Data yang diambil berupa data ketetapan indeks satuan kerja yang telah disepakati untuk digunakan sebagai acuan dalam perhitungan anggaran biaya pekerjaan
proyek konstruksi. Data ini yang kemudian akan di bandingkan dengan data indeks satuan kerja yang diperoleh dari hasil survey lapangan.
Adapun data tersebut yaitu :
1. Pekerjan pasangan dinding RSNI3 6897:2007
Tabel 3. 13. Tabel indeks satuan kerja untuk memasang 1m² dinding bata merah setebal 1 bata ukuran 5 x 11 x 22 cm.
Kebutuhan Satuan
Indeks Tenaga
Pekerja OH
0,600 Tukang batu
OH 0,200
Kepala tukang OH
0,020 Mandor
OH 0,030
Tabel 3. 14. Tabel indeks satuan kerja untuk memasang 1m² dinding bata merah setebal ½ bata ukuran 5 x 11 x 22 cm.
Kebutuhan Satuan
Indeks Tenaga
Pekerja OH
0,300 Tukang batu
OH 0,100
Kepala tukang OH
0,010 Mandor
OH 0,015
Universitas Sumatera Utara
2. Pekerjaan plesteran RSNI3-2837-2007
Tabel 3. 15. Tabel indeks satuan kerja untuk memasang 1m² plesteran tebal 15 mm.
Kebutuhan Satuan
Indeks Tenaga
Pembantu tukang OH
0,200 Tukang batu
OH 0,150
Kepala tukang OH
0,015 Mandor
OH 0,010
Tabel 3. 16. Tabel indeks satuan kerja untuk memasang 1m² plesteran tebal 20 mm.
Kebutuhan Satuan
Indeks Tenaga
Pembantu tukang OH
0,250 Tukang batu
OH 0,200
Kepala tukang OH
0,020 Mandor
OH 0,0125
Universitas Sumatera Utara
III. 2. Perbandingan indeks satuan kerja berdasarkan pengamatan di lapangan pada proyek jalan dan proyek bangunan.
Setelah diperoleh harga indeks satuan kerja untuk pengamatan di lapangan maka dapat dibuat perbandiangan antara indeks satuan kerja yang diperoleh dari
pengamatan lapangan dengan Standard Nasional Indonesia dalam bentuk tabel tabulasi untuk tiap jenis pekerjaan.
Adapun penjabarannya yaitu : 1. Perbandingan indeks satuan kerja berdasarkan pengamatan di lapangan yang
diperoleh dari proyek jalan dan proyek gedung perumahan untuk pekerjaan pasangan dinding.
Tabel 3. 17. Contoh tabel perbandingan indeks satuan kerja pada proyek jalan dan proyek gedung untuk pekerjaan pasangan dinding.
Kebutuhan Satuan
Indeks satuan kerja SNI
Lapangan Proyek
jalan Proyek
gedung
Tenaga Pekerja
OH 0,300
Tukang batu OH
0,100 Kepala tukang
OH 0,010
Mandor OH
0,015
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas dapat dilihat perbandingan antara indeks satuan kerja berdasarkan pengamatan di lapangan yang diperoleh dari proyek jalan dan proyek
gedung perumahan untuk pekerjaan pasangan dinding.
2. Perbandingan indeks satuan kerja berdasarkan pengamatan di lapangan yang diperoleh dari proyek jalan dan proyek gedung perumahan untuk pekerjaan
plesteran.
Tabel 3. 18. Contoh tabel perbandingan indeks satuan kerja pada proyek jalan dan proyek gedung untuk pekerjaan plesteran.
Kebutuhan Satuan
Indeks satuan kerja SNI
Lapangan Proyek
jalan Proyek
gedung
Tenaga Pekerja
OH 0,300
Tukang batu OH
0,150 Kepala tukang
OH 0,015
Mandor OH
0,015
Dari tabel diatas dapat dilihat perbandingan antara indeks satuan kerja berdasarkan pengamatan di lapangan yang diperoleh dari proyek jalan dan proyek
gedung perumahan untuk pekerjaan pasangan dinding.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI
IV. 1. Perhitungan Indeks Satuan Kerja.
Perhitungan indeks satuan kerja dapat dilakukan setelah diperoleh nilai dari lama waktu pengerjaan jenis pekerjaan yang telah ditetapkan dari hasil survey
lapangan untuk pekerjaan proyek jalan dan pekerjaan proyek gedung perumahan. Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks satuan kerja yaitu :
a = jam
jam c
5 = OH
Keterangan : a = indeks satuan kerja Orang Hari OH
c = lamanya pengamatan jam atau menit
Rumus di atas digunakan untuk mendapatkan nilai indeks satuan kerja bagi pekerja yang gerak kerjanya diukur secara langsung atau pekerja penentu
yaitu pekerja dan tukang batu. Sedangkan untuk kepala tukang dan mandor nilai indeks satuan kerjanya di peroleh dari pembagian nilai indeks satuan kerja untuk
pekerja dan tukang dengan jumlah pekerja dan tukang seperti yang telah dijelaskan pada metodologi penelitian.
Universitas Sumatera Utara