tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Instruksi Menteri Kesehatan Nomor 84MenkesInstII2002 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Tempat Kerja dan
Sarana Kesehatan. Instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 161MenkesInstIII1990 tentang Lingkungan Kerja Bebas Asap Rokok.
Kemenkes RI .Pedoman Penerapan Kawasan Tanpa Rokok. Kemenkes RI, 2011. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa
Rokok. Peraturan Walikota Medan Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang
Kawasan Tanpa Rokok.
B. Dampak Kawasan Tanpa Rokok di Indonesia
Paparan asap rokok kepada orang bukan perokok sama bahayanya dengan yang menimpa perokok itu sendiri. Karena itu sangat penting setiap wilayah dan
daerah memiliki kawasan bebas asap rokok untuk melindung hak bukan perokok tak menghisap udara yang mengandung nikotin.
30
Menindaklanjuti Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 tentang kawasan tanpa rokok KTR Pemerintah Kota Medan membuat Perda Nomor 3
Tahun 2014 menetapkan kawasan tanpa rokok antara lain hotel, restoran, kawasan wisata, tempat ibadah, fasilitas layanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar,
tempat anak bermain, angkutan umum termasuk angkutan wisata. Kemudian
30
http:www.kompak.cokawasan-tanpa-rokokdiakses tanggal 6 Juni 2016
Universitas Sumatera Utara
perkantoran pemerintah baik sipil maupun TNIPolri, pasar modern, pasar tradisional, tempat hiburan, terminal, dan bandara.
31
Setiap pengelola, pimpinan, danatau penanggung jawab KTR pada tempat proses belajar mengajar wajib memberikan teguran, peringatan danatau
Terbentuknya perda kawasan tanpa rokok KTR di Kota Medan sangatlah disambut baik. Ini adalah momentum yang baik untuk melangkah lebih lanjut
mewujudkan KTR di tempat-tempat lainnya. Semua orang harus terlindung dari paparan asap rokok. Kebijakan yang efektif dengan membentuk kawasan 100
bebas asap rokok karena pembuatan ruangan khusus merokok kurang efektif. Perda tersebut dibuat untuk melindungi para perokok dan bukan perokok
dari dampak zat adiftif rokok. Larangan merokok di tempat kerja justru bermanfaat pada perokok dan non perokok. Pertama, dapat mengurangi paparan
asap rokok pada non perokok. Kedua, mengurangi konsumsi rokok pada para perokok. Ketiga, menghemat uang untuk pembelian rokok sehingga dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya. Keempat, dapat menghemat biaya untuk kebersihan, mengurangi risiko kebakaran, absensi kerja.
Setiap pengelola, pimpinan, danatau penanggung jawab KTR pada tempat proses belajar mengajar wajib melarang setiap peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, tenaga non kependidikan atau setiap orang yang berada di area tempat proses belajar mengajar yang menjadi tanggung jawabnya untuk tidak
melakukan kegiatan merokok, mempromosikan, mengiklankan, menjual, danatau membeli rokok.
31
http:purnamabagus.blogspot.co.id201204mewujudkan-kawasan-tanpa-rokok.html diakses tanggal 6 Juni 2016
Universitas Sumatera Utara
mengambil tindakan kepada setiap peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, tenaga non pendidikan atau setiap orang yang berada di area tempat proses belajar
mengajar yang menjadi tanggung jawabnya apabila terbukti melakukan kegiatan merokok, mempromosikan, mengiklankan, menjual, danatau membeli rokok.
Tindakan yang dapat dilakukan oleh pengelola, pimpinan, danatau penanggung jawab KTR pada tempat proses belajar mengajar sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 antara lain:
32
1. memberikan teguran untuk mematuhi larangan;
2. apabila teguran sebagaimana dimaksud dalam huruf a tidak dihiraukan,
maka kepada pelanggar diperintahkan untuk meninggalkan KTR pada tempat proses belajar mengajar;
3. memberikan sanksi administratif kepada setiap peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan, dan tenaga non kependidikan sesuai dengan kebijakan danatau peraturan yang berlaku pada tempat proses belajar mengajar; atau
4. melaporkan kepada aparat yang berwenang.
