4. Pasien dengan skala koma Glasgow ≤ 8.
5. Penderita stroke infark lakunar
3. Batasan Operasional 3.1 Stroke adalah suatu episode akut dari disfungsi neurologis yang
diduga disebabkan oleh iskemik atau hemoragik, yang berlangsung
≥ 24 jam atau sampai meninggal, tetapi tanpa bukti yang cukup untuk diklasifikasikan Sacco dkk, 2013.
3.2 Fase akut stroke adalah jangka waktu antara awal mula serangan
stroke yang berlangsung sampai satu minggu Misbach,1999.
3.3 Stroke infark lakunar adalah stroke yang disebabkan oleh infark
pada arteri kecil dalam otak small deep infarct, yang lebih sensitif dilihat dengan MRI daripada CT Scan otak. Misbach J, dkk, 2011
3.4 Skala koma Glasgow adalah skala untuk mengevaluasi pasien
dengan gangguan kesadaran, yang terdiri dari respon membuka mata, verbal dan motorik. Pada orang yang sadar skala bernilai 15
sedangkan koma yang dalam bernilai 3. Campbell, 2005
3.5 Perdarahan saluran cerna bagian atas ialah perdarahan saluran
makanan proksimal dari ligamentum Treitz yang ditandai dengan hematemesis dan atau melena hematokezia atau adanya darah
atau cairan seperti kopi pada selang nasogastrik. Adi, 2009.
3.6 Pneumonia ialah peradangan dari parenkim paru yang
disebabkan oleh agen infeksius yang ditegakkan dengan kriteria
Universitas Sumatera Utara
The Center for Disease Control CDC-Atlanta yang telah diadaptasi oleh PDPI Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003.
3.7 Antasida adalah obat yang menetralkan asam lambung yang
terdiri dari alumunium hidroksida AlOH
3
200 mg dan magnesium hidroksida MgOH
2
200 mg Trevor dkk, 2005.
3.8 Ranitidin ialah obat antagonis yang selektif dan reversibel
terhadap reseptor histamin 2 AH
2
sehingga mengurangi sekresi
asam lambung, dengan struktur: Katzung, 2005.
3.9 Omeprazol ialah obat yang menghambat pompa proton di sel parietal gaster, dengan strukur: Katzung, 2005.
3.10 National Institutes of Health Stroke Scale NIHSS adalah
suatu skala penilaian yang dilakukan pada pasien stroke untuk melihat kemajuan hasil perawatan fase akut. Penilaian ini
dilakukan dua kali, yaitu saat masuk hari pertama rawatan dan saat keluar dari perawatan. Skala ini terdiri dari 12 pertanyaan—
Universitas Sumatera Utara
tingkat kesadaran, respon terhadap pertanyaan, respon terhadap perintah, gaze palsy, pemeriksaan lapangan pandang, facial
palsy, motorik, ataksia, sensori, bahasa, disartria dan inatensi. Nilai NIHSS ini antara 0 – 42, dimana skor 4 menunjukkan
stroke ringan, 4-15 stroke sedang dan 15 menunjukkan stroke berat Soertidewi, 2011.
3.11 Modified Rankin Scale mRS merupakan skala yang menilai
outcome secara global dengan rentang nilai dari 0 - 6. Nilai mRS 1-2 dikategorikan sebagai outcome baik dan nilai mRS 3-6
dikategorikan sebagai outcome buruk Soertidewi, 2011.
3.12 Gangguan hati ditandai dengan peningkatan kadar alanine
amino transferase ALT serum glutatamate pyruvate transaminase SGPT dan atau aspartate amino transferase
AST serum glutatamic-oxaloacetic transaminase SGOT, alkaline phosphatase ALP 2 kali batas atas nilai normalnya
Akbar, 2009.
3.13 Gangguan ginjal ditandai dengan kenaikan kreatinin serum
≥ 1,5 kali nilai nilai dasar atau penurunan laju filtrasi glomerulus
≥ 25. Markum, 2009.
Universitas Sumatera Utara
4. Instrumen Penelitian 4.1 Computed Tomography Scan CT Scan