Karakteristik Subjek Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Oktober 2012. Didapatkan 57 orang wanita penderita SOPK sebagai subjek penelitian yang memenuhi kriteria penerimaan.

4.1. Karakteristik Subjek Penelitian

Tabel 4.1.1. Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Umur, Siklus Menstruasi, GI Ratio, BMI, dan WHR. Karakteristik N Persentase Rerata SD Min Max Umur thn 29,70 3,30 24 38 20 25 7 12,3 26 30 32 56,1 31 35 15 26,3 36 40 3 5,3 Total 57 100 Siklus Menstruasi Oligomenore 38 66,7 Amenore 19 33,3 Total 57 100 GI Ratio 12,05 7,83 0,86 42,63 Insulin resisten 8 14,0 Insulin sensitif 49 86,0 Total 57 100 BMI kgm 2 24,45 4,52 15,77 34,37 Underweight 5 8,8 Normoweight 28 49,1 Overweight 16 28,1 Obese 8 14,0 Total 57 100 WHR 0,87 0,06 0,76 1,05 Normal 23 40,4 Obesitas sentral 34 59,6 Total 57 100 Universitas Sumatera Utara 39 Tabel di atas menunjukkan bahwa kebanyakan subjek penelitian berasal dari kelompok umur 26 30 tahun yaitu sebanyak 32 orang atau 56,1 dan proporsi umur terkecil berada pada kelompok umur 36 40 sebanyak 7 orang atau 5,3 dengan rerata 29,7SD 3,30 tahun. Hal ini memiliki kesamaan dengan penelitian Zahida B. dkk 2010 mengenai prevalensi SOPK, bahwa kebanyakan SOPK terjadi pada kelompok umur 20 30 tahun dengan proporsi 78,62, sedangkan pada kelompok umur 30 40 memiliki proporsi lebih kecil yaitu sebesar 21,3. 23 Sebagian besar subjek penelitian mempunyai pola siklus haid oligomenore yaitu sebanyak 38 orang atau 66,7 lebih besar dari pada subjek penelitian yang mengalami amenore 33,3. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa pasien SOPK lebih sering mengalami oligomenore 76 dibandingkan dengan amenore 24 karena adanya peningkatan sekresi androgen di ovarium akibat peningkatan kadar LH. Sehingga hal ini mengakibatkan gangguan perkembangan folikel yang merangsang terjadinya atresia folikel dan meningkatkan sekresi inhibin, sehingga terjadi anovulasi kronis. 24,25,26 Proporsi subjek penelitian berdasarkan GI ratio didapatkan bahwa insulin resisten adalah sebanyak 8 orang atau 14,0 lebih kecil dari pada subjek penelitian dengan insulin sensitif yaitu 49 orang atau 86,0 dengan rerata 12,03SD 7,83. Proporsi ini hampir sama dengan penelitian Adrian S. dkk 2008 dalam tesisnya yang mendapatkan bahwa prevalensi resisten insulin pada SOPK adalah sebesar 17,1 7 orang dari 41 orang. 27 Sedangkan Meirow dkk 1995 dalam studinya melaporkan bahwa resistensi insulin muncul pada 50 dari seluruh pasien SOPK yang mereka teliti. 28 Adapun Dunaif 1989 dan Legro dkk 2004 dalam penelitiannya melaporkan bahwa angka prevalensi resistensi insulin bervariasi antara 25 dan 70 tergantung etnis dan metode diagnosis. 29,30 Prevalensi yang berbeda Universitas Sumatera Utara 40 beda ini mungkin disebabkan oleh perbedaan dalam ras subjek penelitian, metode penelitian, dan faktor lingkungan. Berdasarkan karakteristik BMI, umumnya subjek penelitian, yaitu sebanyak 28 orang atau 49,1 memiliki angka indeks BMI yang normoweight yang diikuti berturut turut overweight 16 orang 28,1, obese 8 orang 14,0 dan underweight 5 orang 8,8 dengan rerata BMI 24,45SD 4,52 kgm 2 . Sedangkan Homburg dkk 2003 dalam penelitiannya melaporkan bahwa penderita SOPK umumnya memiliki manifestasi klinik diantaranya adalah peningkatan berat badan berupa overweight dan obesitas. 31 Berdasarkan karakteristik WHR, kebanyakan subjek penelitian mengalami obesitas sentral yaitu sebanyak 34 orang atau 59,6 lebih besar dari pada subjek penelitian tanpa obesitas sentral atau normal yaitu sebanyak 23 orang atau 40,4 dengan rerata WHR 0,87 SD 0,06. Hal ini sama dengan yang ditemukan oleh Lim SS dkk 2012 dalam studinya menyatakan bahwa wanita dengan SOPK memiliki peningkatan prevalensi mengalami overweight RR[95 CI]: 1,95 [1,52, 2,50], obesitas 2,77[1,88, 4,10] dan obesitas sentral 1,73[1,33, 2,30]. 32 Universitas Sumatera Utara 41 Tabel 4.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Profil Lipid Berdasarkan karakteristik kelompok dislipidemia, kebanyakan subjek penelitian dikelompokkan dalam dislipidemia yaitu sebanyak 37 orang atau 64,9 , sedangkan subjek penelitian tanpa dislipidemia atau normal adalah sebanyak 20 orang atau 35,1. Prevalensi dislipidemia yang tinggi ini hampir sama dengan yang dilaporkan oleh bahwa hampir 70 wanita dengan SOPK memiliki paling sedikit satu kadar lipid yang meningkat atau borderline. 3 Pada penelitian lain disebutkan bahwa prevalensi dislipidemia pada wanita SOPK adalah 24, dan kejadian ini lebih tinggi lagi pada kelompok wanita SOPK dengan resistensi insulin dibandingkan dengan wanita SOPK tanpa resistensi insulin 39,9 vs 15,3. 3,4 Cusson dkk 2006 menyatakan bahwa dislipidemia biasanya terdiri dari kadar HDL yang rendah, peningkatan konsentrasi trigliserida, dan dalam frekwensi yang kurang sering peningkatan kadar LDL dan kolesterol Karakteristik N Persentase Mean SD Min Max Dislipidemia Positif 37 64,9 Negatif 20 35,1 Total 57 100 Kolesterol Totalmgdl 186,07 30,31 128 276 Normal 41 71,9 Tinggi 16 28,1 Total 57 100 Trigliseridamgdl 95,80 49,68 39 241 Normal 46 80,7 Tinggi 11 19,3 Total 57 100 LDLmgdl 115,30 30,69 59 202 Normal 50 87,7 Tinggi 7 12,3 Total 57 100 HDLmgdl 51,31 10,77 31 82 Rendah 28 49,1 Normal 29 50,9 Total 57 100 Universitas Sumatera Utara 42 total. 33 Jadi dislipidemia adalah suatu kelainan metabolik yang umum terjadi pada wanita dengan sindroma ovarium polikistik. Berdasarkan karakteristik kelompok kolesterol, kebanyakan subjek penelitian memiliki kadar kolesterol normal yaitu sebanyak 41 orang atau 71,9 , sedangkan subjek penelitian dengan kadar kolesterol tinggi sebanyak 16 orang atau 28,1 dengan rerata kadar kolesterol 186,07SD 30,31 mgdl. Prevalensi yang tinggi ini telah juga dinyatakan oleh Sterling 2011 dalam penelitiannya bahwa wanita dengan SOPK memiliki tendensi yang lebih besar memiliki kolesterol tinggi, merupakan suatu faktor resiko untuk terjadinya penyakit jantung. 34 Berdasarkan karakteristik kelompok trigliserida, kebanyakan subjek penelitian memiliki kadar trigliserida normal yaitu sebanyak 46 orang atau 80,7 , sedangkan subjek penelitian dengan kadar trigliserida tinggi sebanyak 11 orang atau 19,3 dengan rerata kadar trigliserida 95,80 SD 49,68 mgdl. Karabulut AB dkk 2012 dalam penelitiannya menyatakan bahwa wanita dengan SOPK memiliki kadar trigliserida yang lebih besar secara signifikan dibandingkan dengan wanita tanpa SOPK. 35 Berdasarkan karakteristik kelompok LDL, kebanyakan subjek penelitian memiliki kadar LDL normal yaitu sebanyak 50 orang atau 87,7 , sedangkan subjek penelitian dengan kadar LDL tinggi sebanyak 7 orang atau 12,3 dengan rerata kadar LDL 115,30SD 30,69 mgdl. Suhail dkk 2008 menyatakan bahwa SOPK berkaitan dengan ukuran partikel LDL yang lebih kecil dan kadar ApoA I yang lebih tinggi dimana ukuran LDL yang kecil lebih aterogenik dibandingkan dengan ukuran LDL yang lebih besar. Jadi Pada SOPK terjadi perubahan kualitatif dari metabolisme lipoprotein yang bertanggung jawab terhadap peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler pada pasien SOPK. 36 Universitas Sumatera Utara 43 Berdasarkan karakteristik kelompok HDL, kebanyakan subjek penelitian memiliki kadar HDL rendah yaitu sebanyak 28 orang atau 49,1 , sedangkan subjek penelitian dengan kadar HDL tinggi sebanyak 29 orang atau 50,9 dengan rerata kadar HDL 51,31 SD 10,77 mgdl. asir M dkk 2012 menyatakan bahwa pasien SOPK memiliki kadar HDL yang lebih rendah tetapi memiliki kadar lipoprotein lipid lain yang lebih tinggi seperti trigliserida, kolesterol total, LDL, dan VLDL dibandingkan pasien tanpa SOPK. 37

4.2. Hubungan Antara Variabel Subjek Penelitian