4. KERANGKA TEORI
STROKE AKUT
ANTASIDA RANITIDIN
OMEPRAZOL
PSCBA Pneumonia
PSCBA Pneumonia
PSCBA Pneumonia
Davenport dkk, 1996: frek. PSCBA SI SH 3
613, ½ perdarahan berat O’Donnel dkk, 2008:
1,5 ps SI → PSCBA
Vermeij, dkk, 2009: ISK pneumonia → komplikasi serius stroke akut 5 –
65 →15 dlm 7 hari masa
rawatan 7,5 pneumonia, 4,4 ISK
Harms dkk, 2010: frekuensi stroke- associated pneumonia 5 – 22
Koennecke dkk, 2011: ps SISH, 12,2 16.518
→ pneumonia.
Prod’hom, dkk, 1994: -
perdarahan gaster makros: antasida 4, ranitidin 5
sukralfat 10 p 0,2 -
late-onset pneumonia:
antasida 16, ranitidin 21 sukralfat 5 p=0,022.
Ephgrave, dkk, 1998: -
sukralfat antasida
profilaksis stress ulcer yg
am an efektif -
patogen baru yg muncul di gaster pd kel. antasida
dibanding sukralfat p=0,04 Cook, dkk, 1996:
- AH
2
plasebo ==
pencegahan stress ulcer -
↑ risiko pneumonia Messori dkk, 2000:
- perdarahan
GI kel.
ranitidin kel. plasebo 5:7
→ - bermakna -
pneumonia nasokomial kel. ranitidin plasebo
22:23 → - bermakna
- ↑ risiko pneumonia kel.
ranitidin kel. sukralfat 22:18
→ signifikan Pongprasobchai, dkk, 2009:
- perdarahan GI kel. PPI
signifikan kel. AH
2
- kejadian pneumonia sama
Alhazzani dkk, 2013: -
ps criticall ill, PSCBA kel. PPI kel. AH
2
- - perbedaan kejadian
pneumonia nasokomial,
mortalitas lama rawatan
Outcome
Hoffman dkk,
2012: pneumonia erat kaitannya
dgn risiko mortalitas ↑
stroke fase akut Alhazzani dkk, 2012:
mortalitas ↑ bermakna
pd p’derita p’darahan gastrointestinal
Outcome Outcome
Universitas Sumatera Utara
5. KERANGKA KONSEP
STROKE AKUT
ANTASIDA RANITIDIN
OMEPRAZOL
PSCBA Pneumonia
PSCBA Pneumonia
PSCBA Pneumonia
Outcome Outcome
Outcome
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi FK USU RSUP. H. Adam Malik Medan dari tanggal 24 Juli 2013 s.d. 30 April 2014.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian diambil dari populasi pasien rumah sakit. Penentuan subjek penelitian dilakukan menurut metode sampling konsekutif.
2.1. Populasi Sasaran
Semua penderita stroke akut yang ditegakkan dengan pemeriksaan klinis dan CT-Scan kepala.
2.2. Populasi Terjangkau
Semua penderita stroke akut yang sedang dirawat di ruang Rindu A4 Departemen Neurologi FK USU RSUP. H. Adam Malik
Medan.
2.3. Besar Sampel
Besar sampel dihitung menurut rumus: Dahlan, 2010; Madiyono dkk, 2011
Zα √2PQ + Zβ √P
1
Q
1
+ P
2
Q
2
2
n = P
1
– P
2
Universitas Sumatera Utara
dimana : Zα
= deviat baku alfa, untuk α = 0,1 Zα= 0,82 Zβ
= deviat baku beta, untuk = 0,2 Zβ = 0,84
P
2
= proporsi pneumonia pada penderita stroke akut diambil dari kepustakaan = 33
P
1
– P
2
= selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna 30 P = P
1
– P
2
2 ; Q = 1 – P ; Q
1
= 1 – P
1
; Q
2
= 1 – P
2
Maka, sampel minimal untuk tiap kelompok = 16 orang.
2.4. Kriteria Inklusi
1. Semua pasien stroke fase akut yang dirawat di ruang Rindu A4 Departemen Neurologi RSUP. H. Adam Malik Medan yang
ditegakkan dengan
anamnese, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan neurologi dan CT-Scan kepala
2. Memberikan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian ini
2.5. Kriteria Eksklusi
1. Pasien menderita perdarahan saluran cerna bagian atas dan atau pneumonia pada saat masuk rumah sakit.
2. Pasien dengan penyakit gangguan hati dan ginjal serta kelainan paru.
3. Pasien dengan riwayat alergi terhadap antasida, ranitidin dan omeprazol.
Universitas Sumatera Utara
4. Pasien dengan skala koma Glasgow ≤ 8.
5. Penderita stroke infark lakunar
3. Batasan Operasional 3.1 Stroke adalah suatu episode akut dari disfungsi neurologis yang