Setiap pengelola, pimpinan, danatau penanggung jawab KTR pada tempat proses belajar mengajar wajib membuat serta memasang pengumuman dan tanda
larangan merokok pada tempat danatau lokasi yang menjadi tanggung jawabnya. Salah satu perilaku yang semakin hari semakin berdampak negatif bagi
lingkungan adalah merokok. Merokok merupakan sebuah perilaku yang tidak sehat, selain berbahaya bagi diri sendiri terlebih lagi pada orang lain yang
memiliki hak untuk menghirup udara yang bersih dan terhindar dari segala bahan
Universitas Sumatera Utara
cemaran yang dikeluarkan oleh asap rokok orang lain.Dengan arti kata setiap orang berhak mendapatkan hak untuk sehat dalam kehidupan.
Merokok di tempat umum, yang disini bermakna sebagai tempat atau sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah, swasta atau perorangan yang
digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat adalah melanggar hak orang lain untuk menikmati udara bersih dan menyebabkan gangguan kesehatan pada orang yang
tidak merokok. Dalam membicarakan setiap masalah, misalnya mengenai masalah
kesehatan, tidak akan pernah lepas dari berbagai sistem hukum, yang dalam struktur hukumnya berarti menyangkut tentang aparat atau kelembagaan yang
bertanggungjawab atas terlaksananya berbagai kebijakan tentang kesehatan, dalam substansi hukumnya berarti membicarakan tentang keberadaan aturan
hukum formil dan perundang-undangan yang mengatur tentang kebijakan tersebut, dan dalam budaya hukumnya berarti bagaimana masyarakat memandang
dan menjalani peraturan yang telah ada tersebut. Jadi ketiga hal tersebut yang menjadi kerangka dan mendasari terlaksananya berbagai sistem dalam tatanan
berbangsa dan bermasyarakat, dalam berbagai masalah dan rutinitas, termasuk pula pada berbagai hal yang menyangkut pada masalah kesehatan.
33
Dalam UUD 1945 hal tentang kesehatan diatur dalam Pasal 34 ayat 3 yaitu Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak serta Pasal 28H ayat 1 yaitu Setiap orang
32
Tyan Puspita Dewi, Penerapan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Berdasarkan Hukum Administrasi Negara Studi Di Kota Medan,
2015, Skripsi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan
Universitas Sumatera Utara
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Namun dalam pelaksanaannya larangan merokok ditempat umum belumlah memberikan pengaruh yang besar kepada perokok yang masih
senantiasa melakukan aktivitas merokok ditempat umum atau tempat-tempat yang menurut aturan dilarang merokok, ini terjadi karna berbagai faktor antara lain
kurangnya sosialisasi dari pemerintah terhadap aturan larangan merokok ditempat umum, sehingga pemerintah seolah-olah setengah hati dalam penerapan aturan
tersebut. Selanjutnya kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk untuk tidak
merokok ditempat umum atau kawasan tanpa rokok, ini disebabkan kebanyakan perokok tidak mempedulikan resiko yang ditimbulkan oleh rokok, mereka
menganggap bahwa merokok hanya merupakan suatu kebiasaan sesaat untuk memperoleh kesenangan, ketenangan, bahkan meningkatkan kreativitas. Perokok
juga beranggapan bahwa merokok dapat dihentikan dengan segera sewaktu-waktu kapanpun mereka ingin, meski dalam kenyataannya, ketergantungan terhadap
kandungan nikotin yang terdapat dalam sebatang rokok teramat sulit untuk dipulihkan.
34
Hal ini semakin diperburuk oleh perilaku aparat yang belum bisa menjadikan dirinya sebagai contoh, seperti misalnya pada Pemerintah Propinsi
DKI Jakarta yang sejak diberlakukannya kawasan dilarang merokok di tujuh
33
http:evenalexchandra.webs.comappsblogcategoriesshow1552239-sosiologi-hukum diakses tanggal 6 Juni 2016.
34
http:hendry-poetra.blogspot.com201209contoh-makalah-tentang-pengaruh- rokok.html diakses tanggal 6 Juni 2016.
Universitas Sumatera Utara
tempat, justru para aparat yang masih banyak merokok di tempat kerja dan mempertontonkannya pada masyarakat. Dalam sebuah survei yang dilakukan
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI dan Forum Warga Kota Jakarta Fakta di 110 kantor pemerintahan baik pusat maupun daerah di Ibukota, didapati
sebanyak 36,9 persen pegawai di kantor pemerintahan itu melanggar kawasan dilarang merokok, dan 32,1 persen petugas keamanan dan 31 persen pengunjung
juga turut melanggar. Survey tersebut juga mendapati pengunjung yang melanggar dengan alasan tidak ada sanksi mencapai 31 persen, sementara pegawai
49,2 persen, dan petugas keamanan 36 persen
35
C. Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok di Tempat Proses Belajar