Rumusan Masalah Hipotesis Penelitian Manfaat Penelitian

5

1.2. Rumusan Masalah

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa wanita dengan SOPK mengalami gangguan metabolisme lipid bukan saja akibat resistensi insulin dan obesitas tetapi juga akibat hiperandrogenisme yang sering ditemukan pada SOPK dengan demikian akan menyebabkan peningkatan lemak “jahataterogenik” seperti VLDL, LDL, dan TG serta penurunan lemak “baik” yaitu HDL yang mungkin akan meningkat resiko penyakit kardiovaskuler dan gangguan reproduksi. Berdasarkan penelusuran peneliti belum ada penelitian mengenai profil lipid pada wanita SOPK yang dihubungkan dengan resistensi insulin dan obesitas di Indonesia terutama sekali di FK USU sebagai persyaratan untuk menyelesaikan PPDS Obgin di FK USU, sehingga peneliti membuat pertanyaan penelitian sebagai berikut: “Apakah ada hubungan antara profil lipid dengan kejadian resistensi insulin pada wanita dengan SOPK?”

1.3. Hipotesis Penelitian

“Profil lipid berhubungan dengan kejadian resistensi insulin pada wanita dengan SOPK”

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

1. Untuk menilai hubungan antara profil lipid dengan kejadian resistensi insulin pada wanita dengan SOPK. Universitas Sumatera Utara 6

1.4.1. Tujuan Khusus

1. Untuk melihat karakteristik profil lipid, resistensi insulin, dan marker obesitas pada pasien SOPK 2. Untuk menilai hubungan antara profil lipid dengan BMI pada wanita dengan SOPK. 3. Untuk menilai hubungan antara profil lipid dengan waist to hip ratio yang merupakan parameter obesitas sentral.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Meningkatkan pengertian mengenai metabolism lipid pada pasien SOPK 2. Mengetahui hubungan antara profil lipid dengan kejadian resistensi insulin pada pasien dengan SOPK 3. Mengetahui hubungan antara profil lipid dengan kejadian obesitas pada pasien dengan SOPK 4. Pendekatan pengobatan terhadap SOPK bersifat holistik yaitu menangani masalah reproduksinya dan juga menangani masalah metabolik yang ditimbulkan oleh sindroma ini seperti dislipidemia, resistensi insulin, gangguan toleransi glukosa, diabetes mellitus, obesitas, hipertensi dan lain lain sehingga gangguan reproduksi dan kardiovaskuler jangka panjang dapat dicegah dan diobati. Universitas Sumatera Utara 7

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. Definisi SOPK

Sindroma ovarium polikistik SOPK adalah sindroma disfungsi ovarium dengan karakteristik anovulasi, hiperandrogenisme, danatau adanya morfologi ovarium polikistik. Sindroma ini merupakan kelainan endokrin wanita yang paling umum, terdapat pada kira kira 5 7 dari semua wanita usia reproduksi. Simptomatologi klasik adalah akibat dari produksi androgen ovarium yang berlebihan dan anovulasi kronis. Sebagai tambahan, ovarium menunjukkan pola morfologis yang tipikal yang menjadi keunikan tersendiri untuk sindroma ini. Gambaran klinis lain yang berkaitan adalah obesitas dan resistensi insulin. Sementara diagnosa umumnya ditunjukkan dengan presentasi klinis, tes laboratorium diperlukan untuk menyingkirkan kondisi lain yang mungkin menyerupai SOPK. 1,7

2.2. Penyebab SOPK

Patofisiologi yang pasti dari SOPK adalah kompleks dan kebanyakan masih tidak jelas, akan tetapi suatu ketidakseimbangan hormonal yang mendasarinya yang diakibatkan oleh kombinasi peningkatan androgen danatau insulin. Faktor genetik dan lingkungan terhadap gangguan hormonal bergabung dengan faktor faktor lain termasuk obesitas, disfungsi ovarium, dan abnormalitas hipofisis berkontribusi terhadap etiologi SOPK. 8 Hiperandrogenisme adalah kontributor kuat terhadap etiologi SOPK dideteksi pada sekitar 60 80 kasus. Resistensi insulin adalah juga kontributor terhadap SOPK dan terdeteksi 50 80 pada wanita dengan SOPK, terutama sekali pada pasien SOPK yang lebih berat dan berat badan lebih. Sebaliknya, wanita yang kurus dan wanita dengan SOPK Universitas Sumatera Utara