Tujuan Faktor internal Faktor Eksternal

Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 6 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA

C. Tujuan

1. Merumuskan arah kebijakan dasar dan strategi Puskesmas Samboja lima tahun kedepan. 2. Mengoptimalkan dan mensinergiskan sumber daya dan potensi yang dimiliki dengan peluang yang ada untuk mewujudkan visi dan misi PuskesmasSamboja. 3. Meningkatkan kinerja Puskesmas Samboja sehingga lebih berdaya guna dan berhasil guna. Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 7 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

A. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI 1. Tugas

Sesuai dengan tugas pokoknya UPT Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis Dinas di bidang pengelolaan puskesmas sesuai dengan wilayah dan lingkup tugasnya. Struktur organisasi dari UPT Puskesmas terdiri dari Kepala UPT, Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur organisasi merupakan bagian yang sangat menentukan pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif dan produktif. Guna memenuhi syarat tata kelola organisasi Puskesmas menuju Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah PPK BLUD. Maka Struktur organisasi menjadi Kepala UPT Puskesmas, Kepala Tata Usaha, dan empat Koordinator sebagaimana tercantum pada bagan dibawah. Dalam pelaksanaan tugas administrasi dan ketatausahaan, Kepala UPT Puskesmas dibantu oleh seorang Kepala Tata Usaha dengan tiga Sub Bagian yakni Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan dan Aset, dan Sub Bagian Perencanaan dan Monitoring. Masing-masing Sub Bagian dapat dibantu oleh beberapa staf fungsional sebagai pengelola urusan atau kegiatan sesuai dengan kebutuhan. Dalam pelaksanaan tugas manajemen dan tatalaksana program, Kepala UPTDPuskesmas dibantu oleh empat orang Koordinator, yakni : a. Koordinator Upaya Kesehatan Wajib dengan 6 Sub Koordinator Subkor yaitu : Subkor Promosi Kesehatan, Kesehatan Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 8 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana, Pemberantasan Penyakit Menular, Gizi, dan Subkor Pengobatan. b. Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan dengan 3 Subkor yaitu : Subkor Usaha Kesehatan Sekolah, Subkor Kesehatan Khusus mata, jiwa dan lansia, Subkor Kesehatan Gigi dan Mulut. c. Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang dengan 3 Subkor yaitu : Subkor SIMPUS, Farmasi, dan Subkor Laboratorium Sederhana. d. Koordinator Jejaring Pelayanan dengan 2 subkor yaitu Subkor Puskesmas Pembantu dan Subkor Kemitraan.

2. Fungsi

Fungsi puskesmas itu sendiri meliputi a. Fungsi Pokok 1 Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan 2 Masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan 3 Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama b. Peran Puskesmas Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri. c. Cara-cara yang ditempuh 1 Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri. 2 Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif. 3 Memberikan bantuan teknis. 4 Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat 5 Kerjasama lintas sector\ Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 9 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA d. Program Pokok Puskesmas 1 KIA 2 KB 3 Usaha Kesehatan Gizi 4 Kesehatan Lingkungan 5 Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular 6 Pengobatan termasuk penaganan darurat karena kecelakaan 7 Penyuluhan kesehatan masyarakat 8 Kesehatan sekolah 9 Kesehatan olah raga 10 Perawatan Kesehatan Masyarakat 11 Kesehatan kerja 12 Kesehatan Gigi dan Mulut 13 Kesehatan jiwa 14 Kesehatan mata 15 Laboratorium sederhana 16 Pencatatan dan pelaporan dalam rangka SIK 17 Pembinaan pengobatan tradisional 18 Kesehatan remaja e. Satuan Penunjang 1 Puskesmas Pembantu Pengertian puskesmas pembantu yaitu Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil. 2 Puskesmas Keliling Pengertian puskesmas Keliling yaitu Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas, dengan fungsi dan tugas yaitu Memberi pelayanan kesehatan daerah terpencil, Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 10 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA Melakukan penyelidikan KLB, Transport rujukan pasien, Penyuluhan kesehatan dengan audiovisual. 3 Bidan desa Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.Adapun Tugas utama bidan desa yaitu : a Membina PSM b Memberikan pelayanan c Menerima rujukan dari masyarakat Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 11 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA f. Struktur Organisasi Adapun struktur organisasi Puskesmas Samboja berdasarkan Permenkes No 75 Tahun 2014, sebagai berikut: Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 12 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA

3. Sumber Daya UPTD

Komposisi jumlah SDM puskesmas samboja sesuai pendidikan adalah sebagai berikut : Tabel 2.1. Komposisi Sumber Daya Manusia di UPTD Puskesmas Samboja Tahun 2014 NO NAMA PENDIDIKAN Status 1 dr.H.Yazid Mochammad Nur S1 Kedokteran PNS 2 dr.Erna Kartikawati S1 Kedokteran PNS 3 drg.Yatty Ravitasari S1 Dokter Gigi PNS 4 Eko Agus Rahmawati, SE S1 Ekonomi THL 5 Iin Khairiyah, SKM SKM THL 6 Raudatul Jannah, SKM SKM THL 7 Eka Farastya, SKM SKM THL 8 Suprapti SPPH PNS 9 Nurfayanti,Amd Far D3 Farmasi PNS 10 Elliya Rahmah. A D1 Manajemen Farmasi THL 11 Suud, Amd.Kep D3 Keperawatan PNS 12 Murni, Amd.Kep D3 Keperawatan PNS 13 Sukma Reuni Lubis, Amd.Kep D3 Keperawatan PNS 14 Yulia Puspita, Amd.Kep D3 Keperawatan PNS 15 Misrawati, Amd.Kep D3 Keperawatan THL 16 Amalia, Amd.Kep D3 Keperawatan THL 17 Agustiansyah, Amd.Kep D3 Keperawatan THL 18 Arma Surita Apriyana Amd.Kep. D3 Keperawatan THL 19 Rusmartinah, Amd.Kep D3 Keperawatan THL 20 Rodiyah, Amd.Kep D3 Keperawatan THL 21 Eka Retno Febriyanti, Amd Kep D3 Keperawatan THL 22 Aprianingsih Kurnia Ratri, Amd.Kep D3 Keperawatan PNS 23 Rita A.S, Amd.Kep. D3 Keperawatan PNS 24 Sulastrie Surya Ningsih S, Amd.Kep D3 Keperawatan PNS 25 Ahmad Iswanto, Amd.Kep. D3 Keperawatan PNS 26 Riana Dewi Ritonga, Amd.Kep D3 Keperawatan PNS 27 Erviani Agustina, Amd.Kep D3 Keperawatan THL 28 Atih Setiawati, Amd.Kep D3 Keperawatan THL 29 Syahrudin SPK PNS 30 Rahmadiana SPK PNS 33 Elviana Kurniawati, Amd.Keb D3 Kebidanan THL 34 Yanti Indriani, Amd.Keb D3 Kebidanan THL 35 Siti Nur Mudzalifah, Amd.Keb D3 Kebidanan THL Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 13 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA 36 Dini Widyastuti, Amd.Keb D3 Kebidanan PNS 37 Kurniawati Agustin, Amd.Keb D3 Kebidanan THL 38 Sri Lestari, Amd.Keb D3 Kebidanan PTT PUSAT 39 Herlina, Amd.Keb. D3 Kebidanan PNS 40 Mulyati, Amd.Keb D3 Kebidanan PNS 41 Siti Rochanah, Amd.Keb. D3 Kebidanan PNS 42 Siti Rahmah, Amd.Keb D3 Kebidanan PNS 43 Yuni Ikawati, Amd.Keb. D3 Kebidanan PNS 44 Duriyatina Qurota Ayun, Amd.Keb D3 Kebidanan THL 45 Rinda Oktaviany, Amd.Keb D3 Kebidanan THL 46 Salasiah D1 Kebidanan PNS 4 Muliyani D1 Kebidanan PNS 48 Normala, Amd.KL D3 Kesling THL 49 Henny Safitri, Amd.Ak D3 Analis Kesehatan THL 50 Bayu Septian D3 Akutansi Honor 51 Dwi Sulistiyo Rini, Amd D3 Sekretaris THL 52 Muslimin SMA PNS 53 Robi Binur SMA PNS 54 Samin SMA THL 55 Moh Taufik SMA THL 56 Adi Sutikno SMU THL 57 Suyono SMA Honor 58 Derry Oktafianur Mandagi SMK Honor 59 Nor Ipandi SMA Honor 60 Dwi Saputro SMK Honor

