Pariwisata Budaya Soegeng Parmono S.E, M.Si

Setiap kelompok masyarakat mempunyai kebudayaan masing-masing yang berbeda satu sama lain, dan setiap kebudayaan mempunyai sifat dan hakikat yang berlaku umum bagi semua kebudayaan dimanapun berada, yaitu: 1. Kebudayaan terwujud dan tersalur dari perilaku 2. Kebudayaan sudah lahir terlebih dahulu daripada manusia itu lahir, pada suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia suatu generasi yang bersangkutan. 3. Kebudayaan dibutuhkan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya di kehidupan sehari-hari. 4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan- tindakan yang diterima dan ditolak, serta tindakan-tindakan yang dilarang maupun yang diizinkan.

2.5 Pariwisata Budaya

Pariwisata budaya merupakan jenis pariwisata yang berdasarkan pada mozaik tempat, tradisi, kesenian, upacara-upacara, dan pengalaman yang memotret suatu bangsasuku bangsa dan identitas character dari masyarakat atau bangsa bersangkutan. Garrison Keillor, pada tahun 1995 dalam pidatonya pada White House Conference on Travel Tourism di Amerika Serikat, telah mendefinisikan pariwisata budaya di Amerika secara baik dengan mengatakan, We need to think about cultural tourism because really there is no other kind of tourism. It s what tourism is...People don t come to America for our Airports, people don t come to America for our hotels, or the recreation facilities They come for our culture: high culture, low culture, middle culture, right, left, real or imagined they come to here to see America. Selanjutnya Boniface 1995 menyatakan bahwa pariwisata budaya adalah salah satu jenis pariwisata yang berhubungan dengan kehidupan manusia dengan cara hidup serta hasil karya yang Universitas Sumatera Utara dihasilkan oleh para leluhur dan diwariskan secara turun-temurun sebagai daya tarik. Yoeti 1996:40 Berdasarkan definisi diatas dapat dijelaskan bahwa pariwisata budaya adalah kegiatan wisata yang dilakukan sekedar untuk mengetahui bagaimana kebudayaan itu berada dalam suatu masyarakat. Kegiatan itu dapat dilakukan wisatawan ke suatu wilayah yang belum pernah didatangi atau diketahui, walaupun hanya sekedar melihat, mengamati atau diskusi tentang kebudayaan tersebut. Indonesia adalah negara yang kaya raya dengan sumber daya alam dan sumber daya budaya yang melimpah. Bangsa kita merupakan bangsa yang serba multi, baik itu multi-insuler, multibudaya, multibahasa, maupun multiagama. Kesemuanya itu bila dikelola dengan baik dapat dijadikan sebagai potensi untuk memakmurkan rakyat dan memajukan bangsa kita. Pariwisata budaya sebagai perpaduan dua unsur, baik sebagai industri maupun sebagai sistem yang berkelanjutan, yang memberikan peluang bagi Indonesia. Artinya, pariwisata budaya dapat membangun upaya terpadu untuk mengembangkan kualitas hidup masyarakat. Caranya adalah dengan mengatur penyediaan, pengembangan, pemanfaatan dan pemeliharaan sumber daya budaya berkelanjutan. Dalam mengembangkan pariwisata budaya Indonesia dalam era otonomi dan perubahan paradigma, beberapa hal utama perlu mendapat perhatian, yaitu keterpaduan penerapan antara prinsip Sustainable Development, Sustainable Tourism dan prinsip pengelolaan sumber daya budaya. Apalagi trend kepariwisataan 2010 di kalangan wisatawan mancanegara wisman masih tetap berkiblat pada pariwisata budaya. Bahkan, negara-negara yang mengelola kepariwisataan sebagai salah satu sumber pendapatan, kini cenderung melakukan upaya-upaya pelestarian tradisi dengan memberikan kontribusi yang ideal bagi penganut tradisinya. Universitas Sumatera Utara

2.6 Kesenian Tradisional