Kewajiban Pimpinan Fakultas Hukum USU dalam Penerapan

Ditengah-tengah kepulan asap rokok di Kampus USU kita masih dapat menemukan fakultas yang sudah menerapkan KTR di kampusnya. Dari 14 Fakultas yang ada di Kampus USU hanya 1 Fakultas yang menerapkan KTR yaitu Fakultas Kesehatan Masyarakat FKM. Kampus ini sudah menjadi KTR sejak 2011 melalui Peraturan Dekan FKM. Di kampus ini kita tidak akan menemukan satu orang pun yang merokok karena sejak menjadi Mahasiswa Baru perilaku untuk tidak merokok sudah ditanamkan dan menjadi budaya. 53

E. Kewajiban Pimpinan Fakultas Hukum USU dalam Penerapan

Kawasan Tanpa Rokok Di Tempat Proses Belajar Mengajar Perjuangan Mahasiswa USU untuk menjadikan USU sebagai Kampus Tanpa Rokok sudah sering kali dilakukan mulai dari tahun 2013 kelompok Mahasiswa yang umumnya berasal dari Fakultas Kesehatan melakukan kampanye dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia dengan harapan Rektor USU mengeluarkan Peraturan yang menjadikan USU sebagai KTR. Bulan Februari 2016 merupakan babak baru untuk USU karena memiliki Rektor baru yaitu Prof Dr Runtung Sitepu SH M.Hum. Terpilihnya Rektor USU yang sebelumnya menjabat sebagai Dekan di Fakultas Hukum ini menjadi sebuah angin segar. Rektor yang berasal dari bidang ilmu hukum ini tentu saja tahu bahwasanya Peraturan dibuat untuk ditegakkan, artinya Perda Medan No. 3 Tahun 2014 Tentang KTR harus ditegakkan di USU. Beranikah Rektor USU Sudah bukan rahasia lagi jika saat ini perilaku negatif generasi muda Indonesia, terutama mahasiswa sudah masuk dalam tahap sangat memprihatinkan. 53 Ibid Universitas Sumatera Utara Mulai dari masalah narkoba, pergaulan bebas, mabuk-mabukkan, tawuran, dan lain sebagainya. Salah satu perilaku negatif yang umum dilakukan mahasiswa dan sering dilihat adalah kebiasaan merokok. Bukan hanya ketika mereka berada di luar kampus, saat di lingkungan kampus pun merokok seakan sudah menjadi hal yang dianggap lumrah. 54 Harus diakui budaya merokok justru tumbuh dan berkembang pesat di lingkungan kampus. Sebagian mahasiswa yang menjadi perokok aktif malah memiliki satu persepsi bahwa merokok adalah simbol kebebasan, tren pergaulan generasi muda, bahkan merokok dianggap sebagai gaya hidup mahasiswa modern. Sehingga tidak mengherankan jika dari titik inilah, kampus memegang peranan penting bagi tumbuh dan berkembangnya budaya merokok di kalangan generasi muda. Penerapan kawasan bebas asap rokok merupakan upaya tindak lanjut dari komponen Perlindungan terhadap paparan asap rokok di lingkungan guna melindungi generasi muda Indonesia di masa sekarang dan mendatang terhadap Budaya merokok dikalangan mahasiswa seakan sudah menjadi tren, bahkan kebiasan merokok tersebut menjadi alasan bagi sebagian aktivis kampus untuk mendukung aktualisasi dan eksistensi diri dalam berbagai aktivitas. Tak jarang mahasiswa mengkambing hitamkan kegiatan menghisap rokok sebagai salah satu sumber inspirasi, ide, serta kreativitas mahasiswa. Mahasiswa juga sering mengklaim bahwa dalam melakukan kegaiatan kemahasiswaan tidak semangat jika tidak ditemani rokok. 54 http:www.kompasiana.comwww.cahkesesiayutea.comciptakan-kampus- antirokok_551a315f813311f27e9de0d3diakses tanggal 1 Juli 2016 Universitas Sumatera Utara kerusakan kesehatan, konsekuensi sosial, lingkungan dan ekonomi karena konsumsi rokok dan paparan asap rokok. Oleh karena itu, pemerintah sedang mempersiapkan Rancangan Undang-Undang RUU tentang Pengesahan FCTC Framework Convention on Tobacco Control. Penerapan peraturan Kawasan Bebas Asap Rokok mutlak diperlukan, 100 kawasan bebas rokok, tidak ada smoking area atau smoking room. 55 1. Memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok kepada mahasiswa. Pemerintah hanya memperbolehkan membangun tempat khusus untuk merokok pada tempat kerja dan tempat umum. Namun, pada fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar seperti kampus, tempat bermain anak, tempat ibadah, dan angkutan umum tidak diperbolehkan. Untuk menciptakan kampus bebas asap rokok, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu 2. Mengajak mahasiswa terutama yang tidak merokok untuk menjadi ujung tombak dalam mengingatkan dan mengkampanyekan kampus anti rokok. 3. Penerapan kawasan zona bebas rokok di lingkungan kampus. Dalam penerapannya setiap orang di lingkungan FH USU dilarang merokok di dalam setiap gedung. 4. Butuh keteladanan pimpinan universitas. Harus diakui bahwa budaya merokok dilingkungan kampus tidak hanya melibatkan mahasiswa tetapi juga dilakukan oleh kebanyakan dosenstaf pegawai. Oleh sebab itulah, untuk 55 Ibid Universitas Sumatera Utara menciptakan kampus bebas rokok maka pimpinan universitas perlu menjadi teladan untuk tidak merokok. 56 Pimpinan wajib menetapkan KTR di wilayahnya. KTR merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa termasuk dosen, tenaga kependidikan maupun mahasiswa untuk melindungi generasi. Komitmen bersama berbagai elemen akan sangat mempengaruhi keberhasilan KTR. Yang termasuk KTR di Lingkungan Universitas Sumatera Utara khususnya Fakultas hukum antara lain: fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar-mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja dan tempat umum kantin, taman, gedung olah raga serta kawasan lain yang ditetapkan baik di dalam maupun di luar ruangan. 57 Kewajiban pimpinan Fakultas Hukum USU dalam Penerapan Kawasan Tanpa Rokok Di Tempat Proses Belajar Mengajar, yaitu : 58 1. Setiap pengelola, pimpinan, danatau penanggung jawab KTR pada tempat proses belajar mengajar wajib melarang setiap peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, tenaga non kependidikan atau setiap orang yang berada di area tempat proses belajar mengajar yang menjadi tanggung jawabnya untuk tidak melakukan kegiatan merokok, mempromosikan, mengiklankan, menjual, danatau membeli rokok. 2. Setiap pengelola, pimpinan, danatau penanggung jawab KTR pada tempat proses belajar mengajar wajib memberikan teguran, peringatan danatau 56 Hasil wawancara dengan dengan Dosen FH. USU tanggal 1 Juli 2016 57 www.tribunnews.com, diakses tanggal 1 Juli 2016 58 Hasil wawancara dengan dengan Dosen FH. USU tanggal 1 Juli 2016 Universitas Sumatera Utara mengambil tindakan kepada setiap peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, tenaga non pendidikan atau setiap orang yang berada di area tempat proses belajar mengajar yang menjadi tanggung jawabnya apabila terbukti melakukan kegiatan merokok, mempromosikan, mengiklankan, menjual, danatau membeli rokok.

