7
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1. Definisi SOPK
Sindroma ovarium polikistik SOPK adalah sindroma disfungsi ovarium dengan karakteristik anovulasi, hiperandrogenisme, danatau adanya morfologi ovarium polikistik.
Sindroma ini merupakan kelainan endokrin wanita yang paling umum, terdapat pada kira kira 5 7 dari semua wanita usia reproduksi. Simptomatologi klasik adalah akibat dari produksi
androgen ovarium yang berlebihan dan anovulasi kronis. Sebagai tambahan, ovarium menunjukkan pola morfologis yang tipikal yang menjadi keunikan tersendiri untuk sindroma
ini. Gambaran klinis lain yang berkaitan adalah obesitas dan resistensi insulin. Sementara diagnosa umumnya ditunjukkan dengan presentasi klinis, tes laboratorium diperlukan untuk
menyingkirkan kondisi lain yang mungkin menyerupai SOPK.
1,7
2.2. Penyebab SOPK
Patofisiologi yang pasti dari SOPK adalah kompleks dan kebanyakan masih tidak jelas, akan tetapi suatu ketidakseimbangan hormonal yang mendasarinya yang diakibatkan
oleh kombinasi peningkatan androgen danatau insulin. Faktor genetik dan lingkungan terhadap gangguan hormonal bergabung dengan faktor faktor lain termasuk obesitas,
disfungsi ovarium, dan abnormalitas hipofisis berkontribusi terhadap etiologi SOPK.
8
Hiperandrogenisme adalah kontributor kuat terhadap etiologi SOPK dideteksi pada sekitar 60 80 kasus. Resistensi insulin adalah juga kontributor terhadap SOPK dan
terdeteksi 50 80 pada wanita dengan SOPK, terutama sekali pada pasien SOPK yang lebih berat dan berat badan lebih. Sebaliknya, wanita yang kurus dan wanita dengan SOPK
Universitas Sumatera Utara
8
derajat lebih ringan tampaknya memiliki resistensi insulin dan hiperinsulinemia yang kurang berat. Resistensi insulin berkontribusi terhadap gambaran metabolik tetapi juga terhadap
gambaran reproduksi melalui peningkatan produksi androgen dan peningkatan androgen bebas dengan cara menurunkan ex hormone binding globulin SHBG.
8
2.3. Gambaran Klinis SOPK