Final buku prospektus indosat

(1)

JADWAL

Tanggal Efektif : 23 Mei 2017 Tanggal Distribusi Obligasi dan Sukuk Ijarah secara Elektronik : 31 Mei 2017 Masa Penawaran Umum : 26 Mei 2017 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 2 Juni 2017 Tanggal Penjatahan : 29 Mei 2017

OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN

PT INDOSAT TBK. (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT INDOSAT Tbk.

Kegiatan Usaha:

Penyelenggara Jaringan dan/atau Jasa Telekomunikasi serta informatika dan/atau jasa teknologi konvergensi Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

Alamat Kantor Pusat:

Jl. Medan Merdeka Barat 21 Jakarta 10110, Indonesia Telepon: (021) 30442615; Faksimili: (021) 30003757

Website: www.indosatooredoo.com Email: investor@indosatooredoo.com

Kantor-kantor Regional:

Regional Jabotabek,Regional Sumatera, Regional Jawa Barat & Jawa Tengah, Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Regional Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN

OBLIGASI BERKELANJUTAN II INDOSAT

DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP9.000.000.000.000,- (SEMBILAN TRILIUN RUPIAH) (”OBLIGASI BERKELANJUTAN II”)

DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERKELANJUTAN II TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN OBLIGASI BERKELANJUTAN II INDOSAT TAHAP I TAHUN 2017

DENGAN POKOK OBLIGASI SEBESAR RP2.700.000.000.000,- (DUA TRILIUN TUJUH RATUS MILIAR RUPIAH) (“OBLIGASI”) DAN

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN II INDOSAT

DENGAN SISA IMBALAN IJARAH SEBESAR RP1.000.000.000.000,- (SATU TRILIUN RUPIAH) (”SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN II”)

DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN II TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN II INDOSAT TAHAP I TAHUN 2017

DENGAN SISA IMBALAN IJARAH SEBESAR RP300.000.000.000,- (TIGA RATUS MILIAR RUPIAH) (“SUKUK IJARAH’)

Obligasi terdiri dari 5 (lima) seri, yaitu Obligasi Seri A, Obligasi Seri B,Obligasi Seri C, Obligasi Seri D dan Obligasi Seri E yang masing-masing ditawarkan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertiikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (”KSEI”), dengan jumlah penawaran sebesar Rp2.700.000.000.000,- (dua triliun tujuh ratus miliar Rupiah), dengan syarat-syarat dan ketentuan Obligasi antara lain sebagai berikut: Seri A : Sebesar Rp844.000.000.000,- (delapan ratus empat puluh empat miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,00% (tujuh koma nol persen) per tahun,

berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi.

Seri B : Sebesar Rp628.000.000.000,- (enam ratus dua puluh delapan miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,15% (delapan koma lima belas persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi.

Seri C : Sebesar Rp312.000.000.000,- (tiga ratus dua belas miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,55% (delapan koma lima puluh lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi

Seri D : Sebesar Rp378.000.000.000,- (tiga ratus tujuh puluh delapan miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% (delapan koma sembilan puluh persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi

Seri E : Sebesar Rp538.000.000.000,- (lima ratus tiga puluh delapan miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,25% (sembilan koma dua puluh lima persen) per tahun, berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi

Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, dimana Bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 31 Agustus 2017 sedangkan Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi akan dibayarkan pada tanggal 10 Juni 2018 untuk Obligasi Seri A, tanggal 31 Mei 2020 untuk Obligasi Seri B, tanggal 31 Mei 2022 untuk Obligasi Seri C, tanggal 31 Mei 2024 untuk Obligasi Seri D dan tanggal 31 Mei 2027 untuk Obligasi Seri E.

Sukuk Ijarah ditawarkan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah. Sukuk Ijarah ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertiikat Jumbo Sukuk Ijarah yang diterbitkan atas nama KSEI, dengan Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah) dengan syarat-syarat dan ketentuan Sukuk Ijarah antara lain sebagai berikut: Seri A : Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp17.000.000.000,- (tujuh belas miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp1.190.000.000,- (satu miliar seratus sembilan

puluh juta Rupiah) per tahun, berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sejak Tanggal Emisi.

Seri B : Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp160.000.000.000,- (seratus enam puluh miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp13.680.000.000,- (tiga belas miliar enam ratus delapan puluh juta Rupiah) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi.

Seri C : Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp60.000.000.000,- (enam puluh miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp5.340.000.000,- (lima miliar tiga ratus empat puluh juta Rupiah) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi.

Seri D : Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp63.000.000.000,- (enam puluh tiga miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp5.827.500.000,- (lima miliar delapan ratus dua puluh tujuh juta lima ratus ribu Rupiah) per tahun, berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi

Cicilan Imbalan Ijarah dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, dimana Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah pertama akan dibayarkan pada tanggal 31 Agustus 2017 sedangkan Cicilan Imbalan Ijarah terakhir sekaligus Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Sukuk Ijarah akan dibayarkan pada tanggal 10 Juni 2018 untuk Sukuk Ijarah seri A, tanggal 31 Mei 2022 untuk Sukuk Ijarah Seri B, tanggal 31 Mei 2024 untuk Sukuk Ijarah Seri C dan tanggal 31 Mei 2027 untuk Sukuk Ijarah Seri D.

Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN

OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH INI TIDAK DIJAMIN DENGAN AGUNAN KHUSUS BERUPA BENDA ATAU PENDAPATAN ATAU AKTIVA LAIN MILIK PERSEROAN DALAM BENTUK APAPUN SERTA TIDAK DIJAMIN OLEH PIHAK LAIN MANAPUN. SELURUH KEKAYAAN PERSEROAN, BAIK BERUPA BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI, KECUALI AKTIVA PERSEROAN YANG DIJAMINKAN SECARA KHUSUS KEPADA PARA KREDITURNYA, MENJADI JAMINAN ATAS SEMUA UTANG PERSEROAN KEPADA SEMUA KREDITURNYA YANG TIDAK DIJAMIN SECARA KHUSUS ATAU TANPA HAK ISTIMEWA TERMASUK OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH INI SECARA PARI PASSU BERDASARKAN PERJANJIAN PERWALIAMANATAN, SESUAI DENGAN PASAL 1131 DAN 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA.

SETELAH SATU TAHUN SEJAK TANGGAL PENJATAHAN, PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK IJARAH YANG BELUM JATUH TEMPO SEBAGAI PELUNASAN ATAU SEBAGAI OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK IJARAH YANG DIBELI KEMBALI UNTUK DISIMPAN DAN YANG DIKEMUDIAN HARI DAPAT DIJUAL KEMBALI. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK IJARAH BARU DAPAT DILAKUKAN SETELAH PENGUMUMAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH. PENGUMUMAN TERSEBUT WAJIB DILAKUKAN PALING SEDIKIT MELALUI 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI SEBELUM TANGGAL PENAWARAN UNTUK PEMBELIAN KEMBALI DIMULAI.

RISIKO USAHA UTAMA YANG MUNGKIN DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH PERSEROAN MENJALANKAN USAHA DALAM KEADAAN DIMANA HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN TELAH MENGALAMI REFORMASI YANG SIGNIFIKAN. REFORMASI INI TELAH MENYEBABKAN SEMAKIN KETATNYA PERSAINGAN YANG DAPAT MENGAKIBATKAN, ANTARA LAIN, BERKURANGNYA MARJIN DAN PENDAPATAN USAHA, YANG SELURUHNYA INI DAPAT MEMBERIKAN DAMPAK MATERIAL YANG NEGATIF BAGI PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DALAM BAB VI PADA PROSPEKTUS. RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.

PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”). OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK MELALUI KSEI DAN AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI.

Dalam rangka penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang

(Obligasi dan Sukuk Ijarah) dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”) dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Peindo”):

AAA(idn) (Triple A)

AAA(idn) (Triple A Syariah)

idAAA

(Triple A)

idAAAsy

(Triple A Syariah) Untuk keterangan lebih lanjut tentang pemeringkatan dapat didlihat pada Bab XIV Prospektus

Obligasi dan Sukuk Ijarah ini Dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”)

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah serta para Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah yang namanya tercantum di bawah ini menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah Perseroan.


(2)

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Indosat dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp9.000.000.000.000,- (sembilan triliun Rupiah) dan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah) kepada OJK dengan surat No. 400/E0Z-E0ZA/FIN/17 tanggal 24 Maret 2017 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No.64 Tahun 1995, Tambahan No.3608 beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut “UUPM” atau “Undang-Undang Pasar Modal”).

Perseroan merencanakan untuk mencatatkan Obligasi dan Sukuk Ijarah pada BEI sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No. SP-002/BEI.PP2/03-2017 tanggal 23 Maret 2017 yang dibuat oleh dan antara Perseroan dengan PT Bursa Efek Indonesia. Apabila Perseroan tidak mematuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan BEI, maka Penawaran Umum ini batal demi hukum dan pembayaran pesanan Obligasi dan Sukuk Ijarah wajib dikembalikan kepada para pemesan Obligasi dan Sukuk Ijarah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah yang sebagian dicantumkan pada Bab XVII dalam Prospektus ini tentang Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah dan Peraturan No.IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prosepektus ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap Pihak Terailiasi dilarang memberikan keterangan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah.

Para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah dan Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal lainnya dengan tegas menyatakan tidak terailiasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun secara tidak langsung sesuai dengan deinisi Pihak Terailiasi dalam UUPM. Selanjutnya penjelasan mengenai hubungan ailiasi dapat dilihat pada pada Bab XI tentang Penjaminan Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah dan Bab XII tentang Lembaga dan Profesi Penunjang Dalam Rangka Penawaran Umum Berkelanjutan.

PENAWARAN UMUM “OBLIGASI BERKELANJUTAN II DAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN II” INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SELURUH INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL TELAH DIUNGKAPKAN DAN INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL TERSEBUT TIDAK MENYESATKAN.

PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA KEGIATAN USAHA YANG MENDASARI PENERBITAN SUKUK IJARAH TIDAK BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL SERTA MENJAMIN BAHWA SELAMA PERIODE SUKUK IJARAH KEGIATAN USAHA YANG MENDASARI PENERBITAN SUKUK IJARAH TIDAK AKAN BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 2 PERATURAN OJK NO.15/POJK.04/2015.


(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DEFINISI DAN SINGKATAN ...ii

RINGKASAN ...xx

I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN ... 1

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH ... 24

III. PERNYATAAN UTANG ... 28

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ... 39

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ... 45

VI. FAKTOR RISIKO PERSEROAN DAN ANAK USAHA ... 73

VII. KEJADIAN ATAU TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ... 87

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ... 88

A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN ... 88

B. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN ... 94

C. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ... 94

D. SUMBER DAYA MANUSIA... 106

E. KETERANGAN RINGKAS TENTANG PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM ...111

F. ENTITAS ANAK DAN PENYERTAAN PADA PERUSAHAAN LAINNYA YANG DIMILIKI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG OLEH PERSEROAN ...111

G. KETERANGAN RINGKAS TENTANG ENTITAS ANAK YANG DIMILIKI LANGSUNG ... 112

H. KETERANGAN RINGKAS TENTANG ENTITAS ANAK YANG TIDAK DIMILIKI LANGSUNG ... 126

I. HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM DAN ENTITAS ANAK YANG DIMILIKI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG ... 131

J. KETERANGAN MENGENAI KELOMPOK USAHA PERSEROAN ... 133

K. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA ... 136

L. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK AFILIASI ... 154

M. ASURANSI ... 156

N. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN, SERTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ENTITAS ANAK ... 156


(4)

O. ASET TETAP YANG DIMILIKI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ... 162

P. KEGIATAN USAHA PERSEROAN ... 162

Q. FASILITAS DAN INFRASTRUKTUR ... 184

R. KEBIJAKAN PENGENDALIAN MUTU ... 186

S. INVESTASI MATERIAL ... 187

T. PROSPEK USAHA ... 187

U. PENGHARGAAN PERSEROAN ... 189

V. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) ... 190

IX. EKUITAS ... 201

X. PERPAJAKAN ... 202

XI. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH ... 203

XII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN ... 205

XIII. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH ... 209

XIV. KETERANGAN TENTANG PEMERINGKATAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH ... 237

XV. ANGGARAN DASAR PERSEROAN ... 239

XVI. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT... 261

XVII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH... 268

XVIII. AGEN PEMBAYARAN ... 272

XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH ... 273

XX. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ... 274

XXI. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ... 384


(5)

DEFINISI DAN SINGKATAN

2G : Generasi kedua dari teknologi telepon tanpa kabel yang terdiri dari

GSM, Interim Standar-95 (IS-95) dan teknologi personnel digital

cellular (PDC).

3G : Generasi ketiga dari standar telekomunikasi bergerak, termasuk

Wideband Code Division Multiple Access/Universal Mobile

Telecommunication System (WCDMA/UMTS).

3.5G : Sebuah protokol telekomunikasi bergerak yang memberikan jalur

evolusi untuk jaringan 3G dan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar, yaitu sampai dengan 14,4 Mbps dari jaringan ke arah perangkat pelanggan.

4G LTE : Sebuah standard komunikasi nirkabel berbasis jaringan GSM/EDGE

dan UMTS/HSDPA untuk akses data kecepatan tinggi menggunakan telepon seluler maupun perangkat mobile lainnya.

Acasia : Acasia Communication Sdn. Bhd.

Ailiasi : Ailiasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 1 UUPM

yaitu :

a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b) hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut;

c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;

d) hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f) hubungan antara perusahaan dan Pemegang Saham Utama. Agen Pembayaran : KSEI, yang ditunjuk berdasarkan perjanjian tertulis oleh Perseroan,

yang berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi, serta denda (jika ada), Cicilan Imbalan Ijarah, Sisa Imbalan Ijarah, dan Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan (jika ada)kepada Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening untuk dan atas nama Perseroan setelah Agen Pembayaran menerima dana tersebut dari Perseroan, dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran.

Agunan Dan Jaminan Yang Diperkenankan

a. Agunan dan jaminan Perseroan atau Anak Perusahaan yang telah ada dan/atau yang sedang dalam proses pemberian jaminannya pada saat ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan bahwa apabila aktiva yang dijadikan obyek agunan dan jaminan tersebut telah dilepaskan sebagai jaminan, maka aktiva tersebut dapat diikat lagi sebagai agunan dan jaminan untuk kepentingan pihak selain dari Pemegang Obligasi dan Pemegang Sukuk Ijarah;


(6)

b. Agunan dan jaminan dari pihak yang melakukan penggabungan ke dalam Perseroan atau Anak Perusahaan, atau dari pihak yang menjadi Anak Perusahaan Perseroan, dengan ketentuan bahwa agunan dan jaminan tersebut telah ada sebelum pihak tersebut melakukan penggabungan atau menjadi Anak Perusahaan Perseroan, serta apabila aktiva yang dijadikan obyek agunan dan jaminan tersebut telah dilepaskan sebagai jaminan, satu dan lain hal sebagai akibat penggabungan antara Perseroan dengan Anak Perusahaan, maka aktiva tersebut dapat diikat lagi menjadi agunan dan jaminan untuk kepentingan pihak selain dari Pemegang Obligasi dan Pemegang Sukuk Ijarah;

c. Agunan dan jaminan yang diberikan untuk proses tender atau deposit, atau untuk menjamin pembayaran pajak, bea masuk, atau sewa;

d. Agunan dan jaminan yang diberikan untuk menjamin kewajiban-kewajiban tertentu sehubungan dengan utang dagang Perseroan atau Anak Perusahaan yang lazim dilakukan dalam usahanya masing-masing sehari-hari;

e. Agunan dan jaminan sehubungan dengan pencadangan pajak yang terutang;

f. Agunan dan jaminan untuk pembiayaan perolehan aktiva melalui kredit pada umumnya, kredit ekspor atau supplier, maupun pembiayaan vendor atau sewa guna usaha, dimana aktiva tersebut akan menjadi obyek agunan dan jaminan untuk pembiayaan tersebut dan dalam hal masih dibutuhkan tambahan agunan dan jaminan dalam rangka pembiayaan tersebut, maka pemberian agunan dan jaminan tambahan tersebut diperkenankan sepanjang agunan dan jaminan tambahan tersebut diberikan dalam nilai yang wajar sesuai dengan praktek umum perbankan;

g. Agunan dan jaminan yang timbul karena keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau yang telah dilaksanakan oleh aparat hukum yang berwenang;

h. Agunan dan jaminan yang diberikan dalam rangka pembiayaan pelaksanaan proyek kerjasama Perseroan atau Anak Perusahaan dengan pihak lain di mana pembiayaan atas proyek tersebut diberikan oleh pihak lain (termasuk pihak dengan siapa Perseroan atau Anak Perusahaan bekerja sama);

i. Agunan dan jaminan atas aset lainnya dari Perseroan yang timbul dari pembangunan atau ekspansi usaha Perseroan yang nilainya tidak akan melebihi 10% (sepuluh persen) dari total aset Perseroan sebagaimana ternyata dalam laporan keuangan Perseroan terakhir yang telah diaudit;

j. Agunan dan jaminan yang terkait dengan Penjualan Aset yang Diperkenankan.


(7)

Anak Perusahaan atau Entitas Anak

: Perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia.

APCN : Asia-Paciic Cable Network yaitu Sistem Komunikasi Kabel Laut

yang digunakan sebagai sirkit internasional ke Asia Pasiik.

ARPU : Average Revenue Per User, suatu evaluasi statistik untuk mengukur

basis pelanggan operator selular, yang dihitung dengan membagi pendapatan recurring dari jasa selular pra bayar dan pasca bayar (biaya penggunaan, jasa nilai tambah, pendapatan interkoneksi dan biaya langganan bulanan), tidak termasuk pendapatan

non-recurring seperti biaya aktivasi dan lelang khusus nomor telepon,

untuk periode yang relevan dengan jumlah rata-rata pelanggan pra bayar dan paska bayar.

ARPM : Average Revenue Per Minute, pendapatan rata-rata bulanan per

menit (dalam Rupiah), yang dihitung dengan membagi pendapatan bulanan dari jasa selular prabayar dan pasca bayar, tidak termasuk pendapatan nonrecurring seperti biaya aktivasi dan lelang khusus nomor telepon, untuk periode relevan, dengan jumlah menit (yang sudah tertagih dan belum tertagih) dari panggilan keluar penggunaan selular pra bayar dan pasca bayar oleh pelanggan untuk periode tertentu.

Aset Infrastruktur Aktif : Berarti iber, peralatan transmisi dan jaringan akses radio dan aset lain yang berhubungan dengan penyelenggaraan jasa telekomunikasi.

ATH : Asean Telecom Holdings Sdn Bhd.

