Upaya Pelestarian Babussalam Soegeng Parmono S.E, M.Si

tangannya sambil bersedekah kepadanya, dan siang harinya kira-kira pada pukul 09.00 WIB, madrasah besar diadakan rapat umum, pada waktu itu dibacakan riwayat hidup singkat beliau oleh para cucunya, sampai dengan sholat dzuhur tiba. Setelah itu maka diadakan jamuan umum kepada para tamu yang hadir pada kesempatan itu, yang dihadiri beribu-ribu murid dan jama ah almarhum tuan guru yang datang dari dalam dan luar negeri. Demikian juga dengan para pejabat baik sipil maupun tentara. Beberapa tahun belakangan ini suasana Haul diramaikan dengan berbagai pedagang yang datang dari beberapa desa di Langkat bahkan di luar Langkat untuk menggelar dagangan mereka mulai sepanjang jalan menuju makam tuan guru Babussalam di sekitar komplek pemakaman tersebut.

4.4 Upaya Pelestarian Babussalam

Mayoritas wisatawan yang datang ke Indonesia tertarik pada keaslian seni dan dari beragam grup etnis yang ada di Nusantara. Tetapi tidak sedikit pula wisatawan yang datang berwisata religi mendatangi tempat-tempat ibadah, makam, dan objek wisata religi lainnya dengan tujuan tertentu seperti untuk berdo a menenangkan batin, kepuasan hati dan lain-lain. Demikian pula halnya dengan wisatawan yang datang mengunjungi Babussalam, mereka tentu mengharapkan apa yang dikunjungi merupakan objek wisata religi yang berpotensi dan bermanfaat. Apa yang wisatawan inginkan di tempat ini tidak lain adalah rasa aman dan nyaman berada di antara makam syekh. Bangunan yang merupakan mesjid dan makam tuan guru Babussalam yang masih asli, merupakan penerminan nilai luhur dan kepribadian para regenerasi pendiri dan masyarakat disekitarnya. Tidak sedikit wisatawan lokal maupun wisatawan asing dari yang datang setiap tahunnya. Apalagi pada saat bertepatan dengan hari wafatnya tuan guru pertama yaitu Tuan Guru Abdul Wahab Rokan, pada saat inilah kampong Bessilam yang biasanya teduh dan tenang mendadak menjadi sibuk karena datangnya ratusan bis kemari membawa ribuan wisatawan, khalifah, dan peziarah. Untuk itu, tentu saja bangunan ini memerlukan perhatian yang serius dari seluruh pihak yang terkait, baik pihak pengelola, Universitas Sumatera Utara pemerintah dan masyarakat. Jika bangunan ini dibiarkan begitu saja, maka akan dapat berakibat buruk pada kondisi bangunan dan citra Babussalam itu sendiri akibat kurangnya perhatian dan pemeliharaan. Keadaan ini akan mengakibatkan suatu kerugian besar akan hilangnya warisan peninggalan sejarah yang tak ternilai harganya. Disamping itu, perlu juga diadakan pemberian informasi kepada masyarakat sendiri terutama generasi muda bahwa Babussalam merupakan salah satu hasil budaya yang bernilai tinggi, sehingga dapat memperluas cakrawala berfikir mereka, dan juga meningkatkan rasa bangga dan cinta akan budaya sendiri. Dengan demikian tentunya akan menimbulkan kesadaran untuk turut menjaga dan melestarikan bangunan tersebut. Agar pelestarian objek wisata Babussalam ini dapat berjalan dengan baik, sangat diperlukan adanya kerjasama yang baik antara pengelola, pemerintah, masyarakat dan pihak swasta dalam mendukung upaya pelestarian objek wisata tersebut. Adapun upaya-upaya pelestarian objek wisata Babussalam yang perlu dilakukan antara lain, ialah: 1. Menambah faktor manusia, misalnya menyediakan paramuwisata yang tidak hanya dapat menunaikan tugasnya dengan baik, akan tetapi juga menarik karena perilakunya yang ramah dan santun sehingga wisatawan akan menjadi betah. Posisi pramuwisata ini dapat dibebankan kepada pihak luar maupun pihak pengelola keturunan Babussalam itu sendiri. 2. Perlunya didirikan sarana akomodasi, telekomunikasi, informasi dan transportasi yang baik di sekitar daerah tersebut. 3. Perlunya dibangun suatu tempat untuk makan dan minum dengan menyediakan menu khas masyarakat setempat, tentu saja yang halal bagi semua golongan agama, sehingga wisatawan dapat lebih lama berada di lokasi. Universitas Sumatera Utara 4. Perlunya menjaga kebersihan di lokasi objek wisata tersebut, ini dapat dilakukan antara lain dengan menyediakan tempat sampah, dan meningkatkan kesadaran bersama untuk selalu menjaga kebersihan demi kelestarian bangunan Babussalam. 5. Mengadakan promosi yang dapat dilakukan melalui: - Dinas Pariwisata Pemda Kabupaten Langkat - Biro-biro perjalanan - Penerbitan brosur dan poster pariwisata - Pusat informasi pariwisata Tujuan pembangunan pariwisata tidak hanya mendatangkan wisatawan sebanyak mungkin ke Babussalam, akan tetapi juga untuk menahan mereka selama mungkin dengan asumsi bahwa semakin lama mereka berada di Babussalam, maka akan semakin besar pula keuntungan yang didapatkan dari mereka. Oleh karenanya pelestarian Babussalam juga harus meliputi usaha untuk menahan wisatawan selama mungkin. Objek penangkap wisatawan tourist hatcher harus ditingkatkan atau dilengkapi sehingga menjadi atraksi penahanan wisatawan. Disamping itu, pihak pengelola harus mampu mengatur kegiatan wisatawan selama berada di sana dengan baik. Pihak pengelola harus mampu memberi kesan yang baik, melayani wisatawan dengan maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan wisatawan. Dengan adanya upaya-upaya pelestarian objek pariwisata di atas diharapkan dapat meningkatkan arus kunjungan wisatawan yang datang ke Kabupaten Langkat khususnya Babussalam sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah pada khususnya dan negara.

4.5 Kendala-kendala yang Dihadapi