Grafik 18 Persentase Komposisi LTKL Menurut Jenis Laporan
Periode Januari 2014 s.d. Mei 2017
SWIFT 30
NON SWIFT 38
KUPU 32
Grafik 19 Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan
Periode Januari 2014 s.d. Mei 2017
Outgoing 8,226,931
40 Incoming
12,227,029 60
Grafik 20 Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan
Periode Januari 2014 s.d. Mei 2017
Outgoing Rp4,547,319,
848,467,690 52
Incoming Rp4,124,185,
116,965,790 48
Grafik 21 Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank
Periode Mei 2016 s.d. Mei 2017
198 227
174 205
212 209
219 177
200 182
225 189
203 313
402 263
313 305
312 320
271 325
298 361
308 332
50 100
150 200
250 300
350 400
450
May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17
Ribu Laporan
Outgoing Incoming
Grafik 22 Perkembangan Total Nilai Rp LTKL SWIFT Bank
Periode Mei 2016 s.d. Mei 2017
324 608
320 308
335 323
350 256
297 263
362 272
319 294
457 271
457 371
369 1,440
314 305
279 374
300 317
50 250
450 650
850 1,050
1,250 1,450
May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17
Triliun Rp
Outgoing Incoming
Grafik 23 Perkembangan Rata-rata Nilai Rp LTKL SWIFT Bank
Periode Mei 2016 s.d. Mei 2017
1,641 2,682
1,836 1,503
1,582 1,543
1,596 1,446
1,485 1,446
1,604 1,442
1,571 940
1,136 1,031
1,458 1,215
1,183 4,507
1,160 938
936 1,037
975 954
0.0 1,000.0
2,000.0 3,000.0
4,000.0 5,000.0
May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17
Juta RpLaporan
Outgoing Incoming
F.  Laporan Penundaan Transaksi
LPT
Sesuai  UU  TPPU  Pasal  26,  Penyedia  jasa  keuangan  dapat melakukan  penundaan  Transaksi  paling  lama  5  lima  hari  kerja
terhitung  sejak  penundaan  Transaksi  dilakukan.  Berikut  ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan Mei 2017.
  Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama Mei
2017 tercatat sebanyak 13 Laporan, atau lebih rendah sebesar 48,0  persen  dibandingkan  jumlah  pada  April  2017  yang
sebanyak 25 laporan.   Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah keseluruhan LPT
yang  diterima  PPATK  sejak  tahun  2013  hingga  Mei  2017 tercatat sebanyak 2.738 laporan.
  Mayoritas  penundaan  transaksi  selama  tahun  2017  s.d.  Mei 2017  dilakukan  oleh  PJK  Bank  96,0  persen,  terutama  BPD
66,1  persen  dan  Bank  Negara  17,7  persen.  Sebagian  besar transaksi  yang  ditunda  berupa  transfer  65,6  persen.  Dilihat
dari  profil  terlapor,  mayoritas  terlapor  adalah  perorangan 99,2
persen dengan
profesi utama
sebagai PengusahaWiraswasta  33,6  persen,  Pegawai  Swasta
19,7  persen,  Buruh  10,7  persen,  dan  Ibu  Rumahtangga 9,0 persen.
  Bila dilihat dari besaran nominalnya,  sebagian besar transaksi yang  ditunda  selama  tahun  2017  s.d.  Mei  2017  bernilai
dibawah Rp100 juta 92,6 persen. Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, sebagian besar LPT selama
periode  tersebut  atau  sebanyak  95,1  persen  telah  memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil.
  Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas dari transaksi yang ditunda selama tahun 2017 s.d. Mei 2017
terjadi  di  Propinsi  Sumatera  Selatan  63,1  persen  dan DKI Jakarta 27,0 persen.
  Alasan  Penundaan  Transaksi:  Sebagian  besar  transaksi  yang ditunda  oleh  PJK  atau  sebanyak  54,1  persen,  belum
teridentifikasi dengan jelas alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi sesuai ketentuan UU TPPU. Dari sejumlah
transaksi  yang  telah  teridentifikasi  alasan  penundaannya, sebagian  besar  LPT  didasari  atas  pertimbangan  bahwa
Pengguna  Jasa  melakukan  transaksi  yang  patut  diduga menggunakan  Harta  Kekayaan  yang  berasal  dari  hasil  tindak
pidana.
UU TPPU Pasal 26
Ayat 1 : 1
Penyedia jasa
keuangan dapat
melakukan  penundaan  Transaksi  paling lama  5  lima  hari  kerja  terhitung  sejak
penundaan Transaksi dilakukan. 2
Penundaan Transaksi
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dalam
hal Pengguna Jasa: a.
melakukan  Transaksi  yang  patut diduga
menggunakan Harta
Kekayaan  yang  berasal  dari  hasil tindak
pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1; b.
memiliki rekening untuk menampung Harta  Kekayaan  yang  berasal  dari
hasil  tindak  pidana  sebagaimana dimaksud  dalam  Pasal  2  ayat  1;
atau c.
diketahui  danatau  patut  diduga menggunakan Dokumen palsu.
3 Pelaksanaan
penundaan Transaksi
sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  1 dicatat  dalam  berita  acara  penundaan
Transaksi. 4
Penyedia  jasa  keuangan  memberikan salinan
berita acara
penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa.
5 Penyedia
jasa keuangan
wajib melaporkan
penundaan Transaksi
kepada  PPATK  dengan  melampirkan berita
acara penundaan
Transaksi dalam waktu paling lama 24 dua puluh
empat  jam  terhitung  sejak  waktu penundaan Transaksi dilakukan.
6 Setelah  menerima  laporan  penundaan
Transaksi  sebagaimana  dimaksud  pada ayat  5  PPATK  wajib  memastikan
pelaksanaan penundaan
Transaksi dilakukan
sesuai dengan
Undang- Undang ini.
7 Dalam  hal  penundaan  Transaksi  telah
dilakukan  sampai  dengan  hari  kerja kelima,  penyedia  jasa  keuangan  harus
memutuskan akan
melaksanakan Transaksi
atau menolak
Transaksi tersebut.
Grafik 24 Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Mei 2016 s.d. Mei 2017
41 29
24 39
23 26
13 15
32 26
28 25
13 20
40 60
May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17
Tabel 11 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Mei 2017
Mei-2016 Kumulatif s.d.
Mei-2016 Jan-2016
s.d. Des-
2016 Apr-2017
Mei-2017 Kumulatif s.d.
Mei-2017 m-to-m
y-on-y c-to-c
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 Bank
37 159
314 24
11 119
96.0 -54.2
-70.3 -25.2
Ø  Bank Negara 26
121 201
4 4
22 17.7
0.0 -84.6
-81.8 Ø  Bank Swasta
4 9
16 2
2 15
12.1 0.0
-50.0 66.7
Ø  BPD 7
29 92
18 5
82 66.1
-72.2 -28.6
182.8 Ø  Bank Asing
3 0.0
n.a. n.a.
n.a. Ø  Bank Campuran
2 0.0
n.a. n.a.
n.a.
Non Bank 4
6 20
1 2
5 4.0
100.0 -50.0
-16.7
Ø  Asuransi 4
6 20
1 1
4 3.2
0.0 -75.0
-33.3 Ø  Pasar Modal
1 1
0.8 n.a.
n.a. n.a.
Total LPT 41
165 334
25 13
124 100.0
-48.0 -68.3
-24.8 Perkembangan Mei-2017
Dalam Persen Jenis Pihak Pelapor
Jumlah LPT Distribusi
Kumulatif s.d. Mei- 2017
Tabel 12 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil s.d. Mei 2017
Mei-2016 Kumulatif s.d.
Mei-2016 Jan-2016
s.d. Des-
2016 Apr-2017
Mei-2017 Kumulatif s.d.
Mei-2017 m-to-m
y-on-y c-to-c
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11
Aspek Formil dan Aspek Materil terpenuhi
4 6
9 2
4 3.3
-100.0 -100.0
-33.3 Aspek Formil terpenuhi, namun Aspek
Materil tidak terpenuhi 37
157 322
23 10
116 95.1
-56.5 -73.0
-26.1 Aspek Formil tidak terpenuhi, namun
Aspek Materil terpenuhi 0.0
n.a. n.a.
n.a. Aspek Formil dan Aspek Materil tidak
terpenuhi 2
3 1
2 1.6
n.a. n.a.
0.0
Total LPT 41
165 334
25 11
122 100.0
-56.0 -73.2
-26.1 Pemenuhan Aspek Formil
dan Aspek Materil Laporan Penundaan Transaksi