4. Kinerja Pelayanan Puskesmas Samboja Tahun 2013 dan 2014

Indikator kinerja pelayanan diukur berdasarkan Standar Pelayanan Minimal dan Indeks Kepuasan Masyarakat IKM. Realisasi capaian Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Samboja tahun 2014 adalah sebagai berikut : Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 14 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA Tabel 2.2. Pencapaian Kinerja Puskesmas mengacu pada SPM Tahun 2014 NO INDIKATOR Tahun 2014 Target Pencapaian PELAYANAN KESEHATAN DASAR 1 Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95 83,04 2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80 54,43 3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90 83,02 4 Cakupan pelayanan nifas 90 71 5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80 44,44 6 Cakupan kunjungan bayi 90 90,53 7 Cakupan DesaKelurahan Universal Child Immunization UCI 100 66,6 8 Cakupan pelayanan anak balita 100 49,73 9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin 100 100 10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 11 Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100 100 12 Cakupan peserta KB aktif 70 58,97 13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit a. AFP rate per 100.000 penduduk 15 tahun 15 per 100.000 pendth ≥ 2 100.000 pddk b. Penemuan Penderita Pneumonia Balita 100 18 c. Penemuan pasien baru TB BTA Positif 100 45,71 d. Penderita DBD yang ditangani 100 100 e. Penemuan Penderita Diare 100 73 14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100 100 PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 15 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA Terdapat beberapa indikator yang masih belum memenuhi target, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa penyebab. Indikator yang masih rendah yaitu: 1. Analisis Program KIA 1 Penyebab Masalah Masih Rendahnya Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes 1. Tidak ada koordinasi antara RS dan BPS dengan puskesmas 2. Kurang koordinasi antara nakes dengan dukun bayi 3. Tenaga kesehatan tidak berada di tempat 4. Jarak fasilitas kesehatan jauh 5. Ibu hamil tidak mempunyai tabungan persalinan 6. Rendahnya pengetahuan ibu tentang persalinan dan bahayanya 7. Faktor budaya, terbiasa melahirkan dengan bantuan dukun bayi 15 Persentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 100 100 16 Persentase cakupan pelayanan gawat darurat level I yang harus diberi sarana kesehatan RS di KabupatenKota 100 100 PENYELIDIKIAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASAKLB 17 Cakupan Desa Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi 24 jam 100 Tidak Ada KLB PROMKES DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 18 Cakupan Desa Siaga Aktif 80 100 Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 16 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA Tabel 2.3. Nominal Group Technique Rendahnya Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan No Penyebab Masalah 1 2 3 4 5 Jml Rank 1 Rendahnya pengetahuan ibu tentang persalinan dan bahayanya 6 7 6 7 5 31 I 2 Ibu hamil tidak mempunyai tabungan persalinan 7 5 5 6 7 30 II 3 Jarak fasilitas kesehatan jauh 5 4 3 5 6 23 III 4 Tenaga kesehatan tidak berada di tempat 4 6 4 2 4 20 IV 5 Tidak ada koordinasi antara RS dan BPS dengan puskesmas 1 3 7 3 1 15 V 6. Faktor budaya, terbiasa melahirkan dengan bantuan dukun bayi 3 2 2 4 2 13 VI 7. Kurang koordinasi antara nakes dengan dukun bayi 2 1 1 1 3 8 VII Rencana peningkatan Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes yaitu dengan: 1. Memberikan penyuluhan pada ibu hamil dan keluarga tentang persalinan danbahayanya 2. Memberikan motivasi pada ibu dan keluarga untuk menabung sejak awal kehamilan untuk kemungkinan biaya persalinan 3. Mengadakan tabungan persalinan 4. Menginformasikan kepada bumil tentang jaminan kesehatan yang dapat digunakan untuk meringankan biaya persalinan Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 17 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA 5. Koordinasi dengan nakes lain sehingga ada tenaga pengganti 6. Mengadakan pelatihan suami siaga 7. Memberikan pelatihan pada dukun bayi 8. Partnership antara nakes dengan dukun bayi 9. Meningkatkan koordinasi antara nakes dengan RS dan praktek swasta 2 Penyebab Masalahn Rendahnya Cakupan Kunjungan Nifas 1. Tidak ada koordinasi antara RS dan BPS dengan puskesmas 2. Jarak fasilitas kesehatan jauh 3. Rendahnya pengetahuan dan peran serta ibu 4. Faktor budaya, yang tidak boleh keluar rumah setelah melahirkan Tabel 2.4. Nominal Group Tehnique Rendahnya Cakupan Kunjungan Nifas No Penyebab Masalah 1 2 3 4 5 Jml Rank 1 Faktor budaya 4 3 3 4 2 16 I 2 Rendahnya pengetahuan dan peran serta ibu 3 4 2 3 1 13 II 3 Jarak fasilitas kesehatan jauh 1 2 4 2 3 12 III 4 Tidak ada koordinasi antara RS dan BPS dengan puskesmas 2 1 1 1 4 9 IV Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 18 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA Rencana peningkatan Cakupan Rendahnya Cakupan kunjungan nifas yaitu dengan : 1. Melakukan koordinasi dengan RS dan BPS 2. Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan keluarga 3. Melakukan kunjungan ke rumah 3 Penyebab Masalah Rendahnya Kunjungan Neonatus 1. Tidak ada koordinasi antara RS dan BPS dengan puskesmas 2. Jarak fasilitas kesehatan jauh 3. Rendahnya pengetahuan dan peran serta ibu 4. Faktor budaya, yang tidak boleh keluar rumah sebelum berumur beberapa bulan Tabel 2.5. Nominal Group Tehnique Rendahnya Kunjungan Neonatus No Penyebab Masalah 1 2 3 4 5 Jml Rank 1 Faktor budaya 4 3 3 4 2 16 I 2 Rendahnya pengetahuan dan peran serta ibu 3 4 2 3 1 13 II 3 Jarak fasilitas kesehatan jauh 1 2 4 2 3 12 III 4 Tidak ada koordinasi antara RS dan BPS dengan puskesmas 2 1 1 1 4 9 IV Rencana peningkatan Cakupan Rendahnya Cakupan kunjungan Neonatus yaitu dengan : 1. Melakukan koordinasi dengan RS dan BPS 2. Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan keluarga 3. Melakukan kunjungan ke rumah Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 19 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA 4 Penyebab Masalah Rendahnya Cakupan Kunjungan Bayi 1. Tidak ada koordinasi antara RS dan BPS dengan puskesmas 2. Jarak posyandu jauh 3. Rendahnya pengetahuan dan peran serta masyarakat tentang posyandu 4. Kader kurang aktif dan kurang kompeten 5. Kurangnya pemberian penyuluhan dan motivasi kepada masyarakat Tabel 2.6. Nominal