9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Pengelolaan Piutang
1. Pengertian Piutang
Setiap perusahaan yang beroperasi pasti mempunyai target dan tujuan. Salah satu tujuan tersebut adalah optimalisasi likuiditas perusahaan melalui penjualan
maksimal. Untuk menghasilkan penjualan dalam jumlah besar, tentu tidak mungkin hanya dilakukan secara tunai saja melainkan juga harus dilakukan secara kredit, yaitu
suatu kebijaksanaan untuk memberi keringanan kepada pelanggan untuk menunda pembayaran selama satu periode tertentu. Penundaan pembayaran oleh langganan
atas penjualan disebut piutang, artinya perusahaan tidak dapat memperoleh uang pada waktu terjadinya penjualan tersebut. Dengan memberikan piutang ini berarti
perusahaan telah menanamkan sebagian modalnya dalam piutang yang telah diberikan kepada pihak lain.
Smith dan Skousen 2001:286 memberikan definisi piutang adalah sebagai berikut:
Dalam arti luas, istilah piutang dapat digunakan bagi semua hak atau klaim kepada pihak lain atas uang, barang, atau jasa. Namun, untuk tujuan akuntansi
istilah ini pada umumnya diterapkan dalam pengertian yang lebih sempit, yaitu berupa klaim yang diharapkan akan diselesaikan melalui penerimaan kas.
Sedangkan C. Rollins Niswonger et al 2000:232 memberikan definisi piutang sebagai berikut: “Piutang receivable meliputi semua tagihan dalam bentuk
uang terhadap perorangan, badan usaha, atau pihak tertagih lainnya”. Warren et al 2005:422 mengklasifikasikan secara umum piutang meliputi
semua klaim uang terhadap entitas-entitas lain, termasuk perorangan, perusahaan, dan
9
organisasi lainnya. Piutang biasanya diklasifikasikan sebagai usaha, wesel tagih, atau piutang lain.
Berdasarkan artinya secara umum menurut Earl K. Stice et al 2004:479 mengemukakan, “Istilah piutang dapat diterapkan kesemua klaim atas uang, barang
dan jasa. Akan tetapi untuk tujuan akuntansi, istilah tersebut secara umum digunakan dalam lingkup yang lebih sempit untuk menggambarkan klaim yang diharapkan akan
selesai dengan diterimanya uang tunai kas”. Selanjutnya menurut PSAK No. 43 menyebutkan piutang adalah jenis
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan yang berasal dari transaksi usaha.
Bagi perusahaan, piutang merupakan alternatif untuk menyimpan sementara dana perusahaan yang sekaligus dapat digunakan untuk menarik konsumen dan
meningkatkan penjualan. Piutang adalah suatu komponen yang penting dari laporan keuangan khususnya neraca.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa piutang merupakan hak atau klaim kepada pihak tertagih dalam bentuk uang ataupun kas.
2. Klasifikasi Piutang