F. Tindakan Pimpinan Fakultas Hukum USU dalam Menyikapi

Dokumen yang terkait

Penerapan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Berdasarkan Hukum Administrasi Negara (Studi Di Kota Medan)

13 140 63

Penerapan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Berdasarkan Hukum Administrasi Negara (Studi Di Kota Medan)

0 3 63

Penerapan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Berdasarkan Hukum Administrasi Negara (Studi Di Kota Medan)

0 0 8

Penerapan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Berdasarkan Hukum Administrasi Negara (Studi Di Kota Medan)

0 0 2

Efektivitas Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Fakultas Hukum USU Ditinjau Dari Hukum Adminsitrasi Negara

0 0 9

Efektivitas Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Fakultas Hukum USU Ditinjau Dari Hukum Adminsitrasi Negara

0 0 1

Efektivitas Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Fakultas Hukum USU Ditinjau Dari Hukum Adminsitrasi Negara

0 0 19

Efektivitas Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Fakultas Hukum USU Ditinjau Dari Hukum Adminsitrasi Negara

0 0 21

Efektivitas Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Fakultas Hukum USU Ditinjau Dari Hukum Adminsitrasi Negara

0 1 3

Efektivitas Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Fakultas Hukum USU Ditinjau Dari Hukum Adminsitrasi Negara

1 1 2