini sangat bermanfaat bagi guru maupun bagi peserta didik, karena dengan adanya tujuan pembelajaran dapat menentukan arah dan tujuan yang akan dicapai. Misalnya, salah satunya mencapai kompetensi sikap peserta didik disamping kompetensi pengetahuan dan keterampilan. 9 Bagaimana cara menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran? TR Dalam menentukan pengalaman belajar yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka seorang guru hendaknya mengetahui terlebih dahulu kemampuan peserta didiknya. Apabila tingkat kemampuan peserta didik dirasa masih kurang, maka akan lebih sulit bila hanya disampaikan melalui penjelasan didepan kelas. Peserta didik akan lebih mudah memahami bila diajak langsung, misalnya dalam belajar mengenai materi demokrasi. Pada materi ini peserta didik Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara akan lebih mudah mengingat bila mereka langsung mempraktekkannya sendiri secara sederhana. Dalam hal ini dapat ditanamkan sikap jujur dalam berdemokrasi. FRW Untuk merumuskan pengalaman belajar agar tercapai tujuan pembelajaran maka seharusnya memperhaikan beberapa hal, salah satunya yaitu dengan mempertimbangkan fasilitas yang ada disekolah. Sebagai seorang guru, harus dapat memanfaatkan fasilitas yang ada disekolah guna menunjang pembelajaran. Khususnya untuk menanamkan sikap spiritual dan sosial kepada peserta didik. 10 Bagaimana cara memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran? TR Pemilihan materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik yaitu materi pembelajaran yang benar- benar dapat menunjang tercapainya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pembelajaran tidak boleh menyimpang dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, karena apabila menyimpang maka tujuan pembelajran juga tidak akan tercapai dengan baik. FRW Materi pembelajaran hendaknya harus relevan dengan pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara Selain itu, pengembangan dalam materi pembelajaran ini juga harus disesuaikan dengan potensi peserta didik serta karakteristiknya. 11 Bagaimana cara menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik? TR Guru dituntut harus dapat menata materi pembelajaran agar tidak bingung saat ada pertanyaan dari peserta didiknya. Cara menata materi pembelajaran ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada sekarang ini. Misalnya dengan memanfaatkan internet, dengan adanya internet guru dapat mengakses hal-hal penting yang dibutuhkan dalam menunjang materi pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran. FRW Penataan materi pembelajaran memang harus dipersiapkan secara benar. Selain itu juga, dalam menata materi pembelajaran sebisa mungkin dibuat agar dapat menarik motivasi belajar peserta didik. Apabila peserta didik sudah termotivasi untuk belajar, maka proses pembelajaran juga akan berjalan dengan baik. Serta kompetensi peserta didik juga akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. 12 Bagaimana cara mengembangka TR Cara dalam mengembangkan indikator yakni dengan menganalisis tingkat Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara n indikator dan istrumen penilaian? kompetensi dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Hal ini dilakukan untuk memenuhi standar minimal kompetensi yang dijadikan standar secara nasional. Indikator penilaian ini dapat berupa tes dan juga non tes. Dan penilaian ini juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi sikap peserta didi, baik itu sikap spiritual maupun sosial. FRW Indikator dan instrumen penilaian merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Dalam merumuskan indikator penilaian kan harus ada batasan-batasan tertentu, sehingga nantinya dapat dikembangkan menjadi instrumen penilaian dalam bentuk soal, lembar pengamatan, dan lain sebagainya. Penilaian ini juga yang dapat digukana untuk menilai kompetesni sikap peserta didik. 13 Bagaimana cara memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik? TR Sebelum mengembangkan perancangan pembelajaran, harus terlebih dahulu memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran. Apabila sudah mengetahui prinsip-prinsip perancangan pembelajaran tersebut, maka proses didalam kelas dapat berjalan dengan efektif. Jadi, untuk memahami prinsip- Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara prinsip tersebut harus memperhatikan dan merencanakan apa yang nantinya akan dilakukan oleh seorang guru didalam kelas. FRW Prinsip-prinsip perancangan pembelajaran dapat dipahami dengan melihat keadaan peserta didik dan juga keadaan sumber-sumber belajar yang tersedia. Disini guru dituntut untuk dapat mengelola pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan instruksional yang telah ditetapkan. 14 Bagaimana cara mengembangka n komponen- komponen rancangan pembelajaran? TR Komponen-komponen rancangan pembelajaran yang terdiri dari tujuan, isi, materi, kegiatan, media dan sumber, serta evaluasi merupakan suatu hal yang saling berhubungan. Namun, hal pertama yang harus diperhatikan adalah tujuan pembelajaran. Apabila tujuan pembelajaran telah tersusun, maka komponen yang lainnya akan mengikuti dan dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran tersebut. Dengan mengembangkan RPP yang berasal dari siabus, maka pencapaian kompetensi sikap peserta didik juga dapat direncanakan. FRW Pengembangan komponen-komponen perencanaan pembelajaran dapat Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara dilakukan terlebih dahulu dengan menyusun tujuan pembelajaran, karena tujuan pembelajaran ini merupakan hal pertama yang harus dipersiapkan guna mengembangkan komponen-komponen pembelajaran yang lainnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencapai kompetensi sikap peserta didik, baik sikap spiritual maupunn sikap sosial. 15 Bagaimana cara menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan? TR Proses penyusunan rancangan pembelajaran maka harus memahami beberapa hal, diantaranya adalah RPP itu disusun untuk satu kali pertemuan atau lebih, RPP yang dirancang harus jelas, dan juga harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. FRW Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP harus disusun dengan selengkap mungkin dan sistematis agar mudah dipahami dan dapat dilaksanakan dengan baik didalam kelas. Setelah itu RPP dikembangkan dan kemudian dianalisis sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Sumber: Data primer diolah tahun 2015 Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru PPKn yang berinisaial TR dan FRW, maka dapat diketahui untuk mengidentifikasi karakteristik peserta didik yakni dengan cara pendekatan emosional terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu antara guru dan peserta didik saling mengenal dan terjadi komunikasi yang baik guna mencapai tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa guru PPKn dalam rangka mengidentifikasi karakteristik peserta didik yaitu dengan cara pendekatan secara intensif, kemudian guru mencari tahu tentang latar belakang peserta didik satu per satu. Hal ini dilakukan dikarenakan setiap peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik itu latar belakang sosial, ekomoni, budaya dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru PPKn yang berinisial TR dan FRW, dapat diketahui rencana pembelajaran dalam rangka pencapaian kompetensi sikap peserta didik adalah dengan cara mengembangkan silabus dan RPP yang sesuai dengan materi pembelajaran, kemudian guru menganalisis materi yang akan dibelajarkan dikelas agar dapat diketahui kompetensi sikap peserta didik yang akan dicapai. Rencana pembelajaran yang dilakukan oleh guru PPKn dalam rangka pencapaian kompetensi sikap peserta didik yakni kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sipak sosial yaitu dengan cara mengintergrasikan kompetensi sikap peserta didik yang akan dicapai tersebut kedalam materi pembelajaran yang dicantumkan dalam silabus dan RPP pembelajaran, hal itu agar dalam proses pembelajaran sesuai dengan apa yang telah dicantumkan dalam silabus dan RPP tersebut. Namun, berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, guru dalam perumusan dan proses penyusunan RPP sebelum pelaksanaan pembelajaran di kelas khususnya yang ada dalam kurikulum 2013 belum dilaksanakan dengan maksimal dan mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi dan pelatihan-pelatihan yang diterima oleh guru. Tabel 4.2 Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran PPKn untuk Pencapaian Kompetensi Sikap Peserta Didik No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara 1 Bagaimana cara melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas? TR Proses pelaksanaan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari apa yang telah dirancang sebelumnya. Pembelajaran yang dilaksanakan adalah untuk membantu peserta didik mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik. Proses pembelajaran yang dimulai dari pendahuluan, kegiatan inti serta penutup jangan sampai membuat peserta didik tertekan dan merasa takut dengan aktivitas di kelas. Dan