Uji Normalitas Uji Linearitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi:

1. Uji Normalitas

Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dengan bantuan SPSS version 16.0 for Windows. Kaidah normal yang menunjukkan data terdistribusi normal adalah jika nilai p 0,05 Hadi, 2000.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku berkorelasi secara linear terhadap data variabel intensi membeli Samsung smart TV menggunakan test for linearity. Kedua variabel berhubungan secara linear jika nilai p pada kolom deviation from linearity menunjukkan angka p 0,05 Hadi, 2000.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Tolerance mengukur variabel independen yang terpilih, tetapi tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF=1tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan Universitas Sumatera Utara adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 Ghozali, 2006.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, sedangkan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Dasar analisis grafik scatterplot sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006.

5. Uji Autokorelasi