ATM : Asynchronous Transfer Mode,yaitu standar protokol

packet-switching protocol untuk mengirim dan menerima data melalui cell

relay uniform (53-byte cells), dimana informasi untuk beberapa jenis

layanan, seperti suara, video atau data disampaikan di dalam cells

yang kecil dan berukuran tetap.

Backbone : Tingkat tertinggi dalam hirarki jaringan dan dirancang untuk

menyalurkan traik yangsangat besar. Backbone dapat berupa

switched (sistem switching) (menggunakan ATM, frame relay atau keduanya) atau routed (hanya menggunakan routers dan tidak ada

switches). Link transmisi antara nodes atau fasilitas switching dapat berupa jaringan gelombang mikro, kabel laut, satelit, serat optik atau teknologi transmisi lainnya.

Bagian Penjaminan : Bagian penjaminan dari masing-masing Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah dalam Penawaran Umum ini, yang telah mengikatkan diri dengan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli sisa Obligasi dan Sukuk Ijarah yang tidak habis terjual kepada Masyarakat pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum.

Bandwidth : Kapasitas saluran komunikasi.

Bapepam : Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 ayat 1 UUPM atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.


(8)

Bapepam dan LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

Base Station Subsystem atau “BSS”

: Bagian dari jaringan selular yang digunakan untuk menyalurkan

traik dan signaling antara telepon genggam dan sub-system

jaringan switching.

bps : bits per second.

BHP : Biaya Hak Penggunaan Frekuensi Radio adalah kewajiban yang

harus dibayar oleh setiap pengguna frekuensi radio di Indonesia. BHP Frekuensi Radio dibayarkan dimuka untuk periode penggunaan frekuensi satu tahun.

BRTI : Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia.

BSC : Base Station Controller, suatu perangkat yang berfungsi untuk

mengontrol BTS 2G dan konsentrator traik dari semua BTS

yang ditangani oleh satu BSC ke Mobile Switching Center (MSC) untuksuara dan GPRS support node (SGSN) untuk data.

BTEL : PT Bakrie Telecom Tbk.

BTS : Base Transceiver Station, suatu mobile phone base station yang

terdiri dari pemancar radio dan unit penerima yang digunakan untuk menyalurkan dan menerima suara dan data ke dan dari telepon bergerak di suatu sel area tertentu.

BUMN : Badan Usaha Milik Negara.

Bunga Obligasi : Jumlah bunga Obligasi yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi, sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Bursa Efek : Bursa efek sebagaimana dideinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM, dalam hal ini yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, di mana Obligasi dan Sukuk Ijarah dicatatkan.

CDMA : Code Division Multiple Access, suatu teknologi transmisi dimana

setiap transmisi dikirimkan ke beberapa frekuensi dan suatu kode tertentu diberikan untuk setiap pengiriman data atau suara, yang dapat membuat beberapa pengguna menggunakan spektrum frekuensi yang sama.

churn rate : Deaktivasi (pemberhentian) pelanggan untuk suatu periode

tertentu, yang dihitungdengan membagi jumlah deaktivasi baik secara sukarela maupun tidak sukarela selama suatu periode tertentu dengan jumlah rata-rata pelanggan pada periode yang


(9)

Civil, Mechanical And Electrical

atau CME

: Perangkat pendukung yang berkaitan dengan bangunan sipil, mekanikal dan elektrikal untuk meningkatkan kinerja keseluruhan sistem telekomunikasi.

Core : Perangkat utama/inti dari jaringan telekomunikasi yang menyediakan

layanan berupa suara dan data untuk pelanggan yang terhubung ke akses jaringan tersebut.

Daftar Pemegang Rekening : Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi dan/atau Sukuk Ijarah oleh seluruh Pemegang Obligasi atau Pemegang Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening di KSEI yang memuat keterangan antara lain: nama, jumlah kepemilikan Obligasi dan/atau Sukuk Ijarah, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Rekening dan/atau Pemegang Obligasi dan/atau Pemegang Sukuk Ijarah berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

DCHSPA+ : Dual Carrier atau Dual Channel High Speed Packet Access+

adalah salah satu bentuk HSPA + yang mencapai kecepatan upload dan download yang lebih besar dengan menggunakan dua band spektrum 5 MHz secara parallel dimana jaringan ini tidak menggunakan pita tunggal spektrum 5 MHz yang digunakan oleh HSPA + dan HSPA lainnya pada teknologi jaringan.

Dokumen Emisi : Berarti Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi

dan Pernyataan Penawaran Umum Sukuk Ijarah, Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dan Pernjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah, Pengakuan Hutang Obligasi dan Pengakuan Hutang Sukuk Ijarah, Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah, Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi dan Perjanjian Agen Pembayaran Sukuk Ijarah, Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI dan Perjanjian Pendaftaran Sukuk Ijarah di KSEI, Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Obligasi dan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Sukuk Ijarah, Prospektus dan dokumen-dokumen lainnya yang dibuat dalam rangka Penawaran Umum ini.

Dolar AS atau US$ : Mata uang negara Amerika Serikat.

DPI : Daftar Penawaran Interkoneksi.

EBITDA : Untuk setiap periode adalah jumlah laba usaha (yang dihitung

sebelum beban pendanaan (inance cost), pajak, pendapatan atau biaya yang berasal dari kegiatan non operasional dan biaya-biaya luar biasa lainnya) ditambah depresiasi dan amortisasi, serta untuk keperluan penghitungan rasio total Pinjaman Bersih terhadap EBITDA, EBITDA juga memperhitungkan hasil proforma dari adanya akuisisi atau pengalihan material atas aset atau usaha seolah-olah akuisisi atau pengalihan tersebut terjadi pada hari pertama periode tersebut.

Efek : Surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga

komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek dan setiap derivatif dari Efek.

Efek Syariah : Efek sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan

pelaksanaannya yang akad, cara dan kegiatan usaha yang menjadi landasan penerbitannya tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.


(10)

Efektif : Terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran yang ditetapkan dalam Pasal 74 UUPM juncto ketentuan Peraturan No.IX.A.2 yaitu:

a. Atas dasar lewatnya waktu yaitu: 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap; atau 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir atas Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

b. Atas dasar penyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasilebih lanjut yang diperlukan.

Ekuitas : Jumlah aset dikurangi jumlah kewajiban, dimana jumlah kewajiban

tidak termasuk seluruh pinjaman anggota Grup kepada pemegang saham Perseroan (baik langsung maupun tidak langsung) yang mempunyai kedudukan subordinasi terhadap Pinjaman.

Emisi : Penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah oleh Perseroan untuk

ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum.

Entitas Anak : berarti perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan

dengan Perseroan sesuai dengan pernyataan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Entitas Anak Yang Material : Entitas Anak yang asetnya mencapai minimal 10% (sepuluh persen) dari total aset Perseroan berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang terakhir atau yang pendapatannya mencapai minimal 20% (dua puluh persen) dari total pendapatan Perseroan dalam laporan keuangan Perseroan yang terakhir, yang mana yang lebih rendah.

Fiber Optic atau Serat Optik : Media transmisi yang dibangun dari bahan gelas yang sangat

murni dan konsisten dimana sinyal digital ditransmisikan sebagai kecepatan cahaya. Kabel serat optik mempunyai kapasitas transmisi yang lebih besar dengan tingkat gangguan sinyal yang lebih rendah dibandingkan dengan kabel tembaga yang biasa digunakan.

Frame Net atau Frame Relay : Bentuk sistem packet switching yang memecah data menjadi paket data kecil yang dikenal dengan nama “frame”, yang dilengkapi dengan alat deteksi kesalahan dan pengecekan atas perbaikan yang lebih baik daripada bentuk packet switching yang biasa.

FWA : Fixed Wireless Access service, pelayanan telekomunikasi bergerak

terbatas yang terhubung dengan suatu kode area.

Gateway : Gerbang masuk/keluar pada jaringan komunikasi yang melayani sambungan internasional.


(11)

GSM : Global System for Mobile Communications, suatu sistem telekomunikasi selular digital yang distandarisasi oleh European

Telecommunications Standards Institute yang didasarkan pada

rancangan transmisi digital dan jaringan selular dengan daya jelajah di seluruh Eropa, Jepang dan berbagai negara lainnya.

Hari Bank : Setiap hari di mana bank-bank di Jakarta buka untuk menjalankan

kegiatan operasi bank secara penuh dan Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.

Hari Bursa : Hari di mana Bursa Efek menyelenggarakan kegiatan bursa efek,

yaitu hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur nasional atau hari libur lainnya sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah, atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek. Hari Kalender : Tiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius

tanpa kecuali.

Hari Kerja : Hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional, atau hari libur lain yang ditetapkan oleh Pemerintah.

HSDPA : High-Speed Downlink Packet Access, suatu layanan paket data

atau protocol di 3G (WCDMA/UMTS) standar untuk transmisi data downlink dengan kecepatan sampai dengan 14,4 Mbps.

Hutchison : PT Hutchison CP Telecommunication.

IAPI : Institut Akuntan Publik Indonesia.

ICL : Indonesia Communications Limited.

ICLS : Indonesia Communications Pte., Ltd.. Pada tanggal 11 September

2009 ICLS telah mengubah nama menjadi Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte., Ltd. (“Qtel Asia”), kemudian pada tanggal 7 Maret 2013, Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd. mengganti namanya menjadi Ooredoo Asia Pte. Ltd.

Imbalan Ijarah : Jumlah keseluruhan dana yang wajib dibayarkan oleh Perseroan

kepada Pemegang Sukuk Ijarah sehubungan dengan Emisi berdasarkan Dokumen Emisi, yang berupa Cicilan Imbalan Ijarah, Sisa Imbalan Ijarah dan Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan (jika ada) yang harus dibayar oleh Perseroan selama berlakunya Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

IM3 : PT Indosat Multimedia Mobile.

Investasi Keuangan : Berarti:

a. investasi dalam obligasi Pemerintah AS dan obligasi Pemerintah Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu 365 hari sejak tanggal perolehan, dengan ketentuan bahwa jumlah investasi di obligasi Pemerintah Indonesia pada suatu waktu yang sedang berjalan, bersama-sama dengan jumlah investasi

di Sertiikat Bank Indonesia (“SBI”) yang dibuat berdasarkan

ayat (c) di bawah, tidak akan melebihi jumlah keseluruhan sebesar US$50 juta (atau dengan nilai dalam mata uang lain yang setara dengannya);


(12)

b. investasi dalam deposito berjangka, sertiikat deposito dan

deposito pasar uang yang jatuh tempo dalam waktu 90 hari sejak tanggal perolehan yang diterbitkan bank atau perusahaan perwalian berdasarkan hukum Amerika Serikat atau negara bagiannya, Australia, Belgia, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, Hong Kong, Belanda, Selandia Baru, Qatar atau Singapura yang memiliki modal, surplus dan keuntungan yang belum terbagi dengan jumlah melebihi US$500 juta dan yang memiliki utang jangka panjang dengan rating “A-3” atau “A-” atau lebih tinggi menurut Moody’s atau S&P (atau peringkat yang setara oleh setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia baik lembaga pemeringkat nasional maupun internasional.

c. SBI yang jatuh tempo dalam waktu 365 hari sejak perolehan; dengan ketentuan bahwa jumlah investasi dalam SBI pada suatu waktu yang masih berjalan, bersama dengan jumlah investasi di obligasi Pemerintah Indonesia yang dibuat berdasarkan ayat (a) di atas, tidak melebihi jumlah keseluruhan sebesar US$50 juta (atau dengan nilai dalam mata uang lain yang setara dengannya);

d. kewajiban pembelian kembali dengan jangka waktu tidak lebih dari 30 hari untuk efek yang mendasari dari tipe-tipe yang dideskripsikan dalam ayat (a) yang ditandatangani dengan: (i)

bank yang memenuhi kualiikasi yang dijelaskan dalam ayat (b)

di atas, atau (ii) pedagang efek primer pemerintah yang melapor kepada Market Reports Division, Federal Reserve Bank of New York;

e. investasi dalam surat berharga yang jatuh tempo tidak lebih dari 90 hari setelah tanggal perolehan, yang diterbitkan oleh

suatu korporasi (selain ailiasi dari Perseroan) yang diterbitkan

dan diatur berdasarkan hukum Amerika Serikat yang pada saat investasi dilaksanakan memiliki peringkat “P-1” (atau lebih tinggi) menurut Moody’s atau “A-1” (atau lebih tinggi) menurut S&P (atau peringkat yang setara oleh setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia, baik lembaga pemeringkat lokal maupun internasional);

f. investasi dalam efek utang yang diterbitkan oleh suatu

perusahaan (selain ailiasi dari Perseroan) yang diterbitkan

dan diatur berdasarkan hukum Republik Indonesia yang pada saat investasi dilaksanakan memiliki peringkat “B3” (atau lebih tinggi) menurut Moody’s atau “B-” (atau lebih tinggi) menurut S&P (atau peringkat yang setara oleh setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia, baik lembaga pemeringkat lokal maupun internasional), dengan ketentuan bahwa investasi pada suatu waktu yang masih berjalan tidak melebihi US$10 juta;


(13)

h. investasi dalam efek utang yang jatuh tempo tidak lebih dari 365 hari setelah tanggal perolehan yang diterbitkan suatu

perusahaan (selain ailiasi dari Perseroan), yang pembayaran

pokoknya dijamin oleh bank atau perusahaan perwalian yang memenuhi persyaratan yang dideskripsikan dalam ayat (b)

deinisi ini; dengan ketentuan bahwa jumlah investasi dari suatu

waktu yang masih berjalan tidak melebihi US$10 juta;

i. investasi dalam reksadana pasar uang yang pada saat investasi dilaksanakan memiliki peringkat “Aa2” (atau lebih tinggi) menurut Moody’s atau peringkat “AA” (atau lebih tinggi) menurut S&P (atau peringkat yang setara oleh setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia, baik lembaga pemeringkat lokal maupun internasional); dan j. investasi pada tipe yang dideskripsikan pada ayat (b) dan (c)

di atas yang diterbitkan oleh atau dibuat dengan setiap bank yang didirikan atau diberi izin untuk beroperasi berdasarkan hukum Republik Indonesia yang utang jangka panjangnya diberi peringkat “A” atau lebih tinggi menurut setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia, baik lembaga pemeringkat lokal maupun internasional dan yang memiliki modal dan surplus lebih dari US$200 juta; dengan ketentuan investasi tidak lebih dariUS$100 juta yang mungkin dibuat dalam suatu entitas pada suatu tanggal.

IP : Internet Protocol, yaitu metode mengirimkan data antar komputer

melalui jaringan internet.

IPBV : Indosat Palapa Company B.V.

ISP : Internet Service Provider, suatu perusahaan yang menyediakan

akses ke internet dengan menyediakan interface ke internet

backbone. ISR

: Izin Stasiun Radio adalah izin penggunaan spektrum frekuensi radio yang diterbitkan oleh Pemerintah. Dengan adanya ISR maka pengguna berhak menggunakan spektrum frekuensi sesuai dengan izin dan mendapatkan perlindungan dari Pemerintah dari gangguan interferensi. ISR diterbitkan setelah BHP Frekuensi dibayarkan dan berlaku satu tahun.

IPVPN : International Protocol Virtual Private Network, layanan

packet-based IP routing yang memberikan fasilitas transaksi data ekonomi di antara lokasi-lokasi pelanggan selama menjaga tingkat kerahasiaan, keandalan dan kualitas layanan yang dibutuhkan oleh bisnis yang berkembang begitu pesat. Layanan IP VPN memberikan

konektivitas yang leksibel dari satu titik ke titik lainnya mana saja

dengan menggunakan Internet Protocol dan memungkinkan kegiatan-kegiatan bisnis untuk berkomunikasi secara rahasia dengan kantor-kantor cabangnya, bertukar saluran jaringan kerja korporasi, dan menciptakan komunikasi dengan pihak ketiga yang dipercaya yang berlokasi di wilayah dengan biaya jaringan kerja yang rendah

Jadwal Emisi : Jadwal waktu Penawaran Umum yang ditentukan bersama oleh

Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah sebagaimana diuraikan dalam Prospektus.


(14)

Jaringan Pintar atau IN (Intelligent Network)

: Sistem basis data dan prosesor aplikasi yang terpusat yang memungkinkan penyedia jaringan dan jasa telekomunikasi menciptakan, melaksanakan dan mengatur jasa suara dan data untuk PSTN, jaringan bergerak selular, jaringan tetap nirkabel dan internet.

Jumlah Terutang : Semua jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada

Pemegang Obligasi dan Pemegang Sukuk Ijarah sehubungan dengan ataupun berdasarkan Obligasi dan Sukuk Ijarah yang diterbitkan dan ditawarkan melalui Penawaran Umum, baik berupa Pokok Obligasi, Bunga Obligasi, Cicilan Imbalan Ijarah, Sisa Imbalan Ijarah, maupun denda dan kewajiban pembayaran ataupun penggantian lainnya (jika ada), yang terutang dari waktu ke waktu. Kegiatan Restrukturisasi

Perseroan

: Tindakan restrukturisasi yang akan dilakukan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan dari waktu ke waktu dalam rangka menjadi full

network and service provider terpadu terfokus pada selular, yang terdiri dari:

a. Tindakan menjual, menyewakan atau dengan cara lain mengalihkan aktiva dan bisnis Perseroan di bidang Kegiatan Usaha Utama Perseroan (termasuk namun tidak terbatas pada peralihan segala perjanjian dan hak-hak kontraktual) kepada Anak Perusahaan Perseroan dan menjual saham-saham Perseroan dalam Anak Perusahaan tersebut sepanjang tidak menyebabkan kepemilikan saham oleh Perseroan dalam Anak Perusahaan tersebut menjadi kurang dari 51% (lima puluh satu persen);

b. Tindakan menggabungkan bidang usaha di antara Anak Perusahaan;

c. Tindakan menjual, membeli atau dengan cara lain merestrukturisasi kepemilikan saham atau kepemilikan Perseroan atau Anak Perusahaan di luar kegiatan Usaha Utama Perseroan;

d. Tindakan Penjualan Aset Yang Diperkenankan;

e. Tindakan lain yang wajib dilakukan berdasarkan perubahan peraturan perundang-undangan atau kebijakan Pemerintah. Kegiatan Usaha Utama

Perseroan

: Kegiatan usaha penyelenggaraanjaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta informatika, dan/atau jasa teknologi konvergensi yang untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama meliputi:

a. Menyelenggarakan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi sertainformatika dan/atau jasa teknologi konvergensi termasuk namun tidakterbatas pada penyelenggaraan jasa teleponi dasar, jasa multimedia, jasa internet teleponi untuk keperluan publik, jasa interkoneksi internet, jasa akses internet, jaringan


(15)

Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan

: Jumlah yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah sebagai akibat dari kelalaian atau keterlambatan Perseroan memenuhi kewajiban pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan/atau pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah.

Besarnya Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan untuk Cicilan Imbalan Ijarah atas:

Sukuk Ijarah Seri A sebesar Rp264.450,- per hari; Sukuk Ijarah Seri B sebesar Rp3.629.000,- per hari; Sukuk Ijarah Seri C sebesar Rp1.468.500,- per hari; dan Sukuk Ijarah Seri D sebesar Rp1.659.220,- per hari.

Besarnya Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan untuk Sisa Imbalan Ijarah atas:

Sukuk Ijarah Seri A sebesar Rp3.777.780,- per hari; Sukuk Ijarah Seri B sebesar Rp42.444.450,- per hari; Sukuk Ijarah Seri C sebesar Rp16.500.000,- per hari; dan Sukuk Ijarah Seri D sebesar Rp17.937.500,- per hari.

Konirmasi Tertulis : Laporan konirmasi tertulis dan/atau laporan-laporan saldo

Obligasidalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening

Efek dan konirmasi tersebut menjadi dasar untuk pembayaran

Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.

KSEI : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

Kopindosat Koperasi Pegawai Indosat

Kustodian : Pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Masa Penawaran Umum : Jangka waktu selama dapat diajukan pemesanan Obligasidan

Sukuk Ijarah oleh Masyarakat sebagaimana diatur dalam Jadwal Emisi.

Masyarakat : Perorangan, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara

Asing dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri.

Menara Indosat : Struktur menara telekomunikasi yang dirancang dan didirikan

khusus untuk mendukung antena untuk transmisi atau reception dan retransmission dari sinyal elektronik dalam Kegiatan Usaha Utama Perseroan, termasuk struktur sipil dan mekanikal dan interest pada harta tak bergerak dimana menara tersebut berlokasi.

Menkominfo : Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Menkumham : Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Mhz : Megahertz atau 1 juta hertz, dimana hertz adalah satuan frekuensi.

MIDI : Layanan data tetap, yang termasuk multimedia, komunikasi data

dan layanan internet.

MMS : Multimedia Messaging Service, yaitu sistem telekomunikasi selular

yang dapat mengirimkan pesan SMS dalam bentuk graik, suara


(16)

Modal Konsolidasi : Modal (ekuitas) konsolidasi Perseroan.

MPLS : Multi-Protocol Label Switching, jaringan data komunikasi teknologi

yang dapatmeningkatkan eisiensi arus data traik melalui traic

management pattern yangmengklasiikasikan data berdasarkan

aplikasi.

MOU : Minute of Usage, menit pemakaian untuk setiap pelanggan selular

dihitung dengan membagi jumlah menit untuk pemakaian panggilan keluar dari pelanggan prabayar dan pasca bayar untuk setiap bulan dengan jumlah rata-rata pelanggan selular prabayar dan pasca bayar aktif. Jumlah rata-rata pelanggan selular prabayar dan pasca bayar adalah jumlah pelanggan selular aktif pada awal dan akhir bulan dibagi dua.

Mobile Internet : Akses nirkabel internet melalui tower selular ke komputer, mobile

phone dan perangkat digital lain yang menggunakan modem

portable.

Network JV : Berarti sebuah perusahaan yang berbadan hukum atau tidak

berbadan hukum (termasuk setiap korporasi atau perseroan terbatas), asosiasi, rekanan atau usaha patungan, dimana Perseroan atau anak perusahaannya memiliki minimal kepemilikan saham 25%, didirikan sehubungan dengan Pengaturan Network Sharing dan salah satu anak perusahaannya.

Obligasi : Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 yang

dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi dan

dibuktikan dengan Sertiikat Jumbo Obligasi, dan akan dicatatkan

di Bursa Efek dan didaftarkan di KSEI, dalam jumlah pokok sebesar Rp2.700.000.000.000,00 (dua triliun tujuh ratus miliar Rupiah) yang terdiri dari:

- Obligasi Seri A : sebesar Rp844.000.000.000,- (delapan ratus empat puluh empat miliar Rupiah) Obligasi Seri A dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,00% (tujuh koma nol persen) per tahun dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi;

- Obligasi Seri B : sebesar Rp628.000.000.000,- (enam ratus dua puluh delapan miliar Rupiah) Obligasi Seri B dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,15% (delapan koma lima belas persen) per tahun dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak sejak Tanggal Emisi;

- Obligasi Seri C : sebesar Rp312.0000.000.000,- (tiga ratus dua belas miliar Rupiah) Obligasi Seri C dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,55% (delapan koma lima puluh lima persen) per tahun dengan jangka waktu 5 (lima) tahun sejak sejak Tanggal Emisi;


(17)

Obligasi Berkelanjutan : Berarti Obligasi Berkelanjutan II Indosat, yang akan ditawarkan oleh Penjamin Emisi Obligasi kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Berkelanjutan dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp9.000.000.000.000,- (sembilan triliun Rupiah).

Obyek Ijarah : Berarti hak atas sebagian manfaat kapasitas jaringan yang

digunakan untuk penyelenggaraan layanan MIDI milik Perseroan.

Ooredoo : Ooredoo QSC.

Ooredoo Asia Pte., Ltd : Ooredoo Asia Pte., Ltd. dahulu Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte., Ltd. Otoritas Jasa Keuangan atau

OJK

: Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No.21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011”)

OTT : Kegiatan usaha layanan over the top.

PGBS : PT Padang Golf Bukit Sentul

Pemegang Obligasi : Masyarakat yang menanamkan dananya ke dalam Obligasi dan

memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi, yang terdiri dari:

a. Pemegang Rekening yang melakukan investasi langsung atas Obligasi; dan/atau

b. Masyarakat di luar Pemegang Rekening yang melakukan investasi atas Obligasi melalui Pemegang Rekening.

Pemegang Sukuk Ijarah : Masyarakat yang menanamkan dananya ke dalam Sukuk Ijarah dan memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Sukuk Ijarah, yang terdiri dari:

a. Pemegang Rekening yang melakukan investasi langsung atas Sukuk Ijarah; dan/atau;

b. Masyarakat di luar Pemegang Rekening yang melakukan investasi atas Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening. Pemegang Rekening : Pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di

KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/ atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan UUPM dan peraturan KSEI.

Pemerintah : Pemerintah Negara Republik Indonesia.

Penawaran Umum : Kegiatan penawaran Obligasi dan Sukuk Ijarah yang dilakukan

oleh Perseroan untuk menjual Obligasi dan Sukuk Ijarah kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah.


(18)

Pengakuan Utang Obligasi : Akta yang memuat pengakuan Perseroan atas jumlah utang yang diperoleh sehubungan dengan Obligasi ini yang dimuat dalam Pengakuan Utang Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 Akta No. 24 tanggal 12 Mei 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta.

Pengaturan Network Sharing : Pengaturan yang bona ide antara dua atau lebih jasa telekomunikasi dan/atau penyedia jaringan untuk kepentingan pembagian jaringan telekomunikasi, transmisi dan peralatan terkait (termasuk Aset Infrastruktur Aktif) sehubungan dengan Bisnis Telekomunikasi, termasuk pengaturan yang melibatkan pembagian sebagian atau seluruh jaringan akses radio atau jaringan inti.

Penjualan Aset yang Diperkenankan

: Berarti Penjualan Aset Infrastruktur Aktif Yang Diperkenankan atau Penjualan Aset Infrastruktur Pasif yang Diperkenankan.

Penjualan Aset Infrastruktur Aktif yang Diperkenankan

: Berarti, sehubungan dengan Perseroan atau Anak Perusahaan, salah satu dari hal-hal sebagai berikut:

a. (x) setiap transaksi (atau rangkaian transaksi terkait) yang melibatkan pelepasan kepada setiap Network JV atas Aset Infrastruktur Aktif (atau bagian daripadanya), secara langsung atau melalui penjualan saham dalam Anak Perusahaan kepada setiap Network JV, dimana, nilai keseluruhan atau jumlah pembayaran keseluruhan yang diterima atau piutang dari transaksi tersebut (atau rangkaian transaksi terkait) tidak melebihi 20% dari Total Aset; atau (y) setiap Transaksi Aset Infrastruktur Aktif Alternatif, dimana nilai keseluruhan atau jumlah pembayaran keseluruhan yang diterima atau piutang untuk Transaksi Aset Infrastruktur Aktif Alternatif, tidak melebihi 20% dari Total Aset;

b. setiap penjualan, sewa, pengalihan, penerbitan atau setiap penyewaan kembali atau pembelian kembali atas Aset Infrastruktur Aktif (atau bagian daripadanya) secara langsung atau melalui penjualan atau pembelian kembali saham dalam Anak Perusahaan yang terjadi sesuai dengan perjanjian untuk transaksi (atau rangkaian transaksi yang terkait) yang melibatkanbaik pelepasan kepada Network JV atas setiap Aset Infrastruktur Aktif (atau bagian daripadanya) yang memenuhi klausa (a)(x) dan Transaksi Aset Infrastruktur Aktif Alternatif yang memenuhi klausa (a)(y), dengan ketentuan bahwa nilai keseluruhan atau jumlah pembayaran keseluruhan yang diterima atau piutang dari transaksi tersebut (atau rangkaian transaksi terkait), tidak melebihi 20% Total Aset.


(19)

Penjualan Aset Infrastruktur Pasif yang Diperkenankan

: Berarti, sehubungan dengan Perseroan atau Anak Perusahaan, salah satu dari hal-hal sebagai berikut:

a. (x) setiap transaksi (atau rangkaian transaksi terkait) yang melibatkanpelepasan dan penyewaan kembali atau pelepasan lebih lanjut dan penyewaan kembali Menara Indosat (atau bagiandaripadanya), secara langsung atau melalui penjualan saham dalam AnakPerusahaan; dan/atau (y) setiap Transaksi Aset Infrastruktur Pasif Alternatif;

b. setiap penjualan, sewa, pengalihan, penerbitan atau pengalihan dalam bentuk lain dan setiap penyewaan kembali atau pembelian kembali atas Menara Indosat (atau bagian daripadanya) secara langsung atau melalui penjualan ataupembelian kembali saham dalam Anak Perusahaan yang terjadi sesuai dengan perjanjian untuk transaksi (atau rangkaian transaksi yang terkait) yang melibatkan pelepasan dan penyewaan kembali Menara Indosat (atau bagian daripadanya) yang memenuhi klausa (a)(x) dan/ atau Transaksi Aset Infrastruktur Pasif Alternatif yang memenuhi klausa (a)(y).

Penitipan Kolektif : Jasa penitipan kolektif atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah

: Pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dan menjamin sesuai dengan bagian masing-masing dengan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli dan membayar sisa Obligasi dan Sukuk Ijarah yang tidak diambil oleh Masyarakat sesuai dengan ketentuan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah.

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah

: PT BCA Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas yang bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan dan penatalaksanaan Emisi sesuai dengan ketentuan-ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya, seluruhnya berkedudukan di Jakarta, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah.

Peraturan No.VI.C.3 : Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.3 Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Perseroan.

Peraturan No.VI.C.4 : Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.4 Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum Dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.

Peraturan No.IX.A.2 : Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.2 Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. Peraturan No.IX.A.7 : Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.7 Lampiran atas Keputusan

Ketua Bapepam dan LK No.Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum beserta perubahannya.


(20)

Peraturan OJK No. 7/2017 : Peraturan OJK No.7/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk Peraturan OJK No. 9/2017 : Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang

Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas dalam rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Utang.

Peraturan OJK No. 30/2015 : Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 19 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 32/2014 : Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka sebagaimana diubah oleh Peraturan OJK No. 10/POJK.04/2017 tentang Perubahan atas Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka.

Peraturan OJK No. 33/2014 : Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 34/2014 : Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 35/2014 : Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan OJK No.36/2014 : Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014

tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang Dan/ Atau Sukuk.

Peraturan OJK No.55/2015 : Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Peraturan OJK No.56/2015 : Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi

: Perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI perihal pelaksanaan pembayaran Bunga Obligasi serta pelunasan Pokok Obligasi dan pelaksanaan pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah serta pelunasan Sisa Imbalan Ijarah No.32 tanggal 23 Maret 2017, yang seluruhnya dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta berikut perubahan-perubahannya, dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.


(21)

Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek

: Perjanjian antara Perseroan dengan Bursa Efek perihal pencatatan Obligasi dan Sukuk Ijarah, sebagaimana dimuat dalam perjanjian yang dibuat di bawah tangan, bermaterai cukup, tertanggal SP-002/BEI.PP2/03-2017 No. 27 Maret 2017, berikut perubahan-perubahannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi

: Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi yang dimuat dalam Akta No. 31 tanggal 23 Maret 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 No.36 tanggal 11 April 2017, Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 No.25 tanggal 12 Mei 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta berikut perubahan-perubahannya, dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah

: Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Sukuk Ijarah yang dimuat dalam Akta No. 36 tanggal 23 Maret 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 No. 39 tanggal 11 April 2017 dan Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 No. 29 tanggal 12 Mei 2017, yang seluruhnya dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta berikut perubahan-perubahannya, dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. Perjanjian Perwaliamanatan

Obligasi

: Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Wali Amanat dengan syarat dan ketentuan yang dimuat dalam Akta No. 30 tanggal 23 Maret 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 No. 35 tanggal 11 April 2017, Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 No. 23 tanggal 12 Mei 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta berikut perubahan-perubahannya, dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah

: Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Wali Amanat Sukuk Ijarah dengan syarat dan ketentuan yang dimuat dalam Akta No. 34 tanggal 23 Maret 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 No. 38 tanggal 11 April 2017, Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 No. 27 tanggal 12 Mei 2017, yang seluruhnya dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris, Notaris di Jakarta berikut perubahan-perubahannya, dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.


(22)

Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI

: Perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI perihal Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0019/PO/KSEI/0317 tanggal 23 Maret 2017, dibuat di bawah tangan bermaterai cukup berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Tentang Pendaftaran Sukuk Ijarah di KSEI

: Perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI perihal Pendaftaran Sukuk Ijarah di KSEI No. No. SP-0003/PO-Syrh/ KSEI/0317 tanggal 23 Maret 2017, yang dibuat di bawah tangan bermaterai cukup berikut perubahan-perubahannya dan/ atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi

: Pernyataan yang dibuat oleh Perseroan yang dimuat dalam akta No. 29 tanggal 23 Maret 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Addendum I Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Indosat No. 34 tanggal 11 April 2017 dan Addendum II Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Indosat No.22 tanggal 12 Mei 2017, yang seluruhnya dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris, Notaris di Jakarta berikut perubahan-perubahannya, dan/ atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Ijarah

: Pernyataan yang dibuat oleh Perseroan yang dimuat dalam akta No. 33 tanggal 23 Maret 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Addendum I Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat No. 37 tanggal 11 April 2017, Addendum II Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat No. 26 tanggal 12 Mei 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris, Notaris di Jakarta berikut perubahan-perubahannya, dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. Pernyataan Pendaftaran

: Pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Angka 19 Undang-Undang Pasar Modal juncto Peraturan Peraturan OJK No. 7/2017, berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada OJK sebelum melakukan Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan OJK.

Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif

: Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan Nomor: IX.A.2 yaitu: Pernyataan Pendaftaran dapat menjadi efektif dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:


(23)

Perseroan : PT Indosat Tbk.

Perusahaan Asosiasi : suatu entitas termasuk entitas non korporasi seperti persekutuan,

dimana Perseroan mempunyai pengaruh signiikan dengan

kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perseroan lebih dari 20% dan di bawah 50% sesuai dengan pernyataan standar akuntansi yang berlaku di Negara Indonesia.

Pihak Terailiasi : Ailiasi sebagaimana dideinisikan dalam Pasal 1 UUPM.

Pinjaman Bersih : Total Utang Konsolidasi dikurangi dengan (i) kas dan setara kas konsolidasi; dan (ii) Investasi Keuangan.

Piutang Yang Diperkenankan : Pinjaman atau kredit yang diberikan oleh Perseroan atau Anak Perusahaan:

a. kepada Grup atau anggota Grup

b. yang telah diberikan sebelum ditandatanganinya akta Perjanjian Perwaliamanatan dengan rincian seperti yang tercantum dalam laporan keuangan per tanggal 31-12-2016; atau

c. merupakan uang muka atau pinjaman yang merupakan utang dagang biasa dan lazim diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan atau Anak Perusahaan sehari-hari; atau d. kepada karyawan Perseroan sesuai kebijakan Perseroan (untuk

menghindari keragu-raguan, pinjaman tersebut diberikan oleh Perseroan); atau

e. kepada karyawan Anak Perusahaan sesuai kebijakan Anak Perusahaan (untuk menghindari keragu-raguan, pinjaman tersebut diberikan oleh Anak Perusahaan)

Pokok Obligasi : Jumlah pokok pinjaman/utang Perseroan kepada Pemegang

Obligasi, yang pada Tanggal Emisi harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 dan Pasal 6 Perjanjian Perwaliamanatan.

Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran

Umum Berkelanjutan atas Obligasi dan Sukuk yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi dengan tujuan agar Masyarakat membeli Obligasi dan Sukuk, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 butir 26 Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan OJK No. 9/2017 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan dengan memperhatikan peraturan Nomor:IX.A.2 dan Peraturan OJK No. 36/2014.

Prospektus Ringkas : berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Emisi dengan tujuan agar Masyarakat membeli Obligasi dan Sukuk Ijarah sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 9/2017 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Utang.

PSN : PT Pasiik Satelit Nusantara.

PSTN : Public Switched Telephone Network, yaitu jaringan telepon tetap yang dioperasikan dandikelola oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

PUB I Tahap IV : Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap IV Tahun 2015.


(24)

Rekening Efek : Rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi.

RNC : Radio Network Controller, suatu perangkat yang berfungsi untuk

mengontrol BTS 3G (Node B) dan sebagai konsentrator traik dari

BTS ke MSC untuk suara dan SGSN untuk data.

Roaming : Fitur telekomunikasi selular yang dapat membuat pelanggan

dari suatu jaringan menggunakan telepon genggam dan nomor teleponnya di suatu wilayah dimana terdapat cakupan jaringan selular yang diselenggarakan oleh penyelenggara lain.

RUPO : Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal

10 Perjanjian Perwaliamanatan.

RUPSI : Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah sebagaimana diatur dalam

Pasal 10

Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

Satelindo : PT Satelit Palapa Indonesia.

Satuan Pemindahbukuan : Satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dan

diperdagangkan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya, yaitu senilai Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya.

Sisa Imbalan Ijarah : Jumlah kewajiban Perseroan kepada Pemegang Sukuk

Ijarah berdasarkan Sukuk Ijarah dalam jumlah sebesar Rp 300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar Rupiah) yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan memperhatikan syarat-syarat sebagaimana diuraikan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan jumlah mana dapat berkurang sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali sebagai

pembayaran Sisa Imbalan Ijarah yang dibuktikan dengan Sertiikat

Jumbo Sukuk Ijarah.

Sertiikat Jumbo Obligasi : Bukti penerbitan Obligasi yang disimpan di KSEI yang diterbitkan

atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening.

Sertiikat Jumbo Sukuk Ijarah : Bukti penerbitan Sukuk Ijarah yang disimpan di KSEI yang diterbitkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening.

SGI : Sentral Gerbang Internasional.


(25)

SMS : Short Message Service, sarana untuk mengirim atau menerima pesan yang berisi huruf dan angka kepada atau dari telepon genggam selular.

Sukuk : Efek Syariah berupa sertiikat atau bukti kepemilikan yang bernilai

sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi) atas:

1) Aset berwujud tertentu;

2) Nilai manfaat atas aset berwujud tertentu yang sudah ada maupun yang akan ada;

3) Jasa yang sudah ada maupun yang akan ada; 4) Aset proyek tertentu; dan/atau

5) Kegiatan investasi yang telah ditentukan.

Sukuk Ijarah : Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 yang

dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah

dan dibuktikan dengan Sertiikat Jumbo Sukuk Ijarah, dan akan

dicatatkan di Bursa Efek dan didaftarkan di KSEI, dalam jumlah Sisa Imbalan Ijarah Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar Rupiah) yang terdiri dari:

- Sukuk Ijarah Seri A : Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp17.000.000.000,- (tujuh belas miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp1.190.000.000,- (satu miliar seratus sembilan puluh juta Rupiah) per tahun dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi; - Sukuk Ijarah Seri B : Sisa Imbalan Ijarah sebesar

Rp160.000.000.000,- (seratus enam puluh miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp13.680.000.000,- (tiga belas miliar enam ratus delapan puluh juta Rupiah) per tahun dengan jangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi; - Sukuk Ijarah Seri C : Sisa Imbalan Ijarah sebesar

Rp60.000.000.000,- (enam puluh miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp5.340.000.000,- (lima miliar tiga ratus empat puluh juta Rupiah) per tahun dengan jangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi;

- Sukuk Ijarah Seri D : Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp63.000.000.000,- (enam puluh tiga miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp5.827.500.000,- (lima miliar delapan ratus dua puluh tujuh juta lima ratus ribu Rupiah) per tahun dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi;

Sukuk Ijarah Berkelanjutan : Berarti Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat, yang akan ditawarkan oleh Penjamin Emisi Obligasi kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Berkelanjutan dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah). Tanggal Emisi : Tanggal distribusi Obligasi dan Sukuk Ijarah ke dalam Rekening Efek

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasidan Sukuk Ijarah berdasarkan

penyerahan Sertiikat Jumbo Obligasi dan Sertiikat Jumbo Sukuk

Ijarah yang diterima oleh KSEI dari Perseroan yang juga merupakan Tanggal Pembayaran.

Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi

: Tanggal jatuh tempo masing-masing seri Obligasi dan dapat ditagihnya seluruh pokok masing-masing seri Obligasi yang wajib dibayar oleh Perseroan.


(26)

Tanggal Pembayaran Emisi : Tanggal pembayaran dana hasil Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah kepada Perseroan yang telah disetor oleh Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah melalui Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah.

Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah

: Tanggal-tanggal jatuh tempo pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah kepada Pemegang Sukuk Ijarah yang berhak, yang ditentukan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. Tanggal Pembayaran Kembali

Sisa Imbalan Ijarah

: Tanggal dimana Sisa Imbalan Ijarah menjadi jatuh tempo dari Sukuk Ijarah dan wajib dibayar kepada Pemegang Sukuk Ijarah sebagaimana ditetapkan dalam Daftar Pemegang Rekening melalui Agen Pembayaran, dengan memperhatikan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

Telekomunikasi Tetap : Layanan telekomunikasi tetap atau disebut juga “Telepon Tetap” yang mencakup telepon tetap nirkabel dengan teknologi CDMA, telepon tetap kabel dan Sambungan Telekomunikasi Jarak Jauh, domestik dan internasional.

Telkom : PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Telkomsel : PT Telekomunikasi Selular.

Total Aset : Berarti sejak tanggal ditetapkan, jumlah aset terkonsolidasi yang dicatat dalam laporan keuangan kuartal terkonsolidasi yang terbaru dari Perseroan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Total Utang Konsolidasi : Berarti:

i) Jumlah utang pokok dan premium (jika ada) sehubungan dengan utang kepada pihak tersebut dan utang sebagaimana dibuktikan dengan notes, surat utang, sukuk atau instrumen serupa lainnya yang mengandung bunga yang harus dibayar; ii) Seluruh kewajiban kepada suatu pihak sehubungan dengan

utang pengadaan yang merupakan utang dagang kepada pemasok: (a) yang mengandung bunga; dan (b) memiliki jatuh tempo lebih dari 6 (enam) bulan setelah tanggal penerbitan

invoice.

Akan tetapi, sehubungan dengan anggota dari Grup, tidak termasuk seluruh pinjaman yang diperoleh anggota Grup dari pemegang saham Perseroan (baik langsung maupun tidak langsung) yang memiliki peringkat subordinasi terhadap pinjaman sebagaimana dimaksud dalam butir (i) dan (ii) di atas.


(27)

Transaksi Aset Infrastruktur Aktif Alternatif

: Berarti, sehubungan dengan Perseroan atau Anak Perusahaan, setiap transaksi (atau rangkaian transaksi terkait) dimana Perseroan atau Anak Perusahaan secara kontraktual memberikan hak dan manfaat manajemen/pengelolaan dan/atau hak operasional dan manfaat dan/atau beberapa atau sebagian besar hak dan manfaat kepemilikan dari satu atau lebih Aset Infrastruktur Aktif kepada satu atau lebih Network JV, dan Network JV atau Network JV secara kontraktual menerima kewajiban sehubungan dengan manajemen/ pengelolaan dan/atau operasi dan/atau yang mungkin terkait atau tidak terkait dengan kepemilikan atas Aset Infrastruktur Aktif untuk periode apapun, dari setiap yang mungkin termasuk atau tidak termasuk pengalihan atas atau perjanjian untuk mengalihkan hak yang sah untuk setiap hak dan/atau aset Perseroan atau Anak Perusahaan kepada Network JV tersebut atau menjual, menyewa, mengalihkan atau menerbitkan hak dan/atau aset Perseroan atau Anak Perusahaan kepada Network JV (atau kesepakatan untuk melakukan hal tersebut), dalam hal demikian, dimana Perseroan atau setiap Anak Perusahaan tetap memiliki hak untuk menggunakan (baik berdasarkan perjanjian sewa atau lainnya) semua atau porsi dari Aset Infrastruktur Aktif tersebut.

Transaksi Aset Infrastruktur Pasif Alternatif

: Berarti sehubungan dengan Perseroan atau Anak Perusahaan, setiap transaksi (atau rangkaian transaksi terkait) dimana Emiten atau Anak Perusahaan secara kontraktual memberikan hak dan manfaat manajemen/pengelolaan dan/atau operasional dan/atau beberapa atau sebagian besar hak dan manfaat kepemilikan dari satu atau lebih Menara Indosat dan/atau tanah dan bangunan kepada satu atau lebih pihak, dan pihak atau pihak pihak lain tersebut secara kontraktual menerima kewajiban sehubungan dengan manajemen/pengelolaan dan/atau operasi dan/atau yang mungkin terkait atau tidak terkait dengan kepemilikan atas Menara Indosat dan/atau tanah dan bangunan untuk periode apapun, dari setiap yang mungkin termasuk atau tidak termasuk pengalihan atas atau perjanjian untuk mengalihkan hak yang sah untuk setiap hak dan/atau aset kepada pihak tersebut atau menjual, menyewa, mengalihkan atau menerbitkan hak dan/atau aset kepada pihak tersebut (atau kesepakatan untuk melakukan hal tersebut), dalam hal demikian, dimana Perseroan atau Anak Perusahaan tetap memiliki hak untuk menggunakan (baik berdasarkan perjanjian sewa atau lainnya) semua atau porsi dari Menara Indosat dan/atau tanah dan bangunan tersebut.

Undang-Undang Pasar Modal (UUPM)

: Undang-Undang Republik Indonesia No.8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal Lembaran Negara Republik Indonesia No.64 Tahun 1995 Tambahan No.3608.

VoIP : Voice over Internet Protocol, sarana pengiriman informasi suara

dengan menggunakan Internet protocol. Informasi suara dikirimkan dengan discrete packets dalam bentuk digital, bukan melalui

circuit-committed protocols dari PSTN seperti biasanya, sehingga

dapat menghindari biaya yang dikenakan oleh para penyelenggara sambungan jarak jauh konvensional.

VSAT : Very Small Aperture Terminal, satellite dish yang ukurannya relatif

kecil, biasanyaberdiameter 1,5 sampai dengan 3,8 meter, yang diletakkan di tempat pengguna dandigunakan untuk komunikasi data dua arah melalui satelit.


(1)

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN(lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES(continued)

Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan

Offsetting financial assets and financial liabilities

Aset dan liabilitas keuangan berikut tunduk pada dasar saling hapus, pengaturan induk untuk menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan atau perjanjian serupa.

The following financial assets and liabilities are subject to offsetting, enforceable master netting arrangements or similar agreement.

A B C D Neto/Net

Aset Keuangan/Financial assets Piutang usaha/Trade receivables

31/12/2016 3,651,743 (944,464) 2,707,279 - 2,707,279

31/12/2015 3,761,037 (1,030,862) 2,730,175 - 2,730,175

31/12/2014 3,137,513 (1,045,401) 2,092,112 - 2,092,112

Aset derivative/Derivatives assets

31/12/2016 15,437 - 15,437 (15,437)

-31/12/2015 1,030 - 1,030 (1,030)

-31/12/2014 75,986 - 75,986 (75,986)

-Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities Utang usaha/Trade payables

31/12/2016 (1,789,527) 944,464 (845,063) - (845,063)

31/12/2015 (1,795,004) 1,030,862 (764,142) - (764,142)

31/12/2014 (1,735,960) 1,045,401 (690,559) - (690,559)

Liabilitas derivative/Derivatives liabilities

31/12/2016 (20,814) - (20,814) (20,814)

-31/12/2015 (290,747) - (290,747) (290,747)

-31/12/2014 (31,740) - (31,740) (31,740)

-A) Jumlah bruto diakui dalam aset/(liabilitas) keuangan/Gross amounts of recognized financial asset/ (liabilities) B) Jumlah bruto yang disaling hapuskan/Gross amounts off-set

C) Jumlah neto di laporan posisi keuangan/Net amounts presented in the financial position D) Perjanjian induk penyelesaian/Master netting arrangement

Untuk aset dan liabilitas keuangan yang tunduk pada pengaturan induk untuk menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan atau perjanjian serupa di atas, setiap perjanjian antara Grup dan pihak lawan memperbolehkan penyelesaian neto atas aset dan liabilitas keuangan bersangkutan ketika kedua pihak memilih untuk menyelesaikan dengan dasar neto. Ketika pemilihan demikian tidak ada, aset dan liabilitas keuangan diselesaikan dengan dasar bruto, tetapi masing-masing pihak dalam pengaturan induk untuk menyelesaikan secara neto atau perjanjian serupa mempunyai opsi untuk menyelesaikan jumlah-jumlah tersebut secara neto pada peristiwa di mana terjadi gagal bayar pada salah satu pihak.

For the financial assets and liabilities subject to enforceable master netting arrangements or similar arrangements above, each agreement between the Group and the counterparty allows for net settlement of the relevant financial assets and liabilities when both parties elect to settle on a net basis. In the absence of such an election, financial assets and liabilities will be settled on a gross basis, however, each party to the master netting agreement or similar agreement will have the option to settle all such amounts on a net basis in the event of default of the other party.

Jaminan

Perusahaan tidak memiliki jaminan pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.

Collateral

The Company did not hold any collateral as of 31 December 2016, 2015 and 2014.


(2)

37. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK LAPORAN

ARUS KAS 37. SUPPLEMENTARY INFORMATION FOR CASHFLOWS

2016 2015 2014

Aktivitas investasi non-kas Significant non-cash

yang signifikan: investing activities:

Akuisisi aset tetap melalui Acquisition of fixed assets

sewa pembiayaan 372,846 118,961 426,664 under finance lease

Akuisisi aset tetap Acquisition of fixed assets

melalui utang 3,427,260 4,862,881 2,015,609 credited to payables

Uang muka untuk akuisisi Advance for acquisition of

aset tetap 70,025 79,107 92,162 property and equipment

38. REKLASIFIKASI AKUN 38. ACCOUNT RECLASSIFICATION

Akun tertentu pada laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Rincian reklasifikasi adalah sebagai berikut:

Certain account in the consolidated statement of cash flows for the year ended 31 December 2015 and 2014 has been reclassified to conform with the presentation of the consolidated statement of cash flows for year ended 31 December 2016. The details of the reclassification are as follows:

Sebelum Setelah

reklasifikasi/ reklasifikasi/

Before Reklasifikasi/ After

reclassification Reclassification reclassification

31 Desember 2015 31 December 2015

Laporan arus kas Statement of cash flows

Arus kas bersih yang diperoleh Net cash provided by

dari aktivitas operasi 8,264,993 441,678 8,706,671 operating activities

Arus kas bersih yang digunakan Net cash used in

untuk aktivitas pendanaan (1,085,398) (441,678) (1,527,076) financing activities

Sebelum Setelah

reklasifikasi/ reklasifikasi/

Before Reklasifikasi/ After

reclassification Reclassification reclassification

31 Desember 2014 31 December 2014

Laporan arus kas Statement of cash flows

Arus kas bersih yang diperoleh Net cash provided by

dari aktivitas operasi 7,348,789 363,759 7,712,548 operating activities

Arus kas bersih yang digunakan Net cash used in


(3)

39. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2014

39. RESTATEMENT OF 2014 CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Laporan keuangan konsolidasian tahun 2014 telah

disajikan kembali: The 2014 consolidated financial statements havebeen restated: (1) untuk penerapan retrospektif PSAK 24 (Revisi

2013), “Imbalan Kerja”

(2) untuk koreksi atas dampak tidak menyertakan penyesuaian reklasifikasi terkait dengan laba atas penjualan investasi efek sebesar Rp413.700.

(1) to retrospectively adopt PSAK 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”.

(2) to correct the effect of not including the reclassification adjustment relating to the gain on sale of an equity investment amounting to Rp413,700

Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai

berikut: The impacts of the restatement are as follows:

Laporan posisi keuangan konsolidasian: Consolidated statement of financial position:

31 Desember 2014

(Dilaporkan Penyesuaian

sebelumnya)/ penyajian 31 Desember 2014

31 December 2014 kembali/ (Disajikan kembali)/ (As previously Restatement 31 December 2014

reported) adjustments (As restated)

ASET ASSETS

Aset lancar Current assets

Bagian dari beban Current portion of

dibayar di muka: prepayments:

- Beban dibayar di muka Prepaid expenses

-lainnya 72,699 (708) 71,991 - others

Aset tidak lancar Non-current assets

Aset pajak tangguhan - Deferred tax asset

-bersih 85,181 6,876 92,057 - net

Beban dibayar di muka

jangka panjang: Long-term prepayments:

Prepaid expenses -- Beban dibayar di muka lainnya 109,152 11,652 120,804 - others

Aset tidak lancar lain-lain - Other non-current

bersih 132,143 (2,964) 129,179 assets – net

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas jangka pendek Current liabilities

Kewajiban kerja Short-term employee

jangka pendek 332,158 (35) 332,123 benefit obligations

Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities

Liabilitas pajak tangguhan

-bersih 662,929 42,988 705,917 Deferred tax liabilities - net Kewajiban imbalan kerja jangka Long-term employee benefit

panjang setelah dikurangi obligations - net of


(4)

39. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN(lanjutan)

39. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS(continued)

Laporan posisi keuangan konsolidasian:(lanjutan) Consolidated statement of financial position:(continued)

31 Desember 2014

(Dilaporkan Penyesuaian

sebelumnya)/ penyajian 31 Desember 2014

31 December 2014 kembali/ (Disajikan kembali)/ (As previously Restatement 31 December 2014

reported) adjustments (As restated)

EKUITAS EQUITY

Saldo laba Retained earnings:

Belum dicadangkan 10,889,973 16,146 10,906,119 Unappropriated

Pengukuran kembali atas Remeasurement gains on

program imbalan pasti - 92,268 92,268 defined benefit plans Kepentingan nonpengendali 686,542 (5,823) 680,719 Non-controlling interests

Laporan laba rugi Consolidated statement of profit or loss

dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian and other comprehensive income

Tahun berakhir 31 Desember 2014

(Dilaporkan Tahun berakhir

sebelumnya)/ Penyesuaian 31 Desember 2014 Year ended penyajian (Disajikan kembali)/

31 December 2014 kembali/ Year ended

(As previously Restatement 31 December 2014

reported) adjustments (As restated)

BEBAN EXPENSE

Karyawan (1,712,518) (26,109) (1,738,627) Personnel

MANFAAT PAJAK

PENGHASILAN 77,901 5,902 83,803 INCOME TAX BENEFIT

LABA (RUGI) TAHUN

BERJALAN YANG DAPAT (LOSS) PROFIT FOR THE

DIATRIBUSIKAN KEPADA: YEAR ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk (1,987,170) (21,194) (2,008,364) Owners of the parent Kepentingan nonpengendali 129,148 987 130,135 Non-controlling interests

PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE

LAIN INCOME

Kerugian pengukuran Remeasurement

kembali atas losses

program imbalan pasti - (174,332) (174,332) defined benefit plans Investasi tersedia untuk dijual : Available-for-sale investment - Penyesuaian reklasifikasi - (413,700) (413,700) Reclassification adjustments -Pajak penghasilan - 43,583 43,583 Income tax effect

- (544,449) (544,449)

RUGI PER SAHAM DASAR BASIC AND DILUTED LOSS


(5)

40. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

40. REISSUANCE OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Laporan keuangan konsolidasian ini juga dicantumkan dalam prospektus dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II tahap I yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini masih dalam proses persiapan. Oleh karena itu, Perusahaan menyajikan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.

These consolidated financial statements are also included in prospectus for the Shelf Registration Bonds and Sukuk Ijarah II phase I which up to the date of the completion of these consolidated financial statements is still in preparation process. Accordingly, the Company is presenting its consolidated financial statements as of and for the years ended 31 December 2016, 2015, and 2014.


(6)