2.8 Epidemilogi Meningitis 2.8.1. Distribusi Frekuensi Meningitis
a. Orang Manusia
Umur dan daya tahan tubuh sangat mempengaruhi terjadinya meningitis. Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan dan
distribusi terlihat lebih nyata pada bayi. Meningitis purulenta lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak karena sistem kekebalan tubuh belum terbentuk sempurna.
27
Puncak insidensi kasus meningitis karena Haemophilus influenzae di negara berkembang adalah pada anak usia kurang dari 6 bulan, sedangkan di Amerika
Serikat terjadi pada anak usia 6-12 bulan. Sebelum tahun 1990 atau sebelum adanya vaksin untuk Haemophilus influenzae tipe b di Amerika Serikat, kira-kira 12.000
kasus meningitis Hib dilaporkan terjadi pada umur 5 tahun.
9
Insidens Rate pada usia 5 tahun sebesar 40-100 per 100.000.
7
Setelah 10 tahun penggunaan vaksin, Insidens Rate menjadi 2,2 per 100.000.
9
Di Uganda 2001-2002 Insidens Rate meningitis Hib pada usia 5 tahun sebesar 88 per 100.000.
28
b. Tempat
Risiko penularan meningitis umumnya terjadi pada keadaan sosio-ekonomi rendah, lingkungan yang padat seperti asrama, kamp-kamp tentara dan jemaah haji,
dan penyakit ISPA.
16
Penyakit meningitis banyak terjadi pada negara yang sedang berkembang dibandingkan pada negara maju.
27
Insidensi tertinggi terjadi di daerah yang disebut dengan the African Meningitis belt, yang luas wilayahnya membentang dari Senegal sampai ke Ethiopia
meliputi 21 negara. Kejadian penyakit ini terjadi secara sporadis dengan Insidens
Universitas Sumatera Utara
Rate 1-20 per 100.000 penduduk dan diselingi dengan KLB besar secara periodik.
9
Di daerah Malawi, Afrika pada tahun 2002 Insidens Rate meningitis yang disebabkan oleh Haemophilus influenzae 20-40 per 100.000 penduduk.
29
c. Waktu
Kejadian meningitis lebih sering terjadi pada musim panas dimana kasus- kasus infeksi saluran pernafasan juga meningkat. Di Eropa dan Amerika utara
insidensi infeksi Meningococcus lebih tinggi pada musim dingin dan musim semi sedangkan di daerah Sub-Sahara puncaknya terjadi pada musim kering.
10
Meningitis karena virus berhubungan dengan musim, di Amerika sering terjadi selama musim panas karena pada saat itu orang lebih sering terpapar agen
pengantar virus.
21
Di Amerika Serikat pada tahun 1981 Insidens Rate meningitis virus sebesar 10,9 per 100.000 Penduduk dan sebagian besar kasus terjadi pada musim
panas.
30
2.8.2. Determinan Meningitis a. Host Pejamu
Meningitis yang disebabkan oleh Pneumococcus paling sering menyerang bayi di bawah usia dua tahun.
7
Meningitis yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus 3,4 kali lebih besar pada anak kulit hitam dibandingkan yang berkulit
putih.
27
Meningitis Tuberkulosa dapat terjadi pada setiap kelompok umur tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak usia 6 bulan sampai 5 tahun dan jarang pada usia di
bawah 6 bulan kecuali bila angka kejadian Tuberkulosa paru sangat tinggi. Diagnosa pada anak-anak ditandai dengan test Mantoux positif dan terjadinya gejala meningitis
setelah beberapa hari mendapat suntikan BCG.
31
Universitas Sumatera Utara
Penelitian yang dilakukan oleh Nofareni1997-2000 di RSUP H.Adam Malik menemukan odds ratio anak yang sudah mendapat imunisasi BCG untuk menderita
meningitis Tuberculosis sebesar 0,2.
32
Penelitian yang dilakukan oleh Ainur Rofiq 2000 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo RSCM mengenai daya lindung
vaksin TBC terhadap meningitis Tuberculosis pada anak menunjukkan penurunan resiko terjadinya meningitis Tb pada anak sebanyak 0,72 kali bila penderita diberi
BCG dibanding dengan penderita yang tidak pernah diberikan BCG.
33
Meningitis serosa dengan penyebab virus terutama menyerang anak-anak dan dewasa muda 12-18 tahun. Meningitis virus dapat terjadi waktu orang menderita
campak, Gondongan Mumps atau penyakit infeksi virus lainnya. Meningitis Mumpsvirus sering terjadi pada kelompok umur 5-15 tahun dan lebih banyak
menyerang laki-laki daripada perempuan.
21
Penelitian yang dilakukan di Korea Lee,2005 , menunjukkan resiko laki-laki untuk menderita meningitis dua kali lebih
besar dibanding perempuan.
30
b. Agent
Penyebab meningitis secara umum adalah bakteri dan virus. Meningitis purulenta paling sering disebabkan oleh Meningococcus, Pneumococcus dan
Haemophilus influenzae sedangkan meningitis serosa disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa dan virus.
3
Bakteri Pneumococcus adalah salah satu penyebab meningitis terparah. Sebanyak 20-30 pasien meninggal akibat meningitis
hanya dalam waktu 24 jam. Angka kematian terbanyak pada bayi dan orang lanjut usia.
5
Universitas Sumatera Utara
Meningitis Meningococcus yang sering mewabah di kalangan jemaah haji dan
dapat menyebabkan karier disebabkan oleh Neisseria meningitidis serogrup A,B,C,X,Y,Z dan W 135. Grup A,B dan C sebagai penyebab 90 dari penderita. Di
Eropa dan Amerika Latin, grup B dan C sebagai penyebab utama sedangkan di Afrika dan Asia penyebabnya adalah grup A.
17
Wabah meningitis Meningococcus yang terjadi di Arab Saudi selama ibadah haji tahun 2000 menunjukkan bahwa 64
merupakan serogroup W135 dan 36 serogroup A. Hal ini merupakan wabah meningitis Meningococcus terbesar pertama di dunia yang disebabkan oleh serogroup
W135. Secara epidemiologi serogrup A,B,dan C paling banyak menimbulkan penyakit.
20
Meningitis karena virus termasuk penyakit yang ringan. Gejalanya mirip sakit flu biasa dan umumnya penderita dapat sembuh sendiri. Pada waktu terjadi KLB
Mumps, virus ini diketahui sebagai penyebab dari 25 kasus meningitis aseptik pada orang yang tidak diimunisasi. Virus Coxsackie grup B merupakan penyebab dari 33
kasus meningitis aseptik, Echovirus dan Enterovirus merupakan penyebab dari 50 kasus.
9
Resiko untuk terkena aseptik meningitis pada laki-laki 2 kali lebih sering dibanding perempuan.
30
c. Lingkungan