Pengendalian Kebisingan Pada Perambatan

Setiap bangunan tertentu memiliki tingkat baku kebisingan yang dianut agar kenyamanan di dalam bangunan dapat terjaga. Aturan yang mengacu pada kawasan tingkat baku kebisingan di Indonesia diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-48MENLHXI1996 yang ditunjukkan dalam Tabel 2.4. Untuk peraturan kebisingan yang diacu masih berupa tingkat baku yang longgar dan belum ada sanksi berat bagi yang melanggar. Tabel 2.4 Pembagian zona-zona peruntukan Peraturan Menteri Kesehatan No. 781MenkesPerXI87 Tingkat Kebisingan dB Maksimum di dalam Bangunan Zona Peruntukan Dianjurkan Diperbolehkan A B C D Laboratorium, rumah sakit, panti perawatan Rumah, sekolah, tempat rekreasi Kantor, pertokoan Industri, terminal, stasiun KA 35 45 50 60 45 55 60 70 Sumber: Christina, 2009

2.8. Pengendalian Kebisingan Pada Perambatan

Udara adalah medium perambatan gelombang bunyi yang paling banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Perambatan gelombang bunyi melalui udara disebut perambatan secara airbone ab yaitu ketika getaran yang dialami sumber bunyi menyentuh molekul-molekul udara yang ada disekitarnya. Saat getaran molekul udara terus berjalan dan mengenai bidang pembatas yang terbuat dari material padat maka bergantung pada karakteristik bidang pembatas dan kekuatan Universitas Sumatera Utara bunyi yang merambat, dimungkinkan molekul udara menyentuh udara dan menggetarkan molekul yang menyusun material pembatas. Bila molekul bidang pembatas juga ikut bergetar maka akan terjadi perambatan yang disebut dengan perambatan secara structureborne sb Gambar 2.5. Gambar 2.5 Proses perubahan medium perambatan dari suatu sumber mesin generator pada bangunan berlantai Christina, 2009 Secara umum perambatan secara airbone ab dapat diredam oleh material dengan kemampuan redam lebih rendah bila dibandingkan tingkat redaman yang dibutuhkan untuk menahan bunyi yang merambat secara structureborne sb. Structureborne sb sangat dimungkinkan bunyi merambat secara merayap disepanjang bidang pembatas untuk berubah menjadi perambatan secara airborne ab. Perambatan semacam ini sangat dipengaruhi oleh keberadaan homogenitas kerapatan material. Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 2.6 menunjukkan mesin berada dalam ruangan, dimana dinding ruang mesin menggunakan material absorbsi yang berfungsi untuk menyerap suara dari mesin agar bunyi mesin tidak mengganggu ruangan lain. Gambar 2.6 Penggunaan material akustik pada jalur rambatan pada dinding ruang mesin Baron, 2001 Perambatan gelombang dengan menggunakan dinding penghalang di jalan raya dapat juga menurunkan kebisingan Gambar 2.7. Material bangunan yang selama ini banyak digunakan di Indonesia untuk pembuatan dinding seperti batu bata atau batako yang diplester sisinya mampu menghasilkan dinding dengan permukaan keras dan halus. Permukaan semacam ini cenderung memantulkan kembali gelombang bunyi datang. Hasilnya akan lebih baik bila pantulan bunyi yang terjadi tidak hanya menuju satu arah tetapi tersebar merata sehingga tingkat keras bunyi semakin menurun dan tidak dipantulkan kembali ke dinding pagar Gambar 2.7 a. Universitas Sumatera Utara Untuk permukaan kasar, bergelombang atau berlekuk mampu menyebarkan pantulan bunyi secara lebih merata. Gambar 2.7 b. Gambar 2.7 a Pemantulan bolak-balik dari pagar ke sumber bunyi akibat penggunaan material dengan sifat memantul yang kuat b Pemantulan terdifusi di dinding muka pagar karena penggunaan material dengan sifat difusi, energi bunyi tersebar merata www.noisi a b barier.com Pemasangan material peredam suara pada bagian body mobil harus pada titik- titik yang dibutuhkan agar dapat meredam suara dengan baik, seperti: 1. Pintu doortrim untuk meredam resonansi pada plat body, biasanya pemasangan peredam dititik ini lebih mengarah untuk keperluan audio, agar suara midbass dapat terdengar lebih deep Gambar 2.8 a. Universitas Sumatera Utara 2. Dinding pembatas mesin dan kabin firewall untuk meredam masuknya suara mesin ke dalam kabin. 3. Bagian dalam ruang roda spakbor untuk meredam suara gemuruh putaran ban road noise saat mobil melaju. 4. Kap mesin engine hood untuk mengurangi noise dari mesin dan menahan panas agar cat kap mesin tidak lekas pudar Gambar 2.8 b. 5. Lantai kabin floor dapat memaksimalkan peredaman untuk suara bising, seperti dari ban dan gardan maupun panas yang berasal dari bawah mobil. 6. Atap plafon dapat membuat kabin meredam panas dan meminimalkan suara air hujan yang terkena atap. a Bagian pintu b Bagian kap mesin Gambar 2.8 Penggunaan material penyerap suara pada bagian mobil www. forum otomotifnet.com Universitas Sumatera Utara

2.9. Koefisien Serap Absorbsi Bunyi