A. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
LTKM
LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan selanjutnya disebut PJK berdasarkan UU TPPU Pasal
23 Ayat 1 huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5. Selama Mei 2017, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada
PPATK sebanyak 4.489 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 224 laporanhari 1 bulan = 20 hari. Pelaporan LTKM
selama bulan
ini lebih
tinggi 21,7
persen m-to-m dibandingkan jumlah pada bulan lalu, atau naik
24,5 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Mei 2016 y-on-y.
Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Mei 2017 mencapai sebanyak 324.926 LTKM
atau bertambah 7,5 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2016.
Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah
LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Mei 2017 tercatat sebanyak 261.002 LTKM, atau secara rata-rata
tahunan meningkat 409,0 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.
Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama tahun 2017 s.d. Mei 2017 tercatat sebanyak 295 PJK telah menyampaikan
LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 57,9 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 42,1
persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta 48,0 persen,
Jawa Barat 18,1 persen, dan Jawa Timur 6,2 persen.
Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 90,0 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada selama Mei
2017 adalah perorangan, sedangkan 10,0 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah
Laki-laki 63,8 persen, dengan pekerjaan utama sebagai Pegawai Swasta 31,4 persen, serta sebagian besar berada
pada usia produktif antara 30-60 tahun 67,5 persen.
Berdasarkan LTKM selama tahun 2017 s.d. Mei 2017, diketahui bahwa hanya sebanyak 28,7 persen LTKM saja yang
mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 71,3 persen LTKM tidak
terisimengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan 44,0 persen, Korupsi
21,8 persen, dan Perjudian 8,2 persen.
LAPORAN TRANSAKSI
UU TPPU Pasal 23 Ayat 1 :
Pe yedia jasa keua ga se agaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf a
wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:
a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah
paling sedikit Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah atau dengan mata uang asing
yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa
kali Transaksi dalam 1 satu hari kerja; danatau
c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar egeri.
Pasal 1 Angka 5 :
Tra saksi Keua ga Me urigakan adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari
profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi
dari Pengguna
Jasa yang
bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa
yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang
bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang ini; c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau
batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil
tindak pidana; atau d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh
PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang
diduga erasal dari hasil ti dak pida a.
Tabel 1 Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Mei 2017
Mei-2016 Kumulatif
s.d. Mei- 2016
Jan-2016 s.d. Des-2016
Apr-2017 Mei-2017
Kumulatif s.d. Mei-
2017 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 Bank
36,309 97,542
1,600 10,716
25,507 2,178
3,033 13,170
136,219 172,528
128
Ø Bank Umum
36,022 96,352
1,544 10,405
24,815 2,120
2,928 12,874
134,041 170,063
96 ¤ Bank Milik Negara
11,096 40,177
514 4,216
10,023 618
950 4,504
54,704 65,800
4 ¤ Bank Swasta
12,540 46,303
752 5,014
11,770 1,291
1,772 7,072
65,145 77,685
47 ¤ Bank Pembangunan Daerah
8,614 5,984
204 700
1,975 104
92 581
8,540 17,154
24 ¤ Bank Asing
2,615 2,012
51 273
580 64
57 486
3,078 5,693
11 ¤ Bank Campuran
1,157 1,876
23 202
467 43
57 231
2,574 3,731
10 Ø
Bank Perkreditan Rakyat 287
1,190 56
311 692
58 105
296 2,178
2,465 32
Non Bank 27,615
92,042 2,007
10,039 23,161
1,510 1,456
9,580 124,783
152,398 167
Ø Pasar Modal
1,088 2,638
17 199
823 103
97 548
4,009 5,097
20 Ø
Asuransi 2,939
17,592 276
1,143 3,369
302 331
1,926 22,887
25,826 30
Ø Dana Pensiun
1 13
1 1
14 15
1 Ø
Lembaga PembiayaanLeasing 1,435
36,962 480
4,100 6,324
177 196
1,167 44,453
45,888 24
Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing 22,122
29,917 397
2,864 6,922
721 563
4,158 40,997
63,119 52
Ø Money RemittanceKUPU
30 4,711
779 1,506
4,756 161
208 1,396
10,863 10,893
26 Ø
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi
137 56
224 947
46 60
382 1,466
1,466 12
Ø Koperasi
85 2
1 88
88 1
Ø Penyelenggara E-Money
2 3
5 1
6 6
1 Ø
Lainnya
Total LTKM 63,924
189,584 3,607
20,755 48,668
3,688 4,489
22,750 261,002
324,926 295
Tahun 2017 Jenis PJK Pelapor
Sebelum Berlakunya UU
TPPU No. 8 Thn 2010
s.d. Oktober 2010
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 sejak Januari 2011
Jumlah Jan 2003 s.d.
Mei-2017 Jumlah PJK
Pelapor 2017 s.d. Mei-
2017 Tahun
2011-2015 Tahun 2016
Jumlah
Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. Data Tahun 2012 s.d.Mei 2017 menggunakan Database SIAPUPPT per 31 Mei 2017.
Grafik 1 Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
8,525 10,152
1,331 480
401 339
625 3,567
2 6,928
6,389 1,693
228 14
40,676
1,387 1,568
1,077 327
145 36
136 367
179 2,765
4 7,991
- 5,000
10,000 15,000 20,000
25,000 30,000
35,000 40,000
45,000
Bank Milik Negara Bank Swasta
Bank Pembangunan Daerah Bank Asing
Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat
Pasar Modal Asuransi
Dana Pensiun Lembaga PembiayaanLeasing
Pedagang Valuta Asing Money RemittanceKUPU
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro
Total
Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU