Permasalahan Keseimbangan Lintasan Line Balancing

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Line Balancing

4 Pengelompokkan tugas-tugas yang akan menghasilkan keseimbangan produksi memberikan informasi tentang kinerja waktu dari tugas-tugas tersebut, kebutuhan-kebutuhan pendahuluan yang menentukan urutan-urutan yang fleksibel, dan tingkatan output yang diinginkan atau siklus waktu per unit. Permasalahan keseimbangan lintasan paling banyak terjadi pada proses perakitan dibandingkan proses pabrikasi. Pabrikasi dari sub komponen biasanya Keseimbangan lintasan perakitan berhubungan erat dengan produksi missal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan ke dalam beberapa pusat- pusat kerja, yang untuk selanjutnya disebut sebagai stasiun kerja. Waktu yang diizinkan untuk menyelesaikan elemen pekerjaan itu ditentukan oleh kecepatan lintasan perakitan. Semua stasiun kerja harus memiliki waktu siklus yang sama. Bila satu stasiun kerja memiliki waktu siklus dibawah idealnya, maka stasiun tersebut akan memiliki waktu menganggur. Tujuan akhir dari keseimbangan lintasan adalah meminimasi waktu menganggur ditiap stasiun kerja, sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi pada setiap stasiun kerja.

3.1.1. Permasalahan Keseimbangan Lintasan Line Balancing

4 Nasution, Arman Hakim dkk. . 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi.. Yogyakarta : Graha Ilmu Universitas Sumatera Utara memerlukan mesin-mesin berat dengan siklus panjang. Ketika beberapa operasi dengan peralatan yang berbeda dibutuhkan secara proses seri, maka terjadilah kesulitan dalam menyeimbangkan panjangnya siklus-siklus mesin, sehingga utilisasi kapasitas menjadi rendah. Penggerakan yang terus menerus kemungkinan besar akan dicapai dengan operasi-operasi perakitan yang dibentuk secara manual ketika beberapa operasi dapat dibagi menjadi tugas-tugas kecil dengan durasi waktu yang pendek. Semakin besar fleksibilitas dalam mengkombinasikan beberapa tugas, maka semakin tinggi pula tingkat keseimbangan yang dapat dicapai. Hal ini akan membuat aliran yang mulus dengan utilitas tenaga kerja dan perakitan yang tinggi. Proses pabrikasi biasanya dioperasikan sebagai sistem aliran proses yang terputus intermitten flow ataupun jenis batch. Bila volume produksi sangat besar dan spesifikasi-spesifikasi produk tetap, suatu susuran berupa aliran yang kontinyu menjadi memungkinkan dengan operasi-operasi otomatis yang dibituhkan sehingga keseluruhan lintasan produksi berfungsi sebagai satu mesin raksasa. Masalah utama yang dihadapi dalam lintasan produksi adalah: 1. Kendala sistem, yang erat kaitannya dengan maintenance. 2. Menyeimbangkan beban kerja pada beberapa stasiun kerja, untuk: a. Mencapai suatu efisiensi yang tinggi. b. Memenuhi rencana produksi yang telah dibuat. Universitas Sumatera Utara Sedangkan hal-hal yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan pada lintasan produksi antara lain: 1. Rancangan lintasan yang salah 2. Peralatan atau mesin sudah tua sehingga seringkali breakdown dan perlu di set-up ulang 3. Metode kerja yang kurang baik Rancangan lintasan produksi yang seimbang bertujuan: 1. Untuk menyeimbangkan beban kerja yang dialokasi pada setiap stasiun kerja sehingga pekerjaan dapat selesai dalam waktu yang seimbang dan mencegah terjadinya bottleneck 2. Menjaga lini perakitan agar tetap lancar dan berlangsung secara kontinu. Pada umumnya, merencanakan suatu keseimbangan di dalam sebuah lintas perakitan meliputi usaha yang bertujuan untuk mencapai suatu kapasitas optimal, dimana tidak terjadi penghamburan fasilitas. Tujuan tersebut dapat tercapai bila: 1. Lintas perakitan bersifat seimbang, setiap stasiun kerja mendapat tugas yang sama nilainya bila diukur dengan waktu. 2. Stasiun-stasiun kerja berjumlah minimum. 3. Jumlah waktu menganggur di setiap stasiun kerja sepanjang lintas perakitan minimum. Dengan demikian, kriteria yang umum digunakan dalam keseimbangan kintas perakitan adalah: 1. Minimum waktu menganggur 2. Minimum keseimbangan waktu senggang Universitas Sumatera Utara Selain itu ada pula yang menggunakan maksimum efisiensi, tetapi pada prinsipnya ketiga hal tersebut sama. Waktu menganggur biasanya digunakan untuk menyatakan ukuran ketidakseimbangan suatu lintas produksi. Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keseimbangan lintas perakitan didasarkan pada hubungan antara: 1. Kecepatan produksi production rate 2. Operasi-operasi yang diperlukan dan urutan-urutan ketergantungan sequence 3. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seriap operasi work element time 4. Jumlah operator atau pekerja yang melakukan operasi tersebut.

3.1.2. Terminologi Lintasan