Fungsi dan Representasi Struktur dan Zona Servis, Kejayaan Teknologi

61 Medan Electronic Center Hasbi Gunawan S. 060406042 Jadi dapat disimpulkan hi-tech architecture memiliki karakter-karakter sebagai berikut: Berestetika mesin Dominasi material logam ataupun material penemuan baru Penekanan pada ekspresi bangunan, bukan fungsi bangunan Penggunaan teknologi hampir diseluruh bagian bangunan Hi-tech architecture tidak akan lepas dari kesan futuristik, yang berkarakter: Konsep bangunan berfisi kedepan Estetika mesin yang mencerminkan era industrialisasi Penggunanan bahan prefabrikasi dan bahan-bahan baru lainnya Bentuk yang tidak konvensional lagi. 3.2. INTERPRETASI TEMA 3.2.1. Sejarah Singkat High Tech Terdapat 2 dua historis penggunaan perspektif jangka panjang dan jangka pendek, 200 tahun dan 20 tahun. Untuk perspektif jangka panjang kita kembali ke tahun 1779 dan konstruksi jembatan besi yang pertama di sungai Severn di Coalbrookdale. Ini semua adalah struktur pabrikasi metal, yang dilengkapi dengan keterbukaan dalam pemakaian material dan bentuk strukturnya tetapi didesain sebagus mungkin untuk kemewahan dan kepraktisan dalam masa yang lama, untuk itu maka diberi nama “struktur High Tech yang pertama”. Gambar 3.4. Jembatan besi pertama

3.2.2. Fungsi dan Representasi

Eksponen High Tech, seperti pionir-pionir modernisme pada tahun 1920-an, percaya bahwa ada suatu “semangat abad ini” dan arsitektur mempunyai tanggung jawab moral untuk mengekspresikan semangat itu. Semangat abad ini menurut arsitek high tech sejalan dengan kemajuan teknologi industri, transportasi, komunikasi, penerbangan, dan perjalanan luar angkasa. Universitas Sumatera Utara 62 Hasbi Gunawan S. 060406042 Arsitek High Tech melihat arsitektur sebagai sebuah cabang teknologi industri. Mereka berharap bahwa bangunan mereka menjadi penentu terhadap penampilan dengan kriteria yang sama, seperti alat-alat kehidupan sehari-hari. Mereka ingin bangunan itu fungsional dan efisien, tidak artistik atau simbolik. Namun ada sesuatu yang bertolak belakang di sini, yaitu arsitektur kelihatannya tidak akan pernah benar-benar fungsional, bagaimanapun kerasnya usaha yang dilakukan. Arsitektur High Tech dengan begitu tidaklah dapat dikatakan fungsional dan tidak pula murni representasional. Le Corbusier menggambarkan rumah sebagai sebuah mesin untuk ditinggali, namun ia membangun rumah-rumah dengan teknologi yang primitif, dan sama sekali tidak kelihatan seperti mesin. Bangunan high tech memang kelihatan seperti mesin. Mesin adalah: Lebih dari sekedar metafora Sebuah sumber teknologi dan imajinasi Mesin biasanya digunakan unutk produksi massal Dapat bergerak atau dipindah-pindahkan Terbuat dari material sintetis seperti metal, kaca, dan plastik. Karakteristik ini menjadi sumber referensi bagi arsitektur high tech.

3.2.3. Struktur dan Zona Servis, Kejayaan Teknologi

Struktur dan zona servis yang diekspose merupakan dua penampakan yang membanggakan dari aritektur high tech, meskipun tidak mencakup keseluruhan arsitektur High-tech mengekspose zona service dan strukturnya. Hal ini dapat dilihat pada perbedaan gaya arsitektur High-Tech dan perbedaan gaya dari dua arsitek Inggris yang cukup terkenal yaitu Norman Foster dan Richard Rogers. Rogers sangat suka meletakkan pipa-pipa dan saluran di seluruh fasade bangunan, mekipun mengakibatkan setiap orang harus berpisah-pisah, terlindung dari elemen-elemen, namun hal ini memudahkan dalam pemeliharaan. Di samping itu, Rogers juga mengutamakan efek-efek picturesque, dimana permainan cahaya dan bayangan sama pentingnya. Foster sebaliknya, hampir tidak pernah meng-ekspose saluran-saluran service, tepatnya tidak di luar bangunan, ia memilih untuk meletakkannya pada langit-langit gantung atau lantai yang ditinggikan. Namun karya keduanya tetap ditandai dengan struktur yang kuat dan ekspresif, khususnya struktur baja. Baja adalah salah satu dari sekian banyak material bangunan Universitas Sumatera Utara 63 Medan Electronic Center Hasbi Gunawan S. 060406042 yang tahan tarikan. Hal ini memberi peluang bagi arsitektur High-Tech untuk mendramatisasi fungsi teknologi dan elemen bangunan.

3.2.4. Ruang dan Fleksibilitas