bunyi dan ini dipakai sebagai angka Standar Internasional SI dalam menilai efisiensi kemampuan dalam mereduksi bunyi.
Misalnya karpet memiliki sebagai berikut:
1. Pada frekuensi 250 Hz
= 0.20 2.
Pada frekuensi 500 Hz = 0.35
3. Pada frekuensi 1000 Hz
= 0.45 4.
Pada frekuensi 2000 Hz = 0.55
Maka NRC karpet adalah 4
55 .
45 .
35 .
20 .
x x
x = 0.40
2.10. Material Akustik
Secara umum material lunak akan menyerap dengan baik bunyi yang berfrekuensi tinggi. Dapat kita asumsikan bahwa lubang-lubang kecil yang disebut
pori akan menjadi mulut yang memakan gelombang bunyi yang kecil-kecilpendek- pendek yang datang padanya. Sebaliknya, pori yang kecil tidak mampu menangkap
gelombang bunyi yang besar-besarpanjang-panjang sehingga tidak sesuai untuk menyerap bunyi berfrekuensi rendah. Pada Gambar 2.10 memperlihatkan papan
olahan yang diberi lubang-lubang kecil agar dapat meredam bunyi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.10 Papan olahan berpori kotak dan bulat Christina, 2009 Penyerap jenis beserat adalah penyerap yang paling banyak dijumpai.
Sebagai contoh jenis selimut mineral wool. Penyerap jenis ini mampu menyerap bunyi dalam jangkauan frekuensi yang lebar dan lebih disukai karena tidak mudah
terbakar. Namun kelemahannya terletak pada model permukaan yang berserat sehingga harus digunakan dengan hati-hati agar lapisan serat tidak rusakcacat dan
kemungkinan terlepasnya serat-serat halus ke udara karena usia pemakaian. Penyerap dari bahan berserat dipasarkan dari berbagai ketebalan dan
kerapatan sehingga dapat dipilih yang paling sesuai dengan frekuensi bunyi yang hendak diserap. Sebagai gambaran umum untuk menyerap bunyi frekuensi rendah
diperlukan penyerap berserat dalam ketebalan yang lebih bila dibandingkan dengan untuk menyerap suara berfrekuensi tinggi Christina, 2009. Sebagai contoh bila
untuk suara berfrekuensi tinggi dibutuhkan ketebalan 3 mm, maka untuk frekuensi rendah dibutuhkan ketebalan 75 mm sampai dengan 100 mm. Bila penyerap berserat
yang tebal sulit diperoleh maka sebagai gantinya dapat digunakan penyerap berserat yang lebih tipis dengan pemasangan berongga tidak menempel langsung pada bidang
batas. Lapisan penyerap berserat dalam jarak 50 mm dari bidang batas permanen.
Universitas Sumatera Utara
Berbagai macam mineral berserat yang dijumpai di pasar umumnya adalah mineral wool atau susunan benang-benang atau serat-serat dari mineral baik alami
maupun buatan. Adapun yang paling banyak digunakan adalah glasswool dan rockwool seperti terlihat Gambar 2.11.
Gambar 2.11 Selimut mineral wool yaitu rockwool dan glasswool Christina, 2009
Glasswool dari mineral buatan serat-serat kaca halus sementara rockwool dari mineral alami. Secara fisik tampilan keduanya hampir sama karena dijual dalam
bentuk papan board maupun selimut lembaran lunak. Keduanya banyak digunakan untuk peredaman bunyi maupun suhu. Rockwool tahan sampai pada suhu 650
o
C sementara glasswool sampai pada suhu 350
o
C. Ketahanan terhadap kelembaban rockwool hanya sampai 95 sementara glasswool mencapai hampir 100.
Selain glasswool dan rockwool, karpet juga termasuk kelompok berserat
dengan kemampuan serap yang cukup baik. Meski demikian untuk karpet tipis yang diletakkan begitu saja di atas permukaan yang keras, kemampuan serapnya terhadap
bunyi pada frekuensi rendah dan frekuensi sedang cukup kecil. Sebagai material
Universitas Sumatera Utara
yang mudah diperoleh, karpet banyak digunakan sebagai penyerap untuk lantai dan dinding.
2.11. Material Komposit