74
VII. PERPAJAKAN
Pajak Penghasilan atas Bunga Obligasi dan Cicilan Imbalan Ijarah dari Sukuk Ijarah yang diperdagangkan danatau dilaporkan perdagangannya pada Bursa Efek dan diterima atau diperoleh Pemegang Obligasi
dan Sukuk Ijarah diperhitungkan serta diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.100 Tahun 2013 tanggal 31 Desember 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2009 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa
Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima danatau diperoleh Wajib Pajak berupa bunga dan diksonto obligasi dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat inal, dengan ketentuan besarnya
Pajak Penghasilan sebagai berikut: a. bunga dari obligasi dengan kupon sebesar:
i. 15 lima belas persen bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap; dan
ii. 20 dua puluh persen atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap dari jumlah bruto bunga
sesuai dengan masa kepemilikan obligasi; b. diskonto dari obligasi dengan kupon sebesar:
i. 15 lima belas persen bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap; dan
ii. 20 dua puluh persen atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak
berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap, dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan;
c. diskonto dari obligasi tanpa bunga sebesar:
i. 15 lima belas persen bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap; dan
ii. 20 dua puluh persen atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak
berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap, dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi; dan
d. bunga danatau diskonto dari obligasi yang diterima danatau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada OJK sebesar:
i. 5 lima persen untuk tahun 2014 sampai dengan tahun 2020; dan
ii. 10 sepuluh persen untuk tahun 2021 dan seterusnya.
Pemotongan pajak yang bersifat inal tersebut tidak dikenakan terhadap bunga atau diskonto yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak :
1. Dana pensiun yang pendirian atau pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam pasal 4 ayat 3 huruf h Undang-Undang No.7
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang No.7 Tahun
1983 tentang Pajak Penghasilan; dan
2. Bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia. Penghasilan berupa bunga obligasi dan diskonto yang diterima danatau diperoleh Wajib Pajak
sebagaimana dimaksud pada angka 2 di atas dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan tarif umum, sesuai Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang- Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.
75
Kewajiban Perpajakan Perseroan
Sebagai wajib pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN, dan pajak Bumi dan Bangunan PBB. Perseroan telah memenuhi kewajiban
perpajakannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Selain itu, Perseroan juga telah menyampaikan SPT tahunan untuk tahun 2014. Sampai dengan tanggal
Informasi Tambahan ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.
CALON PEMBELI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH DALAM PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERKELANJUTAN DAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI
DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH YANG DIBELI MELALUI
PENAWARAN UMUM INI.
76
VIII. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH