Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.2 Uji Normalitas 2 : Grafik PP Plots Sumber: Diolah dengan SPSS, 2009 Gambar 4.1 memperlihatkan pola distribusi yang normal dan gambar 4.2 juga telah menunjukkan data terdistribusi normal melalui penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada normal probability plot.

b. Uji Multikolinearitas

Pada penelitian ini, untuk melihat ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan peneliti dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir yaitu: tolerance 0,10 dan VIF Variance Inflation Factor 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.3 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.023 .737 1.387 .170 CAR 5.333 2.066 .310 2.582 .012 .971 1.029 LDR -.642 .808 -.095 -.794 .430 .971 1.029 a. Dependent Variable: ROA Sumber: Diolah dengan SPSS, 2010 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Hal ini terlihat dari perbandingan antara nilai tolerance dan VIF yang dimiliki oleh masing-masing variabel independen. Angka tolerance untuk variabel NPF dan CAR lebih besar dari 0,10, yaitu masing-masing senilai 0,971 dan memiliki nilai VIF yang tidak lebih besar dari 10, yaitu masing-masing 1,029, di mana sesuai dengan kriteria variabel yang bebas dari multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Erlina dan Mulyani 2007:107, “uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.” Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan dasar analisis: Universitas Sumatera Utara 1 jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, dan 2 jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat ditunjukkan dalam grafik scatterplot antara ZPRED dengan SRESID ditunjukkan pada gambar 4.3 berikut: Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber: Diolah dengan SPSS, 2010 Berdasarkan grafik scatterplot dapat dilihat bahwa penyebaran residual tidak teratur, menyebar secara acak tanpa adanya pola yang jelas baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Kesimpulan yang dapat Universitas Sumatera Utara ditarik berdasarkan grafik tersebut adalah tidak terjadi heteroskedastisitas pada data yang digunakan dalam penelitian.

d. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Likuiditas (Current Ratio), Profitabilitas (Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share), dan Inventory Turnover Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 110 99

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

5 73 122

Perbandingan Return on Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Banking Ratio antara Bank Pemerintah dengan Bank Swasta yang Go Public pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 30 86

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return on Asset pada Bank Umum Syariah di Indonesia

1 8 96

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Return on Asset (ROA) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Volume Kredit pada Bank yang Go Public di Indonesia.

0 1 17

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return on Asset pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 10

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return on Asset pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 2

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return on Asset pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 9