2.6 Kesenian Tradisional
Adapun cakupan pengertian yang terkandung dalam istilah kesenian tradisional pada hakikatnya cukup luas. Kesenian tradisional dapat merangkum antara lain unsur-unsur seni sastra, seni rupa, gerak
dan tari, seni suara serta musik. Selanjutnya fakta histories dan aktual memperlihatkan kepada kita bahwa kesenian tradisional berkaitan secara timbal balik serta merupakan bagian dari aktivitas dan pola
hidup masyarakat pendukungnya yang bertalian dengan kebudayaan masyarakatnya. Kesenian dapat dipandang sebagai refleksi kebudayaan masyarakatnya.
Jika kita cermati secara seksama, muatan atau kandungan kesenian tradisional pada dasarnya sangat luas dan dalam. Pemahaman yang mendalam terhadap totalitas, latar belakang, dan konteks
kesenian tradisional akan mengantarkan kita kepada pemahaman akan makna acaranya. Dengan demikian kesenian tidak hanya dipahami sebagai gerak semata, atau bunyi yang berirama semata, atau
rupa dan ungkapan-ungkapan semata, muatan kesenian tradisional bukan hanya yang terlihat atau yang terdengar melainkan juga yang melatarbelakangi dan yang menjadi tujuan atau maksudnya, berupa ide-
ide yang dapat menjamin kelangsungan kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN LANGKAT
3.1 Gambaran Umum Kabupaten Langkat
Kabupaten Daerah Tingkat II Langkat secara geografis terletak diantara koordinat 3° 14° Lintang Selatan dan 4° 13° Lintang Utara serta 97° 52° Bujur Barat 98° 45° Bujur Timur, dengan batas-batas
sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka dan Kabupaten Aceh Timur Provinsi Daerah Tingkat I Nanggroe Aceh Darussalam.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Karo
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tingkat II Deli Serdang
Sebelah Barat berbatasan dengan Daerah Tingkat II Aceh Tengah Provinsi daerah Tingkat I
Nanggroe Aceh Darussalam. Kabupaten Daerah Tingkat II Langkat dari permukaan laut dapat dikategorikan dalam dua
klasifikasi sebagai berikut: - Dataran rendah dengan ketinggian sekitar 0 30 m diatas permukaan laut.
- Dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 0 1200 m diatas permukaan laut. Luas wilayah Kabupaten Tingkat II Langkat sebesar 6.263,29 km persegi, yang terdiri dari 15
kecamatan, 203 desa, dan 9 kelurahan. Dalam perencanaan pembangunan wilayah, Kabupaten Daerah Tingkat II Langkat dibagi menjadi tiga bagian wilayah pembangunan. Pembagian wilayah ini terutama
memperhatikan faktor geografi, demografi dan potensi alam serta tata ruang dan saling ketergantungan antar daerah. Untuk memudahkan pelaksanaan perencanaan dan pengawasan pembangunan, batas
wilayah adalah batas administrasi kecamatan dan dibagi atas tiga wilayah pembangunan yang terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
Wilayah pembangunan I Langkat Hulu meliputi Kecamatan Bahorok, Kecamatan Salapian,
Kecamatan Kuala dan Kecamatan Selesai. Potensi utama wilayah ini adalah sektor pertanian pangan, perkebunan menunjang ekspor komoditi nonmigas pariwisata.
Wilayah pembangunan II Langkat Hilir meliputi Kecamatan Stabat, Kecamatan Secanggang,
Kecamatan Padang Tualang, Kecamatan Hinai dan Kecamatan Tanjung Pura. Potensi utama wilayah ini adalah sektor pertanian tanaman pangan, perikanan, perkebunan dan industri.
Wilayah pembangunan III Teluk Haru meliputi Kecamatan Gebang, Kecamatan Babalan,
Kecamatan Besitang dan Pangkalan Susu. Potensi utama wilayah ini adalah sektor pertanian pangan, perikanan, industri dan perkebunan.
3.2 Keadaan Sosial Budaya Masyarakat