pembelajaran di kelas diharapkan pula dapat dijadikan sebagai penanaman sikap peserta didik untuk pencapaian kompetensi sikap. FRW Dalam melaksanakan pembelajaran yang mendidik dari awal hingga kegiatan penutup harus disesuaikan dengan isi kurikulum. Selain itu juga, proses pembelajaran sebaiknya dikelola dengan efektif tanpa mendominasi dan sibuk dengan kegiatannya masing- masing. Dengan proses yang sedemikian, diharapkan sikap spiritual dan sosial dapat tertanam dengan baik. 2 Bagaimana cara menggunakan media pembelajaran TR Penggunaan media pembelajaran saat kegiatan inti berlangsung yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dapat dilakukan dan disesuaikan dengan Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik? kondisi sekolah yang ada. SMP Negeri 1 Pekanbaru ini juga di setiap kelasnya sudah dilengkapi proyektor, sehingga guru dapat dengan mudah saja menggunakan media pembelajaran yang lebih bervariasi. Media yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran diharapkan dapat dijadikan sarana untuk mencapai kompetensi sikap peserta didik. FRW Media pembelajaran dan sumber belajar yang disampaikan saat proses pembelajaran dipergunakan sesuai dengan media itu sendiri. Selain buku sebagai sumber pembelajaran yang utama, media televisi yang ada di setiap kelas dapat dijadikan penunjang penyampaian materi pembelajaran, khususnya juga dalam upaya pencapaian kompetensi sikap. 3 Bagaimana cara mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran yang diampu sesuai dengan situasi yang TR Pengambilan keputuasan transaksional harus dilakukan dengan secara adil dan bijaksana, karena keputusan ini diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung. FRW Keputusan transaksional kan diambil dalam situasi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Sehingga keputusan yang diambil oleh guru harus tepat Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara berkembang? disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan juga dapat menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran. 4 Bagaimana cara memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran? TR Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK sangat membantu sekali dalam proses pembelajaran di kelas, karena dengan teknologi yang canggih dapat menjadikan siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. FRW Teknologi informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan oleh seorang guru untuk menunjang dan membantu dalam menyampaikan materi. Sehingga cara pemanfaatannya harus diperhatikan dan disesuaikan dengan keadaan sekolah masing-masing. 5 Bagaimana cara menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal? TR Kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai prestasi peserta didik dapat dilakukan salah satunya dengan pemanfaatan teknologi yang ada. Misalnya, peserta didik bersama-sama menyaksikan berita di televisi mengenai perkembangan politik di Indonesia saat ini. FRW Proses pembelajaran di kelas yang dapat mendorong peserta didik untuk mencapai prestasi merupakan kegiatan penting yang harus diperhatikan oleh Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara seorang guru. Selain hanya menyampaikan materi dengan metode ceramah, dapat pula disampaikan dengan metode-metode lainnya. kegiatan pembelajaran ini misalnya dengan menggunakan metode sosiodrama atau yang lainnya. 6 Bagaimana cara menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasik an potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya? TR Kegiatan yang dilakukan untuk dapat mengaktualisasikan potensi peserta didik diluar proses pembelajaran, yakni yang berhubungan dengan pelajaran PPKn pada khususnya seperti berlatih manari tarian daerah. Peserta didik sangat senang melakukan hal tersebut disela-sela waktu pada jam istirahat. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan untuk kebaikan peserta didik kedepannya. FRW Salah satu kegiatan pembelajaran yang disediakan untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik selain proses pembelajaran dikelas juga pada disaat waktu luang yakni dengan memanfaatkan fasilitas yang ada disekolah, seperti memanfaatkan laboratorium komputer untuk mengakses hal-hal penting yang dapat mendukung pembelajaran khususnya pelajaran PPKn sendiri. Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara 7 Bagaimana guru memahami berbagai strategi berkomunikasi? TR Dalam memahami strategi berkomunikasi dengan peserta didik harus menggunakan bahasa yang jelas dan dapat mudah dimengerti oleh peserta didik. Penggunaan bahasa yang jelas dan lugas dalam berkomunikasi selama proses pembelajaran akan dapat mempermudah peserta didik memahami apa yang disampaikan oleh guru. FRW Strategi berkomunikasi yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan pembelajaran di kelas merupakan suatu hal yang sangat penting. Dengan strategi yang tepat, peserta didik tidak akan bingung dengan apa yang diucapkan oleh gurunya. 8 Bagaimana guru berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik? TR Berkomunikasi merupakan hal yang wajib dilakukan oleh seorang guru. Komunikasi adalah salah satu cara untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang apa yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Cara penyampaiannya juga harus diperhatikan dengan baik, guru tidak boleh marah-marah secara berlebihan saat di kelas. Penyampaian komunikasi yang baik dan santun dapat dijadikan teladan bagi peserta didik untuk sopan juga dalam bertutur kata. Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara FRW Tata cara berkomuniaksi di kelas harus diperhatikan, karena dengan cara yang benar dan santun dalam menyampaikan materi akan dapat mudah diterima oleh peserta didik dengan senang hati. Sebaliknya, bila cara menyampaikannya salah maka peserta didik menerima pelajaran juga tidak akan maksimal. Guru juga dapat mencontohkan perilaku-perilaku yang baik sebagai panutan peserta didik. Sumber: Data primer diolah tahun 2015 Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru PPKn yang berinisial TR dan FRW mengenai pelaksanaan pembelajaran PPKn dalam pencapaian kompetensi sikap spiritul dan sikap sosial peserta didik adalah dengan cara mengintegrasikan kompetensi sikap tersebut kedalam proses pembelajaran dikelas, yakni dilakukan dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup pembelajaran. Pencapaian kompetensi sikap spiritual dalam proses pendahuluan guru yang berinisial TR dan FRW melakukan dengan cara memberikan salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai, hal tersebut bertujuan untuk mengembangkan sikap spiritual dalam diri peserta didiknya. Sedangkan dalam mencapai sikap sosial, menurut TR dengan cara menunjukkan rasa peduli kita terhadap orang lain yakni dengan menanyakan kabar peserta didiknya bila ada yang tidak hadir. Hal serupa juga dilakukan oleh guru PPKn yang berinisial FRW, selain itu FRW juga menanyakan bila ada tugas minggu lalu sebagai bentuk sikap tanggung jawab peserta didik atas apa yang diberikan kepadanya. Selanjutnya dari hasil wawancara dijelaskan bahwa dalam proses kegiatan inti, guru yang berinisial TR melakukan pengintegrasian sikap spiritual dan sikap sosial kedalam materi pembelajaran. Senada dengan TR, guru yang berinisial FRW juga melakukan hal yang sama yakni dalam proses kegiatan inti Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran, sikap spiritual dan sikap sosial dikembangkan dengan cara mengintegrasikan kedalam materi pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dijelaskan bahwa dalam kegiatan penutup pembelajaran di kelas dilakukan dengan cara pemberian tugas kepada peserta didik. Menurut kedua guru PPKn yang berinisial TR dan FRW dengan memberikan tugas ataupun pekerjaan rumah kepada peserta didik, maka dapat terlihat tanggung jawab peserta didik dengan indikator dikerjakan atau tidaknya tugas tersebut. Tabel 4.3 Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Penilaian Pembelajaran PPKn untuk Pencapaian Kompetensi Sikap Peserta Didik No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara 1 Bagaimana cara memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu? TR Prinsip-prinsip penialaian terdiri dari beberapa poin. Salah satu prinsip penilaian dan evaluasi hasil belajar yakni harus objektif. Jadi, seorang guru dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik harus dilakukan dengan objektif tidak boleh subjektif. Guru tidak boleh mempertimbangkan penilaian peserta didik hanya karena latar belakang, status sosial dan ekonomi ataupun hal lainnya. FRW Dalam penilaian dan evaluasi terhadap peserta didik harus dilakukan dengan prinsip yaitu adil. Guru dalam memberikan penilaian harus adil, tidak boleh merugikan peseta didik yang lainnya. 2 Bagaimana cara TR Menentukan aspek-aspek proses dan Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu? hasil belajar yang dinilai dan dievaluasi dari peserta didik sebaiknya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Aspek mana yang lebih diutamakan dalam proses pembelajaran, baik itu kognitif, afektif maupum psikomotrnya. FRW Aspek yang dinilai sesuai dengan karakteristik mata pelajaran harus direncanakan dari awal. Setelah mengetahui aspek apa yang hendak dicapai, maka akan lebih mudah dalam proses pembelajaran. Misalnya, yang akan dicapai adalah aspek afektifnya, maka guru mengarahkan peseta didik melakukan perbuatan yang baik sesaui dengan kaidah-kaidah yang ada. 3 Bagaimana cara menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar? TR Agar penilaian dan evaluasi proses hasil belajar dapat dilaksanakan dengan tepat dalam waktu yang telah ditetapkan dan mengarah pada sasaran, maka penilaian tersebut harus dilakukan dengan cara dan prosedur yang tepat pula. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengetahui terlebih dahulu penilaian apa yang akan dicapai. FRW Prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar dilakukan dengan memperhatikan langkah demi Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara langkahnya. Cara menentukannya juga melihat aspek apa yang akan dinilai, sehingga tujuan dan cara penialaian yang digunakan dapat sesuai dan tepat. 4 Bagaimana cara mengembang- kan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar? TR Bentuk instrumen penilaian yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya. Setelah teknik penilaiannya sudah ditentukan dengan tepat, maka selanjutnya dapat dikembangkan menjadi instrumen penilaian. Dari situlah selanjutnya didapatkan hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. FRW Dalam mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses hasil belajar, harus diperhatikan juga kondisi kelas, relevan dengan proses pembelajaran baik itu dari segi materi dan kegiatan pembelajarannya. 5 Bagaimana cara mengadministra- sikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambung an dengan mengunakan berbagai instrumen? TR Administrasi penilaian proses hasil belajar biasanya dilakukan dalam bentuk buku nilai. Buku nilai berisi kumpulan nilai yang terdiri dari berbagai instrunen penilaian. FRW Proses dan hasil belajar diadministrasikan dalam bentuk laporan secara berkesinambungan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar hasil belajar peserta didik dapat dipantau dan Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara koreksi. Hal ini merupakan sarana untuk komunikasi antara peserta didik, pihak sekolah khususnya guru dan juga orang tua wali. 6 Bagaimana cara menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan? TR Analisis hasil penilaian bagi peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari batas nilai minimal ketuntasan belajar akan diberi remedial, sedang bagi anak yang nilainya telah mencapai batas ketuntasan akan diberikan pengayaan. FRW Analisis untuk ulangan akhir semester, ulangan harian dan tengah semester untuk menentukan nilai di rapor semester satu. Sedangkan analisis ulangan kenaikan kelas, nilai ulangan harian, dan tengah semester dipergunakan untuk menentukan nilai rapor semester dua dan kenaikan kelas. Selain itu analisis dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar. 7 Bagaimana cara melakukan evaluasi proses dan hasil belajar? TR Untuk melakukan evaluasi hasil belajar, cara yang digunakan yakni dengan cara tes lisan misalnya, dalam tes lisan ini juga harus diperhatikan cara bagaimana guru dapat menciptakan suasana yang tidak tegang dan menakutkan peserta didik. FRW Pelaksanaan evaluasi selain dengan tes Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara lisan juga dapat dengan tes tertulis. Dalam hal ini guru harus memperhatikan ruangan dan tempat tes. Hal ini dilakukan agar tes tertulis yang dilakukan berjalan dengan tertib, sehinggan nantinya akan didapatkan hasil evaluasi yang maksimal. 8 Bagaimana cara menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar? TR Hasil penilaian dan evaluasi yang telah dilakukan dijadikan pedoman bagi guru untuk mengetahui peserta didik sudah tuntas atau belum dalam pembelajaran PPKn khususnya. FRW Informasi yang diperoleh dari hasil penilaian dan evaluasi hasil belajar digunakan untuk mengidentifikasi hasil ketuntasan belajar peserta didik dan agar selanjutnya dapat dilakukan perbaikan bila masih belum tuntas. 9 Bagaimana cara menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan? TR Setiap peserta didik kan memiliki ketuntasan belajar yang berbeda-beda, bagi peserta didik yang masih kurang maka dilakukan remedial. Sedangkan peserta didik yang sudah cukup maka dilakukan pengayaan agar lebih maksimal lagi. FRW Setelah hasil penilaian dan evaluasi peserta didik sudah diketahui, maka dapat diketahui peserta didik harus dilakukan remedial atau pengayaan. Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara 10 Bagaimana cara mengkomunika- sikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan? TR Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi peserta didik dilakukan dengan cara membuat laporan penilaiannya terlebih dahulu dan kemudian disampaikan kepada pemangku kepentingan, baik itu guru, pihak sekolah maupun orang tua peserta didik. FRW Dilakukan dengan cara membuat laporan hasil dan evaluasi secara berkesinambungan, hal tersebut agar mempermudah dalam mengontrol hasil belajar oleh pihak-pihak yang berkepentingan guna mencapai hasil yang maksimal. 11 Bagaimana cara memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran? TR Kualitas pembelajaran akan dapat diketahui dari hasil penilaian dan juga yang diperoleh dari evaluasi pembelajaran. Jadi, caranya yakni dengan mempelajari kekurangan dan kelebihan dari peserta didik yang nantinya dapat ditentukan perlakuan untuk peserta didik. FRW Seorang guru harus jeli atas keberhasilan yang diperoleh oleh peserta didik. Setelah guru mendapatkan hasil dari pembelajaran peserta didik, maka guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memperbaiki hal-hal yang Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara belum dilakukan secara maksimal. 12 Bagaimana cara melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan? TR Refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran dimulai dari analisis tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar peserta didik, evaluasi diri terhadap proses belajar yang telah kita lakukan, identifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan bersama-sama pihak terkait, merancang upaya optimalisasi proses dan hasil belajar. FRW Kegiatan refleksi merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilaksanakan sebab akan mengontrol tindakan guru, guru dapat melihat apa yang masih perlu diperbaiki, ditingkatkan atau dipertahankan. 13 Bagaimana guru memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran? TR Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran harus dilakukan dengan teliti. Jadi, untuk yang masih dirasa kurang perlu dilakukan perbaikan. Sedangkan yang yang sudah baik, maka harus dipertahankan. FRW Hasil refleksi yang telah dilakukan oleh guru dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang telah dilakukan selama pembelajaran. Untuk aspek-aspek yang Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara sudah maksimal, maka sebaiknya dipertahankan. 14 Bagaimana guru melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran? TR Penelitian tindakan kelas pada dasarnya bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas, dapat dilakukan secara perorangan ataupun melalui kolaborasi dengan teman sejawat. FRW Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran salah satunya dapat dilakukan dengan Penelitian Tindakan Kelas. Hal ini dapat dilakukan dengan oleh guru itu sendiri atau bergabung dengan guru yang lainnya. Sumber: Data primer diolah tahun 2015 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru PPKn yang berinisial TR dan FRW dalam tahap penilaian untuk mencapai kompetensi sikap spiritual dan sosial peserta didik dilakukan dengan mengikuti prosedur dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Selain itu, penilaian yang telah dilakukan harus dapat diadministrasikan dan dianalisis untuk keperluan perbaikan pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan hasil wawancara mengenai penilaian pembelajaran PPKn dalam rangka pencapaian kompetensi sikap peserta didik dapat disimpulkan bahwa guru PPKn mencapai kompetensi sikap peserta didik dengan cara melakukan penilaian secara berkesinambungan. Hal ini disebabkan, kompetensi sikap tidak hanya dapat dilakukan sekali saja, tetapi memerlukan waktu yang berkelanjutan. Evaluasi pembelajaran PPKn khususnya dalam penilaian kompetensi sikap peserta didik apabila tidak dilakukan secara berkalanjutan dikhawatirkan akan didapat hasil penilaian yang tidak objektif. Hal ini dikarenakan perubahan sikap dapat terjadi dari waktu ke waktu. Bentuk penilaian yang sering dilakukan oleh guru PPKn di SMP Negeri 1 Pekanbaru yakni berupa Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu observasi, sedangkan penilaian diri dan penilaian antar peserta didik serta jurnal belum dilakukan dengan cara berkesinambungan. Tabel 4.4 Kendala Dan Upaya Yang Dilakukan Guru PPKn Dalam Mencapai Kompetensi Sikap Peserta Didik No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara 1 Apakah kendala yang dihadapi guru PPkn dalam upaya pencapaian kompetensi sikap spiritual dan sosial peserta didik? TR Kompetensi sikap spiritual dan sosial kan pada dasarnya tidak memiliki materi pokok yang diberikan dalam pembelajaran. Hal inilah yang menjadi kesulitan dalam menanamkan kompetensi sikap, baik itu sikap spiritual maupun kompetensi sikap sosial kepada peserta didik. Sehingga dalam mengajarkan kepada peserta didik dibutuhkan kreatifitas yang tinggi dari guru. FRW Kendala yang dihadapi dalam mencapai kompetensi sikap spiritual dan sosial yakni pengaruh yang datang dari luar. Hal ini seperti banyaknya fenomena- fenomena tidak baik yang berkembang dimasyarakat luas. Contohnya saja banyaknya tindak kekerasan dan perilaku negatif lainnya. 2 Kendala apa saja yang paling sulit dihadapi dalam upaya pencapaian TR Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, kendala yang sulit dihadapi dalam mencapai kompetensi sikap peserta didik ini adalah karena tidak adanya materi pokok dalam buku Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara kompetensi sikap spiritual dan sosial peserta didik? mengenai materi tentang kompetensi sikap ini. Jadi sangat sulit untuk menanamkan sikap spiritual dan sosial kepada peserta didik bila guru tidak kreatif dan bisa menyelipkan penanaman sikap dalam materi yang memang telah ditetapkan dalam silabus maupun buku teks. FRW Kendala yang paling sulit dihadapi dalam mencapai kompetensi sikap peserta didik adalah, pada saat ini apalagi SMP sudah sangat mahir dan pintar dalam menggunakan teknologi yang canggih. Jadi, apapun yang disampaikan gurunya saat kegiatan pembelajaran di kelas akan sulit dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik karena mereka sudah terpengaruh hal- hal dari luar yang sifatnya negatif. 3 Apa dukungan sekolah terhadap upaya pencapaian kompetensi sikap spiritual dan sosial peserta didik? TR Dukungan dari pihak sekolah dalam mencapai kompetensi sikap ini terlihat dari berbagai program kegiatan yang ada disekolah, seperti kegiatan mengaji pada setiap pagi pada hari senin sampai hari kamis,selain itu juga kegiatan imtaq pada setiap hari jumat pagi sebelum proses belajar mengajar berlangsung. FRW Pihak sekolah dalam mendukung Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara tercapainya kompetensi sikap spiritual dan sosial ini salah satunya yakni dengan menyediakan fasilitas yang dapat mendukung berkembangnya kompetensi sikap ini. Seperti adanya musholla yang ada di dalam lingkungan sekolah, khususnya bagi yang beragama islam dapat melaksanakan sholah berjamaah pada saat sholat Dzuhur. Hal ini dapat menanamkan sikap spiritual bagi peserta didik. 4 Bagaimana upaya yang dilakukan guru PPKn dalam menghadapi kendala-kendala untuk pencapaian kompetensi sikap spiritual dan sosial peserta didik? TR Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan banyak mempelajari mengenai bagaimana cara yang tepat dan baik dalam mengajarkan kepada peserta didik mengenai sikap spiritual dan sosial. Seperti banyak berdiskusi dengan guru-guru lain dan saling bertukar pengalaman dalam proses kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam menanamkan sikap spiritual dan sosial tersebut. FRW Cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi kendala-kendala tersebut yakni dengan lebih berusaha mendekatkan diri kepada peserta didik dan berusaha pula menjadi guru yang baik dan dapat dijadikan teladan bagi peserta didiknya. Misalnya, guru ingin Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara menanamkan sikap disiplin kepada peserta didiknya. Sebelum guru menyuruh peserta didik datang tepat waktu, maka guru terlebih dahulu mencontohkan hal tersebut dengan masuk ke kelas tepat pada saat bel berbunyi. Sumber: Data primer diolah tahun 2015 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru PPKn yang berinisial TR dan FRW bahwa kendala yang dihadapi dalam pencapaian kompetensi sikap peserta didik, baik sikap spiritual maupun sosial yakni karena dalam mencapai kompetensi sikap ini tidak ada materi khusus yang disampaikan kepada peserta didik. Dalam hal ini, guru dituntut untuk dapat menyampaikan dan mencontohkan sikap tersebut selama proses pembelajaran. Selain itu kendala juga datang dari dampak perkembangan zaman. Upaya yang dilakukan TR dalam mengatasi kendala tersebut yakni dengan banyak belajar dari guru-guru lain dan juga memberikan contoh yang baik kepada peserta didiknya.

a. Deskripsi Hasil Observasi