Group Tehnique Rendahnya Cakupan Kunjungan Bayi No Penyebab Masalah 1 2 3 4 5 Jml Rank 1 Kader kurang aktif dan kurang kompeten 5 5 4 3 5 22 I 2 Kurangnya pemberian penyuluhan dan motivasi kepada masyarakat 4 3 5 4 4 20 II 3 Rendahnya pengetahuan dan peran serta masyarakat tentang posyandu 2 4 3 5 3 17 III 4 Jarak posyandu jauh 3 1 2 2 2 10 IV 5 Kurang baiknya sistem pencatatan dan pelaporan 1 2 1 1 1 6 V 5 Penyebab Masalah Rendahnya Cakupan Kunjungan Balita 1. Kurang baiknya sistem pencatatan dan pelaporan 2. Jarak posyandu jauh 3. Rendahnya pengetahuan dan peran serta masyarakat tentang posyandu 4. Kader kurang aktif dan kurang kompeten 5. Kurangnya pemberian penyuluhan dan motivasi kepada Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 20 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA masyarakat 6. Masyarakat merasa sudah tidak perlu karena imunisasi sudah lengkap Tabel 2.7. Nominal Group Tehnique Rendahnya Cakupan Kunjungan Balita No Penyebab Masalah 1 2 3 4 5 6 Jml Rank 1 Masyarakat merasa sudah tidak perlu karena imunisasi sudah lengkap 4 6 6 6 6 5 33 I 2 Kader kurang aktif dan kurang kompeten 6 4 3 4 5 6 28 II 3 Rendahnya pengetahuan dan peran serta masyarakat tentang posyandu 3 5 5 3 4 4 24 III 4 Kurangnya pemberian penyuluhan dan motivasi kepada masyarakat 5 3 4 5 3 2 22 IV 5 Kurang baiknya sistem pencatatan dan pelaporan 2 2 1 1 2 3 11 V 6 Jarak posyandu jauh 1 1 2 2 1 1 8 VI Rencana peningkatan Cakupan Rendahnya Kunjungan Bayi dan Balita yaitu dengan, 1. Memberikan penyuluhan kepada orang tua bayi dan balita 2. Melakukan kunjungan rumah bayi dan balita 3. Menyediakan alat- alat permainan sesuai dengan usia bayi dan balita 4. Melibatkan ibu menjadi kader kesehatan 5. Penyuluhan diberikan pada sasaran yang tepat 6. Melakukan perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 21 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA 2. Analisa Masalah Program P2M Cakupan Penemuan diare di seluruh wilayah Puskesmas samboja, permasalahan yang ada karena : 1. Rendahnya Pengetahuan, sosialisasipneumonia masih kurang 2. Kurang Kerjasama Lintas Sektor 3. Kurang nya koordinasi Puskesmas dengan RS Praktek swasta 4. Pengetahuan Petugas tentang pneumoniamasih kurang atau petugas kurang aktif . 5. Metode pendataan masih kurang efektif, Kurangnya Survelans, Kurang pencatatan dan Pelaporan 6. Penjaringan suspek pneumonia di di Pusban kurang 7. Faktor ekonomi 8. Jarak dengan Fasilitas penunjang jauh 9. Pendidikan masih rendah Tabel 2.8. Prioritas Masalah Program P2M dengan menggunakan NominaL Group Tehnique NGT Masalah Peserta Diskusi Jum lah Pering kat I II III IV V VI VII VIII IX X Pengetahuan Masyarakat Kurang 1 6 6 2 1 6 6 6 1 6 41 I Belum terbentuknya jejaring kader pneumonia 3 2 2 3 3 5 2 5 3 5 33 II Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 22 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA Setelah dilakukan NGT Nominal Group Tehnique diperoleh Alternatif penyelesaian masalah Pencegahan dan Penanganan Penyakit dalam wilayah kerja Puskesmas Samboja sebagai berikut : 1. Intensitas Penyuluhan atau Sosialisasi tentang penyakit pneumonia harus lebih sering dilakukan 2. Pembuatan dan Pembagian brosur Leaflet tentang Penyakit Diare kepada masyarakat luas. 3. Pembinaan Petugas Pustu dan Polindes dalam kesempatan Minilokakarya, supervisi atau refreshing petugas puskesmas pembantu maupun polindes 4. Perlu Dukungan politis yang penuh dari instansi terkait pengambil kebijakan di daerah dalam kegiatan lintas Sektor 5. Meningkatkan koordinasi antar RS Praktek Swasta dgn Puskesmas. Pengetahuan nakes tentang pneumonia kurang Penjaringan pend. pneumonia di pustu kurang 2 1 3 4 5 4 1 4 2 4 30 III Kurangnya Lintas Pertemuan Sektor 6 5 5 5 6 3 5 2 5 3 40 V Kurangnya koordinasi dengan RS praktek Swasta 5 4 4 1 4 2 4 3 4 2 32 IV Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 23 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA 3. Analisis Masalah Imunisasi 1. Rendahnya pengetahuan, Budaya, takut Vaksin, tidak perlu imunisasi, Imunisasi haram, sibuk 2. Jarak ke posyandu jauh 3. Sasaran terlalu tinggi Data bayi balita riil tidak ada 4. Pencatatan kurang tertib 5. Koordinasi dengan rumah sakit atau praktek swasta kurang terjalin dengan baik 6. Lintas sektoral kurang terjalin 7. Kader kurang aktif, Kerja sama Kader dgn Nakes kurang, Motivasi nakes tidak ada 8. Tidak adanya kegiatan Sweeping Imunisasi Tabel 2.9. Prioritas Masalah Program Imunisasi dengan menggunakan NominaL Group Tehnique NGT Masalah Peserta Diskusi Jumlah Peringk at I II III IV V VI VII VIII IX X Rendahnya pengetahuan, Budaya, takut Vaksin, tdk perlu imunisasi, Imun.haram, sibuk, sosialisasi 1 6 6 2 1 6 6 6 1 6 41 I Jarak ke posyandu jauh 3 2 2 3 3 5 2 5 3 5 33 VII Sasaran terlalu tinggi, data riil bayi tdk ada 2 1 3 4 5 4 1 4 2 4 30 III RR Kurang tertib 6 5 5 5 6 3 5 2 5 3 40 IV Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 24 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA kader - aktif, Kerja sama Kader dgn Nakes -, Motivasi nakes 5 4 4 1 4 2 4 3 4 2 32 II kegiatan Sweeping Imunisasi - 2 1 3 4 5 4 1 4 2 4 30 VI Kurang koordinasi dgn RS praktek Swasta 2 1 3 4 5 4 1 4 2 4 30 IV Koordinasi dgn Linsek kurang 2 1 3 4 5 4 1 4 2 4 30 V Prioritas Masalah yang perlu di selesaikan adalah : Pengetahuan Masyarakat rendah, budaya, takut , Imunisasi haram, di wilayah kerja Puskesmas Samboja Tahun 2014 dengan : 1. Penyuluhan Sosialisai lebih sering intensif 2. Pembagian brosur Leaflet tentang Imunisasi 3. Membuat Job Description untuk Petugas 4. Pembinaan Petugas PustuPolindes Minilokakarya tutor kepada petugas 5. Linsek Dukungan politis yang penuh dari lintas Sektor 6. Meningkatkan koordinasi antar RS Praktek Swasta dgn Puskesmas. 7. Refreshing kader posyandu 8. KIE mengenai Imunisasi 9. Monitoring dan Evaluasi laporan imunisasi 10. Kunjungan ke rumah pasien Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 25 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA Adapun pertumbuhan Kunjungan pasien di Puskesmas Samboja pada tahun 2014 dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 1. Grafik Kunjunga Pasien di Puskesmas Samboja Tahun 2014 Dari gambar diatas dapat dilihat kunjungan pasien diatas setiap tahun mengalami peningkatan hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat akan pelayanan di puskesmas semakin baik dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan juga semakin baik.

