Uji signifikansi Simultan uji –F Uji R Gambaran Umum

e. Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen. Hubungan ini dapat dilihat dari koefisien regresinya.

b. Uji signifikansi Simultan uji –F

Uji F ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara simultan bersama-sama terhadap variabel tidak bebas. Tahapan uji F sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis Ho : β = 0, artinya variabel independen secara bersama- sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Ha : β ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama - sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen b. Menentukan tingkat signifikansi sebesar 0,05 α=0,05 c. Membandingkan F hitung dengan F tabel Nilai F hitung dapat dicari dengan rumus Gujarati, 1995 : � ℎ����� = � 2 � − 1 1 − � 2 � − � dimana: R 2 = Koefisien Determinasi k = Banyaknya koefisien regresi N = Banyaknya Observasi Universitas Sumatera Utara d. Berdasarkan probabilitas. 1. Jika probabilitas sig F α 0,05 artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika probabilitas sig F α 0,05 artinya variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. e. Menentukan nilai koefisien determinasi, dimana koefisien menunjukkan seberapa besar variabel independen pada model yang digunakan mampu menjelaskan variabel dependennya.

c. Uji R

2 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Nilai koefisien determinansi adalah antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas Ghozali, 2005. Nilai yang mendekati 1 satu berarti variabel–variabel independen memberikanhampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2010-2012 dimana jumlah seluruh bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 32 bank.Data yang digunakan dalam penelitian diambil dari laporan keuangan tahunan bank-bank yang menjadi sampel penelitian, khususnya pada laporan perhitungan rasio keuangan. Adapun data rata-rata nilai Return On Equity ROE, Capital Adequacy Ratio CAR, Net Interest Margin NIM, dan Operating Expenses to Operating Income OEOI perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2010-2012 ditampilkan pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1 Rata-Rata Nilai ROE, CAR, NIM, dan OEOI Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012 Tahun ROE CAR NIM OEOI 2010 14.07 32.77 5.83 85.21 2011 19.40 17.67 5.77 84.00 2012 17.44 17.50 6.14 81.92 Rata-rata tertinggi 19.40 32.77 6.14 85.21 Rata-rata terendah 14.07 17.50 5.77 81.92 Pada Tabel 4.1 di atas terlihat bahwa Return On EquityROE, Capital Adequacy RatioCAR, Net Interest MarginNIM, dan Operating Expenses to Operating Income OEOI perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Universitas Sumatera Utara Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2010 –2012 mengalami fluktuasi. Hal ini dapat diketahui pada beberapa periode untuk masing-masing variabel. Pada tahun 2010 perusahaan perbankan menunjukkan rata-rata Return On EquityROE terendah yaitu sebesar 14.07 sedangkan rata-rata tertingginya terjadi pada tahun 2011 sebesar 19.40. Rata-rata Capital Adequacy Ratio CAR tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 32.77 dan terendah pada tahun 2012 sebesar 17.50. Rata-rata Net Interest Margin NIM terendah sebesar 5.77 terjadi pada tahun 2011 sedangkan rata-rata tertingginya sebesar 6.14 terjadi pada tahun 2012. Rata-rata Operating Expenses to Operating Income OEOI tertinggi sebesar 85.21 terjadi pada tahun 2010 dan rata-rata terendah sebesar 81.92 terjadi pada tahun 2012. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif