Pengembangan Sistem Distribusi dan Akses Pangan serta Stabilitas Harga Pangan
Sumber : BKP Provin
Peta
Sumber : BKP Provin
Sumber : BKP Provin
Pet
13
vinsi Jawa Tengah, 2015
Gambar 2.11 eta Ketersediaan Pangan Provinsi Jawa T
vinsi Jawa Tengah, 2015
Gambar 2.12 Peta Akses Pangan Provinsi Jawa Ten
vinsi Jawa Tengah, 2015
Gambar 2.13 Peta Pemanfaatan Pangan Provinsi Jawa T
a Tengah Tahun 2015
engah Tahun 2015
Jawa Tengah Tahun 2015
Berda tahun 2014 se
Wonogiri, Kar adalah Kudus.
sebagai berikut
1 Aspek Ke
aman, 2 dikarenak
hal ini tida diakses ol
2 Aspek Aks
waspada da miskin di
3 Aspek Pe
kondisi am Harga
stabil sepanja pangan sebesa
saat tertentu, s pada musim ha
Pening berbagai progr
pemerintah be di bawah garis
oleh BULOG
Sumber data: B
Kebij yang dimiliki
stabilisasi har terjadi sebagai
Berda Pangan Pemer
Pergub Nomor tentang Penge
2011
14 rdasarkan analisis SKPG tahun 2015, kondi
2014 secara makro rawan, hanya 5 kabupaten Karanganyar, Temanggung, Tegal dan 1 ka
udus. Selebihnya 29 kabupatenkota pada stat ikut :
Ketersediaan pangan untuk 27 kabupaten 2 kabupaten kondisi waspada dan 6 kot
nakan daerah perkotaan bukan merupakan tidak menjadi kendala karena komoditas pa
oleh warga perkotaan. Akses pangan untuk 11 kabupatenkota
da dan 24 kabupaten pada kondisi rawan. n di Jawa Tengah masih tinggi.
Pemanfaatan pangan untuk 32 kabupate aman dan 3 kabupatenkota dalam kondisi
rga pangan utamastrategis di Jawa Tengah njang waktu dan terjangkau masyarakat
besar 10-15 yang masih dalam batas kew u, seperti pada saat hari-hari besar keagam
hajatan masyarakat. ningkatan akses pangan bagi rumah tangga
ogram di antaranya : Padat karya pangan h berupa Beras Bersubsidi Raskin untuk rum
garis kemiskinan. Penyediaan dan penyalur G Gambar 10.
a: BULOG Divre Jawa Tengah
Gambar 2.14 Perkembangan Penyaluran Raskin Tah
bijakan lain untuk stabilisasi harga adalah iki pemerintah. Selain digunakan untuk
harga, CBP juga digunakan untuk menga gai akibat bencana alam.
rdasarkan Pergub Nomor 57 Tahun 2014 erintah Provinsi Jawa Tengah sebagaima
omor 60 Tahun 2015 tentang Perubahan engelolaan Cadangan Pangan Pemerint
2011 2012
2013 Volume Raskin Ton
Penduduk miskin
kondisi pangan dan gizi Jawa Tengah ten aman yaitu kabupaten Klaten,
1 kabupaten dalam status waspada status rawan. Secara rinci per aspek
en se Jawa Tengah dalam kondisi kota pada kondisi rawan. Hal ini
an sentra produksi pangan. Namun s pangan tersedia cukup dan dapat
kota se Jawa Tengah dalam kondisi n. Hal ini dikarenakan jumlah KK
bupatenkota se Jawa Tengah dalam kondisi waspada.
ngah kurun waktu 2011-2014 relatif kat secara umum. Kenaikan harga
kewajaran, terjadi hanya pada saat- maan, hari-hari besar nasional dan
gga miskin telah dilakukan melalui n dan subsidibantuan pangan dari
uk rumah tangga yang berpendapatan luran Raskin untuk RTS dilakukan
Tahun 2011-2014
h pengembangan cadangan pangan untuk operasi pasar dalam rangka
ngatasi kekurangan pangan yang 2014 tentang Pengelolaan Cadangan
mana telah diubah terakhir dengan n Pergub Nomor 57 Tahun 2014
erintah Provinsi Jawa Tengah,
2013 2014
Penduduk miskin
15 Pengembangan cadangan pangan di Provinsi Jawa Tengah dilakukan dengan
membentuk Balai Pengembangan Cadangan Pangan dibawah koordinasi Badan Ketahanan Pangan.
Cadangan pangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang dikelola Badan Pengembangan Cadangan Pangan BPCP pada tahun 2014 sebanyak 333,493 ton
gabah setara 200,480 ton beras, lebih besar dari target sebesar 150 Ton Ekuivalen Beras, meningkat dari tahun 2013 sebesar 167,825 Ton Ekuivalen Beras 83,93 dan
Tahun 2012 sebanyak 141,894 Ton Ekuivalen Beras 70,95. Persentase capaian cadangan pangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 sebesar 100,24
sudah melebihi target SPM. Pada tahun 2014 telah terdistribusikan untuk penanganan kerawanan pangan transien sebesar 136.930 kg GKG setara 77.500 kg beras sehingga
sisa stok awal tahun 2015 sebesar 196.563 kg GKG setara 117.938 kg beras.
Sedangkan cadangan pangan yang telah dikelola oleh Perum BULOG Divre Jawa Tengah yaitu dengan pengadaan pangan beras pada tahun 2012 adalah 779,983
ton, tahun 2013 sebesar 710,551 ton, dan tahun 2014 sebesar 3,689 ton sampai dengan Pebruari 2014.
Untuk meningkatkan cadangan pangan dan menjamin stabilitas harga pangan di masyarakat telah dikembangkan lumbung pangan. Fasilitasi yang telah diberikan
oleh pemerintah dalam bentuk pembangunan fisik lumbung, lantai jemur, peralatan, pengisian cadangan pangan dan penguatan kapasitas SDM melalui pelatihan. Lumbung
pangan di Jawa Tengah setiap tahun telah direvitalisasi. Sampai dengan tahun 2014, lumbung pangan yang telah direvitalisasi sejumlah 415 lumbung. Secara keseluruhan
sampai dengan tahun 2014 dengan memberikan bantuan stimulan gabah, renovasi lumbungpembuatan lantai jemur dan alat timbangan, tes kadar air, gerobag dorong.