5. Kinerja Keuangan 5 Tahun Sebelumnya

Kinerja keuangan adalah gambaran posisi keuangan puskesmas baik dari sumber pendanaan maupun pembiayaan. Dalam mengukur perspektif keuangan digunakan 2 indikator yaitu : a. Cost Recovery Rate CRR Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana kontribusi pendapatan fungsional puskesmas mampu menutup belanja operasional pelayanan. Perkembangan kemampuan pembiayaan operasional puskesmas selama ini ditopang 100 oleh dana yang bersumber dari APBD 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 Pasien Lama Pasien Baru Tahun 2013 Tahun 2014 Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 26 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA Tabel 2.10. Perkembangan Kemampuan Pembiayaan Operasional Puskesmas Samboja 5 Tahunan Tahun Realisasi Pendapatan Operasional Realisasi Belanja Operasional CRR 2010 2011 856.000.000 852.576.000 99,6 2012 901.000.000 900.099.000 99,9 2013 901.230.000 894.921.390 99,3 2014 1.241.179.600 1.189.781.497 95,8 Sumber Data : Data Keuangan Berdasarkan data historis 5 tahun terakhir menunjukkan biaya operasional puskesmas dapat terserap secara maksimal, hal ini dikarenakan dana tersebut diperlukan untuk menunjang keperluan operasional puskesmas terutama operasional luar gedung.

b. Tingkat Kemandirian Puskesmas

Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana kontribusi pendapatan Total terhadap total Anggaran. Tingkat kemandirian keuangan Puskesmas Samboja dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel. 2.11. Kontribusi Pendapatan Total Terhadap Total Anggaran Di Puskesmas Samboja 5 Tahun Terakhir Tahun Realisasi Pendapatan total Rp Realisasi Anggaran Belanja Rp 2010 2011 856.000.000 625.736.000 2012 856.000.000 852.576.000 2013 901.230.000 894.921.390 2014 1.241.179.600 1.189.781.497 Sumber Data : Data Keuangan Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 27 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA Dari gambaran dua indikator tersebut dapat disimpulkan bahwa satu sisi pendapatan operasional terdapat kecenderungan meningkat, namun sisi lain Puskesmas Samboja masih memiliki ketergantungan kepada pemerintah dalam segi pembiayaan untuk pengadaan sarana dan prasarana.

6. Tantangan dan Peluang Pengambangan Pelayanan Puskesmas Samboja

a. Tantangan i. Perilaku hidup sehat masyarakat yang masih rendah ii. Jumlah tenaga kesehatan masih kurang dan tidak merata iii. Peran lintas sektor dalam bidang kesehatan belum optimal iv. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan yang masih rendah b. Peluang i. Pusekesmas Samboja yang menjalankan pola pengelolaan keuangan dengan PPK-BLUD berpeluang untuk merekrut tenaga kerja yang berkompeten dengan sistem rekrutmen yang diatur sendiri oleh pimpinan Puskesmas, sehingga Puskesmas bisa mendapatkan tenagakaryawan yang memiliki komitmen dan kinerja yang tinggi untuk memajukan Puskesmas ii. Adanya peluang untuk melakukan kerja sama dengan fakultas- fakultas berbasis kesehatan di beberapa universitas untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas Samboja Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 28 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA BAB III ANALISIS SWOT Dalam analisis SWOT, organisasi menilai kekuatan terhadap kelemahannya, dan peluang terhadap ancaman dari pesaing. Ada 4 kuadran posisi organisasi hasil analisis SWOT. Analisis SWOT didasarkan pada peninjauan dan penilaian atas keadaan-keadaan yang dianggap sebagai kekuatan strength, kelemahan weakness, peluang opportunity, dan ancaman threat. Setelah diketahui gambaran mengenai posisi keadaan organisasi saat ini, maka akan dapat ditentukan beberapa alternatif langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang dengan cara memaksimumkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada serta meminimumkan kelemahan dan mengatasi ancaman yang dihadapi.Dalam bentuk diagram, gambaran perusahaan pada saat ini berdasarkan analisis SWOT dapat ditunjukkan sebagai berikut: Aggressive Selective Peluang Stable Conglomerat Diversification Turn Arround Giurella Kelemahan I II Rapid III IV Ancaman Nice Concentric diversification Kekuatan Y X Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 29 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA

A. Faktor internal

Hasil Identifikasi Faktor Internal dapat dilihat di tabel berikut : Tabel 3.1. Hasil Identifikasi SWOT Faktor Internal Puskesmas Samboja No Bidang identifikasi Kekuatan Strenght Kelemahan Weakness 1. Pelayanan 1. Tersedia 6 jenis pelayanan. 2. Pelayanan Laboratorium 1. Pelayanan IGD 24 jam belum berjalan 2. Organisasi dan SDM 1. Puskesmas sebagai lembaga teknis daerah 2. Komitmen karyawan cukup tinggi 1. Resistensi perubahan bagi sebagian SDM 2. Reward dan punishment belum optimal 3. Masih ada SDM yang tidak sesuai dengan Job Description, serta penempatannya 3. Keuangan 1. Adanya pendanaan dari pemerintah Jamkesmas, BPJS, Jamkesda, Jamkesos, BOK 2. Adanyakewenangan menarik retribusi pelayanan 1. Billing system belum optimal 2. Sistem akuntansi belum dilaksanakan secara aktual 3. Belum terbentuk SPI 4. Belum ada tenaga akuntan 4. Sarana prasarana 1. Lahan pengembangan cukup luas 2. Jumlah dan macam alat cukup 1. Pemanfaatan lahan belum optimal 2. Tata ruang bangunan kurang representatif 3. Biaya pemeliharaan tinggi Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 30 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA

B. Faktor Eksternal

Identifikasi faktor eksternal dilakukan secara profesional djugement terhadap empat bidang yang dianggap berpengaruh bagi Puskesmas untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi saat ini. Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh hasil identifikasi faktor eksternal sebagai berikut: Tabel 3.2. Hasil Identifikasi SWOT Faktor Eksternal Puskesmas Samboja Tahun 2014 No Bidang identifikasi Opportunity Peluang Ancaman Threat 1. Pelayanan 1. Jenis kebutuhan pelayanan kesehatan berkembang 2. Adanya peluang rujukan masuk pelayanan spesialisasi 3. Adanya peluang rujukan masuk Pelayanan Laboratorium 4. Peluang diversifikasi produk pelayanan 5. Tuntutan Pelayanan prima dari masyarakat 1. Adanya pesaing pelayanan sejenis yang lebih menjanjikan 2. Terdapat beberapa pelayanan kesehatan swasta 2. Organisasi dan SDM 1. Peluang kerja sama dengan pihak III 2. Perubahan status sebagai pelaksana PPK-BLU 3. Adanya kepercayaan institusi lain bekerja sama untuk program diklat 1. Rekruetment pegawai oleh pemerintah 2. Adanya keinginan pegawai mencari kesejahteraan pada institusi lain 3. Keuangan 1. Peluang perubahan pola pengelolaan keuangan lebih mandiri 2. Peluang 1. Subsidi pemerintah daerah semakin berkurang untuk kegiatan luar Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 Page 31 RENCANA STRATEGI BISNIS UPTD PUSKESMAS SAMBOJA pengembangan UBS Unit Bisnis Strategis 3. Masih adanya subsidi pemerintah untuk pembiayaan masyarakat miskin gedung 4. Sarana prasarana 1. Pengembangan fasilitas 2. Kerja sama pemanfaatan saranaprasarana dengan pihak III 3. Bantuan peralatan dari pemerintah dan pihak III 1. Lahan dapat diambil alih oleh pemerintah 2. Kerusakan Sarana prasarana 3. Saranaprasarana tertinggal perkembangan IPTEK

C. Pembobotan