“Saya sering nampak iklan Samsung tentang smart TV itu, keren banget. Temen saya juga punya sih di rumahnya, tapi saya gak
pernah utak atik cemana itu smart TV. Biasa juga dia aja yang pencet-pencet saya cuman kasi ide mau nonton apa. Rata-rata yang
saya mau ada di situ. Terus ya saya disurunya beli juga smart TV
itu” “Orang tua juga setuju sih kita ganti smart TV Samsung tapi nanti
nanti aja belinya habis belum rusak TV yang lama.. hehe biasa orang rumah gak suka nonton sinetron indo, lebih sering nontonnya
siaran luar negri.” Komunikasi personal, 5 Mei 2014
Berdasarkan wawancara di atas, dapat dilihat juga significant others mendukung subjek untuk membeli Samsung smart TV, sehingga peranan norma
subjektif cukup besar dalam intensi pembelian Samsung smart TV.
4. Peranan Persepsi Kontrol Perilaku dalam Intensi Pembelian Samsung Smart TV
Selanjutnya, dari analisa data didapatkan hasil bahwa persepsi kontrol perilaku tidak berperan terhadap intensi pembelian Samsung smart TV, sehingga
hipotesis tambahan, yaitu persepsi kontrol perilaku berperan dalam intensi pembelian Samsung smart TV, ditolak. Hasil penelitian peranan persepsi kontrol
perilaku terhadap intensi pembelian Samsung smart TV dalam penelitian ini mungkin dipengaruhi oleh aitem pada skala intensi yang lebih mengarahkan pada
atribut Samsung smart TV daripada intensi membeli Samsung smart TV. Persepsi kontrol perilaku didefinisikan oleh Ajzen 1991 sebagai
kemudahan atau kesulitan untuk melakukan perilaku. Persepsi kontrol perilaku ini merefleksikan pengalaman masa lalu dan mengantisipasi halangan-halangan yang
ada sehingga semakin menarik sikap dan norma subjektif terhadap perilaku,
Universitas Sumatera Utara
semakin besar persepsi kontrol perilaku, semakin kuat pula intensi seseorang untuk melakukan perilaku tersebut. Ketika individu membentuk intensi, individu
memperkirakan seberapa besar kontrol yang dimiliki terhadap perilaku Semin dan Fiedler, 1996 dan memperkirakan kendala-kendala yang dipersepsikan oleh
individu yang dapat menghambat perilakunya Sarwono, 1997. Sehingga semakin seseorang memandang banyak kemudahan yang ia dapatkan, maka
semakin positif persepsi kontrol perilaku yang dimilikinya, yang menyebabkan intensinya untuk melakukan perilaku tersebut akan semakin besar. Sebaliknya,
apabila individu tidak mendapatkan kemudahan, maka semakin negarif persepsi kontrol perilaku yang dimilikinya.
Peranan persepsi kontrol perilaku dalam penelitian ini juga berhubungan dengan latar belakang subjek, seperti aspek pribadi, sosial dan informasi. Pada
penelitian ini, peneliti melalukan wawancara dengan beberapa subjek peneliian untuk mengungkap persepsi kontrol perilaku yang dimilikinya dalam intensi
membeli Samsung smart TV. Subjek mengaku tidak pernah mengoperasikan Samsung smart TV, sehingga tidak memiliki pengalaman menggunakannya, tetapi
pernah menonton di Samsung smart TV milik teman, menurutnya pengalaman menonton di Samsung smart TV sangat menyenangkan, subjek bebas menonton
program apapun yang ingin ditonton, namun subjek tidak harus memiliki smart TV sendiri di rumah.
“Enak kok nonton pake Samsung smart TV, saya mau nonton apa aja bisa, misalnya lagi pengen nonton drama ada, film action juga
ada, semua ada deh pokoknya. Sekalian saya bisa nge-hack account facebook-nya pas dia gak ada.. hehe
”
Universitas Sumatera Utara
“Walaupun enak, tapi saya jarang nonton TV, yaudah nonton punya temen aja, gausa harus beli kan. Lagian TV saya belum
rusak ngapain beli baru lagi” Komunikasi personal, 5 Mei 2014
Ada juga subjek mengaku juga jarang menonton televisi, hanya pada waktu liburan, apabila berada di rumah, sehingga televisi tidak menjadi barang
yang terlalu penting baginya. Mayoritas subjek penelitian adalah orang yang sudah bekerja full-time, sehingga tidak mempunyai cukup waktu untuk
menonton televisi kurangnya sumber untuk membentuk perilaku membeli. “Saya jarang sih nonton TV, kadang-kadang aja pas liburan atau
minggu, itu pun kalo pas aku ada di rumah, kalo gak ya pigi juga. Saya sering lembur.. sampe rumah aja udah jam 9 lebih, uda capek
lah mana ada waktu lagi mau nonton TV, kan besoknya mau kerja lagi.
” Komunikasi personal, 5 Mei 2014
Selain itu, ada pula subjek yang mengaku tidak pernah mengoperasikan Samsung smart TV sehingga tidak memiliki pengalaman menggunakannya
kurangnya kesempatan untuk membentuk perilaku membeli. “Aku aja gak pernah liat apa itu smart TV apalagi pake smart TV.
Cuma pernah denger aja. Cuman tau bisa internet, cuman cara kerjanya gimana sama sekali gak tau.”
“Gak banyak yang pake, cuman bilang keren aja. Mungkin buat orang yang lagi mau beli TV ya bisa beli smart TV Samsung itu ya,
tapi kan gak mungkin juga aku yang lagi punya TV biasa sekarang pigi ganti smart
TV Samsung. Walau keren tapi kan gak perlu aja” Hasil wawancara dengan beberapa subjek menunjukkan bahwa kontrol perilaku
subjek penelitian tidak kuat, sehingga persepsi kontrol perilaku tidak berperan dalam intensi pembelian Samsung smart TV.
Dengan adanya analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis utama pada penelitian ini diterima, yaitu variabel
Universitas Sumatera Utara
sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku berperan positif dalam intensi pembelian Samsung smart TV. Selain itu, hipotesis tambahan 1 dan 2
diterima, yaitu masing-masing variabel sikap dan norma subjektif memiliki peranan dalam intensi pembelian Samsung smart TV, sedangkan hipotesan
tambahan 3 ditolak, yaitu variabel persepsi kontrol perilaku tidak berperan dalam intensi pembelian Samsung smart TV.
Universitas Sumatera Utara
68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan disimpulkan jawaban-jawaban dari permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini. Selanjutnya, pada akhir bab, peneliti akan memberikan
saran bagi konsumen, pemasar, dan peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang berkaitan dengan penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa:
1. Sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku berperan positif yang
signifikan dalam intensi membeli Samsung smart TV dapat diterima; 2.
Norma subjektif adalah aspek yang paling berperan dalam intensi pembelian Samsung smart TV;
3. Sikap dan norma subjektif masing-masing berperan positif yang signifikan
dalam intensi pembelian Samsung smart TV; 4.
Persepsi kontrol perilaku tidak berperan dalam intensi pembelian Samsung smart TV.
B. Saran 1. Saran Metodologis
Pada penelitian ini diperoleh nilai Adjusted R-Square sebesar 0,632 yang
berarti bahwa sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku memberikan
Universitas Sumatera Utara