yang mudah diperoleh, karpet banyak digunakan sebagai penyerap untuk lantai dan dinding.
2.11. Material Komposit
Komposit adalah gabungan dua atau lebih material yang dicampur secara makroskopik yang mempunyai sifat berbeda dari material pembentuknya. Komposit
dibentuk dari dua jenis material yang berbeda yaitu: 1.
Penguat reinforcement yang mempunyai sifat yang kurang ductile tetapi kuat.
2. Matriks umumnya lebih ductile tetapi mempunyai kekuatan yang lebih rendah
dari penguat. Komposit juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Komposit Laminat laminated composit yaitu komposit yang terdiri dari dua
atau lebih lapisan yang digabung menjadi satu dan setiap lapisannya memiliki karekteristik sifat yang berbeda sebagai contoh papan playwood.
2. Komposit serat fibricus composit yaitu komposit yang terdiri dari satu
lapisan yang menggunakan penguat berupa seratfiber. Serat yang digunakan berupa serat glass, serat karbon, serat aramid dan sebagainya. Serat ini bisa
disusun secara acak maupun dengan oreantasi tertentu bahkan bisa juga dalam bentuk yang lebih kompleks seperti anyaman.
Universitas Sumatera Utara
3. Komposit Partikel particulate composite yaitu komposit yang terdiri dari
partikel butiran yang terserak dan diikat oleh matriks yang berbeda phase. Keunggulan bahan komposit dipandang dari sifat mekanik dan fisik adalah:
1. Gabungan kedua matrik akan menghasilkan sifat mekanik yang lebih baik
dari material pembentuknya. 2.
Bahan komposit lebih tahan terhadap laju korosi dan tahan terhadap goresan. 3.
Komposit mempunyai densiti yang jauh lebih rendah. Hal ini akan memberikan implikasi yang penting di dalam penggunaan industri pembuatan
komponen mobil dan komponen pesawat terbang. 4.
Penggunaan material komposit dalam pembuatan kapal sangat penting. Semakin ringan kapal yang dibuat akan mendapatkan displacement yang
besar.
2.12. Polyurethane
Polyurethane terdiri dari polyol dengan isocyanate seperti yang terlihat pada Gamb
Gambar 2.12 a Isocyanate b Polyol ar 2.12.
Universitas Sumatera Utara
Komponen utama yang penting dari suatu polyurethane adalah gugus isisianat atau isocyanate yang molekulnya berisi dua kelompok isocyanate atau diisocyanates.
Molekul ini juga dikenal sebagai monomers atau monomer unit. Isocyanates dapat berbau harum, seperti
diphenylmethane diisocyanate MDI dan
toluene diisocyanate TDI atau alifatik.
Komponen kedua adalah gugus hidroksit atau polyol yang molekulnya berisi dua kelompok hidroksit atau diols dan memiliki 3 kelompok hidroksit atau triols.
Dalam prakteknya, polyols dibedakan dari rantai yang pendek low-molecular seperti ethylene glycol, 1.4-butanediol BDO, diethylene glycol DEG, gliserin,
dan trimethylol sejenis metan TMP. Polyurethane dibuat dengan mencampurkan kedua komponen tersebut dan
bereaksi menghasilkan molekul yang memiliki ikatan uretan atau disebut polyurethane seperti yang terlihat pada gambar 2.13.
Gambar 2.13 Ikatan uretan dan reaksi pembentukan polyurethane Saat ini, aplikasi polyurethane paling banyak digunakan sekitar 70 adalah
sebagai bahan busa, penambah elastomer, perekat dan pelapis. Pembuatan busa dari polyurethane dimungkinkan dengan menggunakan agen pengembang blowing
Universitas Sumatera Utara
agent, yang akan menghasilkan gas pada saat terjadi reaksi sehingga polyurethane dapat membentuk busa. Jika polyurethane yang digunakan bersifat lunak maka yang
dihasilkan adalah busa lunak seperti pada kasur busa, alas kursi dan jok mobil. Ada juga jenis busa kaku rigid foam, seperti pada insulasi dinding, insulasi lemari es
atau insulasi kedap suara. Busa polyurethane bersifat ulet dan tidak mudah putus. Dalam aplikasi sebagai insulasi dinding, polyurethane juga dapat dibuat menjadi
tahan api dengan penambahan senyawa halogen.
2.13. Batang Tanaman Kelapa Sawit