Waktu Elemen Kerja dan Waktu Siklus Analisis Keseimbangan Lintasan

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Waktu Elemen Kerja dan Waktu Siklus

Waktu elemen kerja yang digunakan adalah waktu dalam penyelesaian proses anode changing. Hasil pengukuran waktu dan penyesuaian dengan menggunakan rating factor dan allowance diperoleh waktu baku elemen kerja terbesar 178 detik pada elemen kerja kedua yaitu proses breaking. Waktu siklus yang digunakan sebagai patokan pengalokasian elemen kerja pada work center sebesar 178 detik, yang merupakan waktu elemen kerja terbesar dan di letakkan pada satu work center agar tidak menambah pekerjaan operator pada elemen tersebut.

6.2. Analisis Keseimbangan Lintasan

Analisis perbandingan susunan stasiun kerja berdasarkan aktual dan usulan dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel.6.1. Perbandingan Stasiun Kerja Aktual dan Usulan Nilai Aktual Usulan Balance Delay 36,14 23,37 Efisiensi Lintasan 63,85 76,62 Smoothness Index 372,78 124,49 Susunan stasiun kerja aktual diperoleh 6 stasiun kerja yaitu stasiun breaking, mengangkat anoda, membawa anoda, mengambil sendok karbon, dan Universitas Sumatera Utara meletakkan anoda baru. Pengelompokan elemen kerja ke dalam stasiun kerja berdasarkan aktual dengan waktu siklus 178 detik. Maka diperoleh balance delay 36,14, efisiensi lintasan 63,85, dan smoothness index 372,78. Sedangkan susunan stasiun kerja usulan diperoleh 5 stasiun kerja yaitu stasiun crane man, breaking, membawa anoda, menarik kerak karbon dan meletakkan anoda baru. Maka diperoleh balance delay 23,37, efisiensi lintasan 76,62, dan smoothness index 124,49. Berdasarkan hasil yang diperoleh, susunan stasiun kerja usulan lebih baik dibandingkan aktual karena memiliki nilai balance delay yang lebih rendah dan memiliki efisiensi lintasan yang tinggi. Sedangkan pada smoothness index memiliki nilai yang tinggi. Smoothness index adalah cara mengukur waktu tunggu realtif dari suatu lini. Apabila nilai smoothness index mendekati nol maka semakin seimbang suatu lini, artinya pembagian tugas-tugas semakin merata.

6.3. Analisis Precedence Diagram