R I N G K A S A N S T A T I S T I K
L A P O R A N T R A N S A K S I
Periode Januari 2003 s.d. Mei 2017:
Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. Mei 2017
sebanyak 44.335.888 Laporan.
A. LTKM = 324.926 Laporan, bertambah 7,5 persen dibanding posisi Desember 2016.
B. LTKT = 23.348.122 Laporan, bertambah 5,0 persen dibanding posisi Desember 2016.
C. LTPBJ = 174.864 Laporan, bertambah 8,7 persen dibanding posisi Desember 2016.
D. LPUT = 34.016 Laporan yang diperoleh melalui 21 lokasi pelaporan.
E. LTKL = 20.453.960 Laporan LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014.
Tahun 2017 s.d. Mei 2017: Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 3.788.444 Laporan
atau naik 4,4 persen dibandingkan jumlah kumulatif periode yang sama tahun 2016 c-to-c. A. LTKM
= 22.750 Laporan, naik 9,6 persen c-to-c.
B. LTKT = 1.121.495 Laporan, turun 0,5 persen c-to-c.
C. LTPBJ = 14.042 Laporan, turun 19,8 persen c-to-c.
D. LPUT = 6.396 Laporan, turun 4,3 persen c-to-c.
E. LTKL = 2.623.761 Laporan, naik 6,9 persen c-to-c.
Mei 2017: Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 830.085 Laporan, atau naik 25,5 persen
dibandingkan April 2017 m-to-m, atau naik 12,6 persen dibandingkan Mei 2016 y-on-y. A. LTKM
= 4.489 Laporan, naik 21,7 persen m-to-m, atau naik 24,5 persen y-on-y.
B. LTKT = 288.459 Laporan, naik 83,6 persen m-to-m, atau naik 31,0 persen y-on-y.
C. LTPBJ = 1.918 Laporan, turun 14,7 persen m-to-m, atau turun 32,5 persen y-on-y.
D. LPUT = 1 Laporan.
E. LTKL = 535.218 Laporan, naik 7,8 persen m-to-m, atau naik 4,9 persen y-on-y.
H A S I L A N A L I S I S D A N H A S I L P E M E R I K S A A N
Periode Januari 2003 s.d. Mei 2017: Hasil Analisis tidak termasuk Hasil Pemeriksaan yang disampaikan ke Penyidik
Januari 2003 s.d. Mei 2017 sebanyak 3.852 HA yang terkait dengan 10.809 LTKM. A. HA - Proaktif = 1.972 HA yang terkait dengan 5.204 LTKM.
- Inquiry = 1.880 HA yang terkait dengan 5.605 LTKM.
B. Informasi Hasil Analisis IHA = 1.552 IHA. C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 118 HA yang terkait dengan 330 LTKM.
D. HP yang disampaikan ke PenyidikKementerianLembaga Terkait = 90 Laporan. Tahun 2017 s.d. Mei 2017:
HA yang disampaikan ke Penyidik selama Mei 2017 sebanyak 148 HA yang terkait dengan 1.031 LTKM.
A. HA - Proaktif = 50 HA yang terkait dengan 311 LTKM.
- Inquiry = 98 HA yang terkait dengan 720 LTKM.
B. Informasi Hasil Analisis IHA = 152 IHA. C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 9 HA yang terkait dengan 59 LTKM.
D. HP yang disampaikan ke PenyidikKementerianLembaga Terkait = 4 Laporan.
A. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
LTKM
LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan selanjutnya disebut PJK berdasarkan UU TPPU Pasal
23 Ayat 1 huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5. Selama Mei 2017, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada
PPATK sebanyak 4.489 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 224 laporanhari 1 bulan = 20 hari. Pelaporan LTKM
selama bulan
ini lebih
tinggi 21,7
persen m-to-m dibandingkan jumlah pada bulan lalu, atau naik
24,5 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Mei 2016 y-on-y.
Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Mei 2017 mencapai sebanyak 324.926 LTKM
atau bertambah 7,5 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2016.
Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah
LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Mei 2017 tercatat sebanyak 261.002 LTKM, atau secara rata-rata
tahunan meningkat 409,0 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.
Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama tahun 2017 s.d. Mei 2017 tercatat sebanyak 295 PJK telah menyampaikan
LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 57,9 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 42,1
persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta 48,0 persen,
Jawa Barat 18,1 persen, dan Jawa Timur 6,2 persen.
Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 90,0 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada selama Mei
2017 adalah perorangan, sedangkan 10,0 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah
Laki-laki 63,8 persen, dengan pekerjaan utama sebagai Pegawai Swasta 31,4 persen, serta sebagian besar berada
pada usia produktif antara 30-60 tahun 67,5 persen.
Berdasarkan LTKM selama tahun 2017 s.d. Mei 2017, diketahui bahwa hanya sebanyak 28,7 persen LTKM saja yang
mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 71,3 persen LTKM tidak
terisimengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan 44,0 persen, Korupsi
21,8 persen, dan Perjudian 8,2 persen.
LAPORAN TRANSAKSI
UU TPPU Pasal 23 Ayat 1 :
Pe yedia jasa keua ga se agaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf a
wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:
a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah
paling sedikit Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah atau dengan mata uang asing
yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa
kali Transaksi dalam 1 satu hari kerja; danatau
c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar egeri.
Pasal 1 Angka 5 :
Tra saksi Keua ga Me urigakan adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari
profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi
dari Pengguna
Jasa yang
bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa
yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang
bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang ini; c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau
batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil
tindak pidana; atau d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh
PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang
diduga erasal dari hasil ti dak pida a.