Keturunan Penderita DM Tipe 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Diabetes melitus DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik peningkatan kadar gula darah, gangguan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Komplikasi kronis dari diabetes ini berhubungan dengan kerusakan jangka panjang dan kegagalan beberapa organ khususnya mata, ginjal,saraf, jantung dan pembuluh darah. 1 DM dapat mengenai segala lapisan umur dan sosial ekonomi. DM tipe 2 pada awal penyakit sering tanpa gejala dan tanpa terdiagnosa dalam beberapa tahun. Angka kejadian DM cukup tinggi di Indonesia, dimana Indonesia menduduki peringkat 4 di dunia setelah India, CIna dan Amerika. Dengan asumsi prevalensi DM sebesar 4, berdasarkan pola pertambahan penduduk seperti saat ini, diperkirakan pada tahun 2025 nanti akan ada 178 juta penduduk Indonesia berusia di atas 20 tahun, sehingga diperkirakan akan didapatkan 7 juta orang dengan DM. 2 WHO memprediksi adanya peningkatan jumlah diabetisi yang cukup besar untuk tahun-tahun mendatang yang mana diperkirakan jumlah orang dengan DM di Indonesia pada tahun 2025 sebesar 12 juta orang. 3

2.1 Keturunan Penderita DM Tipe 2

DM tipe 2 merupakan penyakit multifaktorial dengan komponen genetik dan non genetik yang akan mempercepat fenotipe diabetes. Suatu model dari riwayat alamiah untuk timbulnya DM tipe 2, diilustrasikan secara lengkap dimana terjadi interaksi antara predisposisi genetik dan faktor lingkungan seperti yang ditunjukkan pada gambar 1. 13 Interaksi antara faktor genetik dan Universitas Sumatera Utara lingkungan dapat mempengaruhi biosintesa insulin, sekresi insulin dan kerja insulin gambar 2. 13,14 Adapun riwayat alamiah dari DM tipe 2 ada 4 tahapan yaitu: 1. Dimulai pada saat lahir, dimana kadar gula darah masih dalam batas normal tetapi individu tersebut mempunyai resiko untuk DM tipe 2 oleh karena polimorphisme genetik diabetogenic genes 2. Penurunan sensitifitas insulin timbul karena hasil dari predisposisi genetik dan gaya hidup faktor lingkungan yang mana awalnya terkompensasi oleh peningkatan fungsi sel mengalami penurunan, dengan tes toleransi glukosa ditemukan gangguan toleransi glukosa. Pada keadaan ini fungsi sel jelas abnormal tetapi kebutuhan untuk mempertahankan kadar gula darah puasa masih normal. 3. Hasil dari kemunduran fungsi sel dan peningkatan resistensi insulin. Kadar gula darah puasa dapat meningkat disebabkan produksi glukosa endogen basal,tetapi pasien masih dalam keadaan asimptomatik. 4. Pada tahap ini terjadi kemunduran fungsi sel , kadar gula darah puasa dan post prandial jelas meningkat dan biasanya pasien dalam keadaan simptomatis gambar 1. 13 Beberapa gen yang diduga sebagai penyebab resistensi insulin, obesitas dan sekresi insulin tabel 1. Salah satu gen yang terlibat pada resistensi insulin, adipogenesis dan DM tipe 2 adalah gen peroxisome proliferator activated reseptor – PPAR- , ia merupakan faktor trankripsi yang terlibat pada adipogenesis, pengaturan ekspresi gen adiposa dan metabolisme glukosa. 14 Pada penelitian yang dilakukan The Framingham Universitas Sumatera Utara offsprings Study tentang Parental Transmission of Type 2 Diabetes didapatkan keturunan dengan ibu diabetes mempunyai resiko 2,5-3,5 x untuk menderita diabetes dibandingkan tanpa orang tua diabetes, bila kedua orang tua penyandang diabetes mempunyai resiko 3-6 x menderita diabetes pada keturunannya dibandingkan tanpa kedua orang tua penyandang diabetes. 4 Gambar 1 : suatu model riwayat alamiah dari DM tipe 2.13 Gambar 2 : interaksi antara gen dan faktor lingkungan pada DM tipe 2. 14 Universitas Sumatera Utara Tabel 1.Beberapa gen yang diduga sebagai penyebab DM tipe 2. 14 Gen Keterlibatan PPAR- PPAR- coactivator -1 PGC-1 GLUT 4 Adinopectin Resistin Leptin Uncoupling protein-2 UP2 Obesity insulin menyebabkan Diabetes tipe 2. Insulin receptor substrate IRS Calpain 10 Glucose transporter GLUT Gangguan pensignalan insulin dan transport glukosa Insulin GLUT 2 SUR Kir 6,2 GCK Gangguan sekresi insulin

2.2 Resistensi Insulin